Penunggang kuda dari Uzbekistan (Biru) dan Rusia (Merah) memainkan olahraga tradisional Asia Tengah Kok Boru (Serigala Abu-Abu) atau Buzkashi (Mencengkeram Kambing) saat Piala Dunia Kok Boru di Cholpon-Ata dekat Danau Issyk-Kule, sekitar 250 Km sebelah timur Bishkek, 14 Agustus 2023. Pemain berkuda bersaing untuk mendapatkan poin dengan melempar boneka kulit domba ke dalam sumur. (VYACHESLAV OSELEDKO/AFP)
Setiap wilayah pasti memiliki permainan tradisionalnya masing-masing. Sebut saja 'kok boru', permainan tradisional menunggang kuda yang sudah memasyarakat di kawasan Asia Tengah. (VYACHESLAV OSELEDKO/AFP)
Kok boru umumnya dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing pemain yang menunggang kuda. Pemain akan bermanuver dengan 'ulak' atau semacam barang yang diperebutkan dan mencetak gol dengan memasukkannya ke gawang lawan. (VYACHESLAV OSELEDKO/AFP)
Pemain paling berpengalaman akan berperan sebagai wasit. Sementara kategori lainnya terdiri dari 'kalystar' atau sesepuh yang berperan menjamin keadilan dalam permainan. (VYACHESLAV OSELEDKO/AFP)
Permainan ini merupakan ekspresi dan tradisi budaya, sejarah identitas, dan spiritual masyarakat Asia Tengah. Cara ini dilakukan untuk mempersatukan komunitas masyarakat tanpa memandang status sosial. (VYACHESLAV OSELEDKO/AFP)
Federasi Kok Boru Nasional Kirgistan baru didirikan pada 1998. Federasi memainkan peran kunci dalam mempromosikan dan menjaga kelestarian kok boru. (VYACHESLAV OSELEDKO/AFP)
Mengutip laman UNESCO, dipercaya permainan ini bermula dari pertarungan informal antarpemburu serigala. (VYACHESLAV OSELEDKO/AFP)
Waktu telah berubah, tapi varian permainan masih dimainkan di seluruh Asia Tengah dengan beberapa nama yang berbeda seperti ulak-tartysh di Kirgistan, kokpar di Kazakhstan, dan buzkashi di Afganistan. (VYACHESLAV OSELEDKO/AFP)