Polisi Sebut Terduga Teroris Bekasi Eks Anggota Mujahidin Indonesia Barat

Densus 88 Antiteror Polri menyampaikan, terduga teroris DE (27) yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat merupakan mantan anggota jaringan terorisme Mujahidin Indonesia Barat (MIB).

oleh Devira PrastiwiNanda Perdana Putra diperbarui 15 Agu 2023, 13:00 WIB
Barang bukti senjata api dan bendera ISIS di lokasi penangkapan terduga teroris berinisial DE (27) di Jalan Raya Bulak Sentul RT 07 RW 27 Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 14 Agustus 2023. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Datasement Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri menyampaikan, terduga teroris DE (27) yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat merupakan mantan anggota jaringan terorisme Mujahidin Indonesia Barat (MIB). Dalam perjalanannya, DE aktif mendukung ISIS melalui sosial media.

"Bahwa DE adalah pendukung aktif dari Islamic State atau ISIS yang kita kenal dengan Daulah. Awalnya yang bersangkutan pada tahun 2010 itu pernah bergabung dengan jaringan Mujahidin Indonesia Barat itu pimpinan WM, sudah pernah ditangkap," tutur Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).

"Namun setelah memang jemaahnya bubar, jemaahnya menyebar, salah satunya adalah saudara D ini, yang kemudian dengan bahasa kita menjadi berselancar bebas memanfaatkan ruang sosial media,” sambungnya.

Menurut Aswin, DE pertama kali menyampaikan baiat kepada Amir ISIS pada 2014 dan langsung memulai berbagai aktivitas. Selain melakukan latihan dan pengumpulan peralatan yang dibutuhkan, tersangka juga bergerak aktif di sosial media.

"Sampai beberapa akun sebelumnya itu sudah di-report dan ditutup oleh Facebook maupun Youtube karena diduga mempropaganda aksi terorisme, namun yang bersangkutan seperti biasa yang lainnya berganti akun lagi, kemudian dia memposting lagi dan lebih private belakangan ini," ucap dia.

Sekitar tiga minggu belakangan, lanjut Aswin, disinyalir menjadi puncak semangat atau ghiroh tinggi dari DE. Dia lantas menyebarkan ajakan dan imbauan untuk melakukan aksi teror atau amaliah lewat pesan privasi.

"Menggunakan timer message, ketika sampai di si penerima itu, dibuka dan langsung hilang dari server atau dari jaringan. Ini sedang kita dalami postingan-postingannya atau private message itu dikirim ke siapa saja," Aswin menandaskan.

 


Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Pendukung ISIS

Rumah terduga teroris di Jalan Raya Bulak Sentul RT 07 RW 27 Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, tak lagi dipasang garis polisi. (Foto: Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang pria berinisial DE. Pegawai BUMN itu ditangkap Densus 88 di Harapan Jaya, Bekasi Utara, Senin 14 Agustus 2023.

"Tersangka inisial DE laki-laki, Karyawan BUMN (ditangkap) di Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin 14 Agustus 2023.

Menurut dia, DE diduga melakukan tindak pidana terorisme dalam Kelompok Media Sosial di wilayah DKI Jakarta. Tersangka turut menyebarkan propaganda kelompok teroris ISIS di media sosial.

"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," kata Ahmad.

 


Punya Senjata Rakitan

Detasmen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengamankan sejumlah senjata hingga amunisi di rumah tersangka teroris inisial DE di kawasan Harapan Jaya, Bekasi Utara, Senin (14/8/2023). (Istimewa)

Ahmad mengatakan, DE mengirimkan sebuah poster berisi teks pembaruan baiat ISIS.

"DE Mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," tambah dia.

Selain itu, Densus 88 menduga DE turut memiliki memiliki senjata api rakitan dan terlibat dalam penggalangan dana. Setelah melakukan pengamanan, mengintrogasi dan penggeledahan di lokasi tersangka.

"Diduga memiliki senjata rakitan dan terlibat penggalangan dana 5. Merupakan Admin dan pembuat beberapa channel Telegram Arsip Film Dokumenter dan Breaking News yang merupakan channel Update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia," jelas Ahmad.

Berikut Lima Kelompok Teror Paling Mematikan di Dunia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya