BEI Gembok Saham CUAN Imbas Harga Sudah Melambung 1.031,82 Persen

Bursa Efek indonesia (BEI) hentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) seiring lonjakan tajam saham CUAN.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Agu 2023, 10:21 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Penghentian sementara perdagangan dilakukan usai saham CUAN terpantau mencatatkan peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham CUAN, dalam rangka cooling down BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham CUAN pada perdagangan tanggal 15 Agustus 2023,” mengutip pengumuman BEI, Selasa (15/8/2023).

Penghentian sementara perdagangan saham CUAN dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham CUAN. Saham CUAN naik 24,81 persen ke posisi 2.490 pada perdagangan Senin, 14 Agustus 2023.

Melansir data RTI frekuensi perdagangan saham CUAN saat itu tercatat sebanyak 16.385 kali. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 37,58 juta lembar senilai Rp 87,76 miliar.

Sebelumnya, saham CUAN juga masuk dalam daftar MSCI Global Small Cap Indexes. MSCI memasukkan saham CUAN bersama saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dan PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) dalam MSCI Indonesia Index.

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk sendiri merupakan pendatang baru di Bursa. Saham CUAN resmi tercatat dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Maret 2023. Saat itu, harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dipatok sebesar Rp 220 per saham. Jika mengacu pada harga tersebut, harga saham CUAN saat ini telah naik 1.031,82 persen.

 

 


Jadi Pendatang Baru di BEI

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/3/2023). Emiten milik Prajogo Pangestu ini mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-24 di BEI pada 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham CUAN.

Petrindo Jaya Kreasi mencatatkan saham di papan utama dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 1,69 miliar saham. Lalu, emiten dengan kode CUAN akan mencatatkan saham sejumlah 11,24 miliar saham.

Adapun, harga penawaran saham Rp 220 per saham dengan nilai nominal Rp 200 per saham. Dengan demikian, Petrindo Jaya Kreasi meraup dana segar Rp 371,80 miliar. Dalam rangka penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan telah menunjuk PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek sekaligus penjamin emisi efek.

Sementara itu, dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham ini, selanjutnya akan digunakan oleh TP sebagai modal kerja dan belanja modal yaitu termasuk untuk pembangunan intermediate stockpile (ISP) dan pembelian infrastruktur pendukungnya, seiring dengan meningkatnya produksi batu bara.

Dana hasil penawaran umum perdana perseroan digunakan untuk keperluan TP, perusahaan anak, sebagaimana disebutkan di atas dengan alasan dan pertimbangan di antaranya berkontribusi secara signifikan ke pendapatan grup dan meningkatkan kapasitas produksi TP.

 


Harga IPO

Karyawan melintasi layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/3/2023). Emiten milik Prajogo Pangestu ini mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-24 di BEI pada 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham CUAN.

Petrindo Jaya Kreasi mencatatkan saham di papan utama dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 1,69 miliar saham. Lalu, emiten dengan kode CUAN akan mencatatkan saham sejumlah 11,24 miliar saham.

Adapun, harga penawaran saham Rp 220 per saham dengan nilai nominal Rp 200 per saham. Dengan demikian, Petrindo Jaya Kreasi meraup dana segar Rp 371,80 miliar. Dalam rangka penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan telah menunjuk PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek sekaligus penjamin emisi efek.

Sementara itu, dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham ini, selanjutnya akan digunakan oleh TP sebagai modal kerja dan belanja modal yaitu termasuk untuk pembangunan intermediate stockpile (ISP) dan pembelian infrastruktur pendukungnya, seiring dengan meningkatnya produksi batu bara.

Dana hasil penawaran umum perdana perseroan digunakan untuk keperluan TP, perusahaan anak, sebagaimana disebutkan di atas dengan alasan dan pertimbangan di antaranya berkontribusi secara signifikan ke pendapatan grup dan meningkatkan kapasitas produksi TP.

Selain itu, sekitar 60,05 persen akan digunakan tambahan modal kerja TP untuk mendukung aktivitas yang termasuk tetapi tidak terbatas pada, pembayaran kontraktor tambang, pembayaran vendor dan supplier atas pembelian bahan bakar, pemeliharaan dan perbaikan jalan angkut batu bara (jalur hauling), dan aktivitas - aktivitas lainnya yang dapat mendukung kegiatan operasional pertambangan serta menunjang aktivitas produksi batubara.

Dana hasil IPO, Perseroan digunakan untuk keperluan TP, perusahaan anak, sebagaimana disebutkan di atas dengan alasan dan pertimbangan sebagai berikut, berkontribusi secara signifikan ke pendapatan Grup dan meningkatkan kapasitas produksi TP.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya