Liputan6.com, Jakarta - Department Head TJSL Pelindo, Febrianto Zenny menjelaskan, Program Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor merupakan program kolaborasi antara Pelindo dan PT Sarinah (Persero). Tujuannya, mendorong para pelaku Usaha Mikro dan Usaha Kecil (UMK) agar bisa ‘naik kelas’, dengan meningkatkan brand image/awareness serta menjangkau pasar yang lebih luas.
“Kegiatan ini menjadi wujud nyata program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pelindo. Kami berupaya menciptakan nilai kompetitif Pelindo sebagai BUMN, sekaligus memajukan kondisi ekonomi di sekitar perusahaan khususnya UMK agar berorientasi ekspor,” kata Febrianto saat menghadiri kegiatan Program Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor tahap (batch) kedua, di Kuta, Bali.
Advertisement
Febrianto menegaskan, Pelindo terus berkomitmen untuk bersama memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi UMK Indonesia. Sejauh ini, pengembangan UMK sudah dilakukan melalui beberapa kegiatan, seperti memfasilitasi keikutsertaan di pameran berskala nasional dan internasional, menyelenggarakan pelatihan dan mendaftarkan sertifikasi, serta pemberian bantuan untuk peningkatan kapasitas usaha.
"Sebanyak 50 pelaku UMK yang telah melewati proses kurasi, hadir mengikuti berbagai program pelatihan, sertifikasi usaha, serta penilaian untuk pengembangan usahanya," ungkap dia.
Febrianto menjelaskan, Program Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor yang dimulai di Bali merupakan pelaksanaan program Batch kedua. Batch pertama program ini sudah dilaksanakan di Jakarta, dengan menyertakan 50 UMK dari seluruh Indonesia.
“Batch kedua ini diikuti oleh para pelaku UMK dari seluruh Indonesia. Animo UMK untuk ikut di batch kedua ini sangat besar. Ketika diumumkan, sedikitnya terdapat 300 UMK yang mendaftar,” tutur Febrianto.
Total dari ratusan pelaku UMK yang mendaftar, Pelindo dan PT Sarinah melakukan kurasi bersama berdasarkan jenis usaha, cakupan usaha serta keberlanjutan usaha. Hasilnya, terpilih 50 UMK yang ikut program tahap kedua ini.
"Selama tiga hari, para pelaku UMK akan mendapatkan pembinaan langsung, untuk kemudian difasilitasi dalam acara pameran, training/sertifikasi, dan pemberian hibah untuk pengembangan usaha," urai dia.
Kesempatan Berharga
Senada dengan itu, Direktur Pengembangan Bisnis dan Ritel PT Sarinah, Selfie Dewiyanti menyatakan, pelatihan diberikan adalah kesempatan berharga untuk mendapatkan bimbingan langsung dari narasumber dan praktisi yang inspiratif dan kompeten dalam industri.
"Program Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor Batch 1 sebelumnya digelar di Jakarta pada April 2023. Program tersebut berhasil menjaring 300 UMK. Dari jumlah itu, kemudian terpilih sebanyak 50 UMK unggulan yang mengikuti pelatihan secara langsung (offline) di Gedung Sarinah, Jakarta," jelas Selfie.
Setelah ikut dalam pelatihan langsung, lanjut Selfie, penyelenggara program tahap pertama kembali melakukan seleksi, yang memunculkan 5 pelaku UMK Champion. Kelima UMK Champion itu adalah Baline Chocolate; Agradaya; Epeni Galery; Sundanika Coffee; dan Nadha Jabu Etnik.
Kelima UMK Champion tersebut sukses menghadirkan produk-produk unggulannya di gerai ritel offline, distribusi, bisnis digital, gerai bandara, layanan duty-free yang dikelola PT Sarinah dan bahkan memiliki gerai khusus di Sarinah Department Store Jakarta.
Diketahui, Program Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor yang menjadi inkubasi pengembangan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (UMK) menjadi inisiasi dariPT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo terhadap pelaku UMK. Caranya dengan memfasilitasi pengikutsertaan mereka dalam pembinaan dengan fokus pada pengembangan ekspor.
Advertisement