Liputan6.com, Jakarta - Kualitas udara di area Jabodetabek masuk kategori buruk dalam sepekan terakhir. Bahkan, kualitas udara di DKI Jakarta sempat berada di peringkat terendah dunia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, buruknya kualitas udara di Jabodetabek salah satunya dikarenakan kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi.
Advertisement
Penyebab lainnya dari polusi udara, kata Jokowi, karena pembuangan emisi dari transportasi. Selain itu, aktivitas industri di wilayah Jabodetabek.
Menghadapi kualitas udara Jabodetabek yang buruk, sejumlah pihak menyarankan masyarakat untuk mengenakan masker ketika berada di luar ruangan, mengurangi aktivitas di luar ruangan jika tidak perlu, hingga menggunakan air purifier atau pemurni udara.
Air purifier merupakan alat pemurni udara yang digunakan untuk mendapat udara sehat di dalam rumah atau ruangan. Alat ini bekerja dengan cara menyedot udara ke dalam penyaring, kemudian disalurkan kembali menjadi udara dengan kualitas bersih.
Namun, tidak semua orang mampu memiliki alat pemurni udara. Selain itu, air purifier juga memiliki batasan kapasitas pemakaian yang disesuaikan dengan luas ruangan.
Meletakkan tanaman khusus di dalam ruang bisa menjadi alternatif cara membersihkan udara di dalam rumah selain dengan alat pemurni udara.
Tumbuhan menggunakan proses yang disebut fotosintesis untuk membersihkan udara di sekitarnya. Sementara manusia menghirup oksigen dan menghembuskan karbon dioksida, tumbuhan melakukan sebaliknya, mengambil karbon dioksida sambil menghembuskan oksigen.
Penelitian menunjukkan bahwa tanaman tertentu dapat menyerap racun udara lainnya, termasuk senyawa organik yang mudah menguap (VOC) seperti benzena, formaldehida, dan amonia. Sebagian tanaman ini hanya memerlukan sedikit cahaya namun dapat membantu memurnikan udara dalam ruangan. Simak daftarnya!
Palem Bambu
Sebagai salah satu tanaman dalam ruangan paling populer, palem tropis sangat baik dalam menyaring formaldehida bersama dengan gaya benzena, xilena, dan kloroform, dilansir laman Airhealth.
Palem bambu bisa tumbuh setinggi 12 kaki, memungkinkan mereka memurnikan udara dalam skala yang lebih besar. Mereka membutuhkan lebih banyak sinar matahari daripada beberapa tanaman dalam ruangan lainnya, jadi Anda harus menyimpannya di dekat jendela atau pintu kaca jika memungkinkan.
Advertisement
Spider Plant
Tanaman pembersih udara spider plant adalah salah satu tanaman dalam ruangan yang paling mudah dirawat, tumbuh di hampir semua lingkungan rumah atau kantor.
Akar putihnya yang tebal menyimpan makanan dan kelembapan ekstra saat dibutuhkan, dan dapat bertahan dengan sinar matahari sedang atau tidak langsung. Ini menjadikannya tumbuhan dalam ruang yang aman bagi hewan peliharaan untuk menyerap formaldehida dan xilena.
Lidah Mertua
Tanaman ini dapat menghilangkan formaldehyde, benzene, toluene, dan trichloroethylene dari udara dalam ruangan. Dikenal dengan sebutan "lidah mertua”, tanaman yang mudah dirawat ini tumbuh hingga setinggi 12 kaki, memungkinkannya untuk memurnikan lebih banyak udara.
Karena tanaman lidah mertua melepaskan oksigen di malam hari, ini merupakan tanaman yang bagus untuk diletakkan di kamar tidur. Meski demikian, tanaman ini beracun bagi kucing dan anjing.
Advertisement
Lidah Buaya
Penjernih udara berupa tanaman sukulen ini adalah tanaman yang bagus untuk pemula berkebun karena ukurannya yang kecil dan membutuhkan sedikit perawatan.
Letakkan saja tanaman yang tumbuh cepat ini di ambang jendela atau meja yang cerah, sirami setiap kali tanahnya terlihat agak kering dan biarkan bekerja memurnikan formaldehida dan benzena.
Bonusnya adalah, pada tanaman lidah buaya yang besar, Anda dapat mematahkan daun dan menggunakan gel di dalamnya untuk meredakan rasa sakit akibat goresan dan sengatan matahari.