Lagi, Politikus Ekuador Ditembak Mati Jelang Pemilu

Briones adalah tokoh politik Ekuador ketiga yang dibunuh dalam empat pekan terakhir, tepatnya setelah pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio pada Rabu 9 Agustus dan Wali Kota Manta Agustin Intriago pada 23 Juli.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 15 Agu 2023, 13:41 WIB
Ilustrasi Foto Penembakan dengan Senjata Api (iStockphoto)

Liputan6.com, Quito - Kekerasan kembali merenggut nyawa tokoh politik di Ekuador. Teranyar, politikus dari Partai Revolucion Ciudadana, Pedro Briones, ditembak mati pada Senin (14/8/2023).

Briones adalah tokoh politik ketiga yang dibunuh dalam empat pekan terakhir di Ekuador, tepatnya setelah pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio pada Rabu 9 Agustus dan Wali Kota Manta Agustin Intriago pada 23 Juli.

Penembakan Briones dikonfirmasi oleh calon presiden dari partai yang sama dengannya, Luisa Gonzalez. Peristiwa itu dilaporkan terjadi di kawasan pedesaan San Mateo, Provinsi Esmeraldas. Detailnya belum diungkapkan.

"Ekuador sedang mengalami era paling berdarah," twit Gonzales.

Ribuan orang telah terbunuh selama tiga tahun terakhir di Ekuador menyusul fakta bahwa negara itu telah berubah menjadi pusat perdagangan narkoba dan geng-geng lokal yang dibantu kartel berupaya menguasai jalan, penjara, dan rute perdagangan narkoba. Kekerasan dan kejahatan pun mendominasi diskusi seputar pemilu yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu (20/8). Demikian seperti dilansir AP, Selasa (15/8).

Dalam sebuah wawancara dengan AP, Gonzalez menyatakan bahwa dia mengubah detail keamanannya pasca pembunuhan Villavicencio. Meski demikian, dia menolak menggunakan rompi antipeluru, dengan alasan bahwa dia adalah umat Kristiani.

"Saya memiliki keyakinan pada Tuhan; Dia-lan yang menjaga kita," ujarnya.

Jika terpilih sebagai presiden, Gonzalez menuturkan bahwa dia akan mengambil sikap keras terhadap kejahatan, membersihkan kepolisian, meningkatkan kontrol di sepanjang perbatasan negara, dan berinvestasi dalam peralatan untuk penegakan hukum.

Gonzalez mengkritik pemerintahan Presiden Guillermo Lasso karena kurangnya kontrol dalam fasilitas penahanan.

Setidaknya 400 narapidana tewas sejak 2021 dalam serangkaian kerusuhan.


Bos Kartel Narkoba Dipindahkan ke Penjara Keamanan Maksimum

Calon presiden Fernando Villavicencio, 59, seorang kritikus vokal korupsi dan kejahatan terorganisir, tewas dalam acara kampanye pada Rabu (9/8), di tengah lonjakan kekerasan di negara Andes yang dipersalahkan pada pengedar narkoba. (AP Photo/Dolores Ochoa)

Pada Sabtu (12/8), pihak berwenang memindahkan pemimpin salah satu geng paling kuat di Ekuador, Los Choneros yang dikaitkan Villavicencio dengan kartel Sinaloa Meksiko, ke penjara keamanan maksimum. Beberapa hari sebelum pembunuhannya, Villavicencio menuduh pemimpin geng, Adolfo Macias alias Fito, mengancam dia dan tim kampanyenya.

Pemindahan terjadi setelah sekitar 4.000 tentara dan petugas polisi menggerebek penjara tempat Fito ditahan dan menyita senjata, amunisi, dan bahan peledak.

Pihak berwenang sendiri belum mengungkapkan motif pembunuhan Villavicencio. Seorang hakim Ekuador pada Jumat (11/8) telah memerintahkan penahanan preventif atas enam pria Kolombia yang digambarkan oleh pihak berwenang sebagai tersangka dalam pembunuhan itu.

Adapun penyelidikan pembunuhan Villavicencio dibantu FBI.

Kepolisian Nasional Ekuador mencatat 3.568 kematian akibat kekerasan dalam enam bulan pertama tahun 2023, jauh lebih banyak dari 2.042 yang dilaporkan selama periode yang sama pada tahun 2022. Tahun itu berakhir dengan 4.600 kematian karena kekerasan, tertinggi dalam sejarah negara itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya