Sang Alang Dampingi Anies Baswedan Ziarah ke Makam Raja-Raja Mataram di Kotagede

Sang Alang mendampingi Anies Baswedan ke makam raja-raja Mataram.

oleh Aditia Saputra diperbarui 14 Agu 2023, 22:51 WIB
Sang Alang akan aransemen lagu Benyamin Sueb

Liputan6.com, Jakarta Artis penyanyi HR. Sang Alang Hardjono atau lebih dikenal dengan Sang Alang, melakukan ziarah ke makam Raja-Raja Mataram di Kompleks Masjid Kotagede, Minggu (13/8/2023). Bersama Sang Alang juga Anies Baswedan.

Sang Alang juga maju menjadi calon legislatif (caleg) dari Partai Demokrat untuk DPR RI dapil DIY. Selain itu dirinya juga Ketua Umum GNAP (Gerakan Nasional Anies Presiden).

Pada acara tersebut, Anies Baswedan menerima tombak cakra Kotagede dari perwakilan warga, yang merupakan pewaris dan pengurus pemakaman Raja-raja Mataram.

Kedatangan Anies Baswedan pada pukul 17.15 WIB disambut oleh Sang Alang. Usai kegiatan itu, Anies Baswedan dan Sang Alangmasuk ke dalam Masjid Gede Mataram Kotagede untuk mengganti pakaian.

 


Adat Jawa

Sang Alang (Istimewa)

Setelah mengenakan pakaian adat Jawa, Anies Baswedan melakukan ziarah ke makam Ki Ageng Pemanahan dan Panembahan Senopati. Pada pukul 17.50 WIB, Anies keluar dari kompleks makam dan disambut oleh beberapa warga.

Salah satu perwakilan warga Kotagede kemudian menyerahkan tombak cakra Kotagede kepada Anies. Anies menerima cakra tersebut sambil dengan seksama mengamati cakra berbentuk bulat tersebut.

"Di malam hari di Kotagede ini, di makam Panembahan Senopati, kami menerima sebuah cakra dari keluarga besar Kotagede yang merupakan keturunan dari para pendiri Mataram Islam," ujar Anies kepada para wartawan.

 


Mengingatkan

Anies Baswedan memberi isyarat saat tiba di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/3/2023). Kunjungan Anies Baswedan untuk memperkenalkan dirinya kepada Majelis Tinggi Partai. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Anies juga mengingatkan bahwa cakra ini mengingatkannya pada tahun 2016, ketika ia menerima pengembalian cakra Pangeran Diponegoro yang telah diambil oleh Belanda pada tahun 1828. Terkait dengan tombak cakra yang baru saja diterimanya, Anies mengungkapkan bahwa ini adalah sebuah amanah. Cakra ini memiliki tulisan dua Asmaul Husna.

"Ini adalah amanah yang kami terima, dengan simbolik dan pesan dari dua kata kunci yang tertulis di cakra ini, yaitu Ar-Rahman dan Al-Malik," ujar Anies.

Menurut Anies, dua kata tersebut akan ia jaga dengan baik, seperti yang dilakukannya saat menjadi Gubernur Jakarta. Pada saat itu, Anies tidak membedakan siapa pun dalam memberikan perlakuan yang sama kepada semua orang.

"Kami berharap sifat Ar-Rahman dapat terus kami jaga. Sama seperti saat kami bertugas di Jakarta, kami tidak membedakan siapa pun, dan kami akan menggunakan kewenangan sebanyak-banyaknya untuk membawa keadilan kepada masyarakat," tambahnya.

 


Dukungan

Dengan dukungan dari masyarakat Kotagede, Anies merasa semakin termotivasi untuk mengikuti kontestasi dalam Pilpres 2024. Ia bahkan berkomitmen untuk membawa keadilan seperti pada masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam.

"Insya Allah, ini memberikan semangat tambahan kepada kita semua bahwa usaha kita bukan hanya milik satu orang, kelompok tertentu, atau beberapa partai saja. Ini adalah upaya seluruh rakyat Indonesia yang menginginkan perubahan yang lebih baik," ujar Anies.

Setelah menerima cakra, Anies Baswedan melaksanakan shalat Magrib berjamaah di Masjid Gede, diikuti oleh acara ramah tamah sebentar sambil menikmati teh. Setelah itu, Anies meninggalkan area pemakaman.

Di depan pintu gerbang, GNAP telah menyiapkan pelepasan merpati putih dan umbul-umbul, yang akan membawa terbang balon bertuliskan "Anies Presiden 2024".

"Pelepasan merpati putih adalah simbol dan harapan dari GNAP serta kita semua. Ini menggambarkan jiwa kita yang suci dan tulus seperti merpati putih, yang terbebas dari kurungan penguasa zalim dan oligarki. Dan perubahan ini akan diwujudkan oleh Anies Baswedan pada tahun 2024 mendatang," ungkap Sang Alang dengan penuh semangat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya