Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR Bambang Soesatyo merespon penangkapan terduga teroris di Bekasi oleh Densus 88. DE (27) yang ditangkap tersebut ternyata karyawan KAI.
Bambang meminta KAI untuk segera memberikan sikap tegas kepada karyawan tersebut. Apabila benar terbukti sebagai seorang teroris, Bambang juga ingin KAI memastikan proses pemeriksaan dan hukum berjalan lancar agar dapat ditentukan tindak lanjut ke depannya.
Advertisement
"Aparat kepolisian memproses hal tersebut secara hukum, baik dari mulai langkah investigasi, penyelidikan, penyidikan, hingga penindakan, serta mengusut tuntas hingga ke akar maupun jaringan lainnya agar aksi terorisme tidak terus meluas," kata pria yang akarab dipanggil Bamsoet tesebut, Selasa (15/8/2023).
Pimpinan MPR itu meminta lagi kepada KAI untuk memastikan terduga teroris tersebut tidak menyebarkan pemikiran maupun aksi terorismenya di lingkungan sekitar tempat bekerja.
"Dan kepada Kementerian BUMN untuk dapat menyeleksi pegawai yang bekerja di BUMN agar bebas dari teroris," tambahnya.
Seleksi Pegawai Diperketat
Menurutnya, pemerintah juga perlu melakukan langkah preventif guna mencegah meluasnya aksi terorisme dan radikalisme, termasuk di lingkungan pemerintahan.
Adapun cara diantaranya dengan memperketat seleksi masuk pegawai, mengagendakan program anti teroris secara berkala, mengedukasi agar masyarakat tidak terpengaruh aksi dan pemikiran terorisme maupun radikalisme, serta mendukung berbagai upaya dalam memberantas praktik terorisme.
"Seluruh pimpinan kementerian/lembaga atau K/L agar mengingatkan seluruh jajaran mengenai integritas, nasionalisme, nilai Pancasila, dan cinta tanah air, serta melakukan peningkatan pengawasan terhadap para pegawai agar tidak masuk dalam jerat teroris," pungkasnya.
Erick Thohir Diminta Turun Tangan
Densus 88 menangkap karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berinisial DE (27) diduga terpapar paham terorisme. DA merupakan karyawan KAI yang menjadi pendukung garis keras ISIS.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir harus mengambil langkah preventif dan pembinaan terhadap jajaran BUMN agar tidak terpapar radikalisme.
"Atas dasar hal ini, harus menjadi perhatian bagi Kementerian BUMN untuk melakukan langkah preventif dan pembinaan terhadap jajaran pegawai BUMN, agar tidak terpapar radikalisme yang mengarah pada tindakan terorisme," kata Awiek dikutip dari Antara, Selasa (15/8/2023).Dengan adanya dugaan keterlibatan pegawai BUMN dalam tindak pidana terorisme tersebut, lanjutnya, membuka kesadaran bahwa aksi terorisme yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) masih ada.
"Bahwa aksi terorisme bisa memapar di lingkungan instansi milik Pemerintah yang seharusnya menjadi terdepan dalam membantu memerangi terorisme," tambahnya.
Bukti Pegawai BUMN Masih Rawan
Bahkan, dengan ditangkapnya pegawai PT KAI berinisial DE tersebut seakan mengonfirmasi temuan sebuah lembaga beberapa waktu lalu bahwa tak sedikit pegawai di lingkungan BUMN sebagai teroris.
"Program deradikalisasi di lingkungan BUMN tidak berjalan maksimal," tegasnya.
Advertisement
Erick Thohir Harus Serius
Oleh karena itu, dia mengingatkan agar Menteri BUMN Erick Thohir harus lebih serius dalam memerhatikan persoalan menyangkut radikalisme di lingkungannya yang dapat menjadi cikal bakal tindak terorisme.
"Jangan sampai lingkungan BUMN dicap menjadi salah satu sarang tumbuhnya benih-benih terorisme. Jangan sampai ikut terlena dengan hiruk-pikuk politik menjelang 2024," kata Awiek.