Menhub Sebut Jumlah Penumpang Tak Maksimal, MRT: Dapat Data dari Mana

Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi membantah pernyataan Menhub. Menurunya, jumlah penumpang MRT selalu naik setiap tahunnya.

oleh Muhammad Ali diperbarui 15 Agu 2023, 18:56 WIB
Penumpang menunggu untuk menaiki kereta MRT di Stasiun MRT, kawasan Jakarta, Senin (15/2/2021). Mulai 11 Februari 2021, PT MRT Jakarta (Perseroda) memberlakukan jadwal operasional kereta pukul 05.00-22.00 WIB pada Senin-Jumat dan di akhir pekan mulai pukul 06.00-22.00 WIB. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT MRT Jakarta membantah pernyataan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang menyebut jumlah penumpang transportasi publik itu belum maksimal.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi mengatakan, jumlah penumpang selalu naik setiap tahunnya.

Adapun MRT berhasil melayani rata-rata 54.181 penumpang pada 2022. Kemudian, rata-rata jumlah penumpang naik menjadi 85.279 sampai Juli 2023.

Namun, pada saat Covid-19 di 2020, MRT hanya melayani rata-rata 27.122 penumpang dan 19.659 orang pada 2021.

"Saya enggak tahu Menhub dapat dari mana, tapi kalau lihat data yang ada, kita memang sempat turun. Tapi begitu 2021 naik terus. Sekarang akan naik terus," kata Effendi kepada wartawan di Jakarta Pusat, Selasa (15/8).

Bahkan, tambah Effendi, pihaknya memprediksi jumlah penumpang akan bertambah lagi di akhir tahun. Sebab, pihaknya memiliki jangkauan sampai selatan Jakarta dengan cara feeder partnership.

Feeder partnership adalah kerja sama dengan melibatkan taksi, damri, atau PPD untuk menjemput penumpang dari perumahan mereka.

"Kami sudah sangat agresif untuk mengajak feeder partnerships. Ada hampir delapan sampai 10 partner yang kami miliki. Kemudian kami juga kerja sama dengan Transjakarta, karena MRT sekarang kapasitasnya kan naik terus, tapi kalau dengan yang tadi digalakkan, enggak cuma MRT yang naik tapi Transjakarta juga naik," jelas Effendi.

 


Menhub Sebut Okupansi MRT Belum Maksimal

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut bahwa keterisian atau okupansi MRT Jakarta belum maksimal.

Budi menilai, MRT seharusnya bisa melayani 180 ribu penumpang per hari. Namun, MRT hanya melayani 80 ribu penumpang per harinya.

Menurut Budi, tak tercapainya target ini karena first mile dan last mile di MRT belum berjalan.

Sebagai informasi, first mile adalah perjalanan dari tempat asal menuju transportasi umum. Sedangkan, last mile merupakan perjalanan dari transportasi umum ke tempat tujuan.

Reporter: Lydia Fransisca/Merdeka.com

Infografis MRT Era Baru Warga Jakarta. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya