Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengaku belum bisa memastikan batuk-batuk yang dialami Presiden Joko Widodo (Jokowi) akibat polusi udara atau bukan. Kepastian penyebab batuk Jokowi belum diputuskan secara jelas.
Walau begitu, kata Menkes Budi, Jokowi memang mengeluhkan gejala batuk yang dialami.
Advertisement
"Ya Presiden bilang, beliau agak batuk-batuk kemarin," ucap Budi Gunadi usai menghadiri 'Penghargaan Bagi Tenaga Kesehatan Teladan di Fasyankes, SDM Kesehatan Teladan Non Pemerintah dan Kader Berprestasi Tahun 2023' di Hotel Sultan Jakarta pada Selasa, 15 Agustus 2023.
Belum Diputuskan Penyebabnya
Ketika ditanya lebih lanjut penyebab batuk Jokowi, Benar karena polusi (udara), Pak?
"Itu belum diputuskan," sambung Budi Gunadi.
Sebelumnya dikabarkan, Jokowi mengalami batuk-batuk selama empat minggu. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno.
"Presiden minta dalam waktu satu minggu ini ada langkah konkret karena Presiden sendiri sudah batuk katanya, sudah hampir 4 minggu. Beliau belum pernah merasakan seperti ini," kata Sandiaga di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (14/8/2023).
Kontribusi Kualitas Udara Buruk
Kata Sandiaga Uno, Jokowi mengaku, ini kali pertamanya merasakan batuk seperti itu.
"Dan kemungkinan, dokter (kepresidenan) menyampaikan, ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk," lanjutnya.
Kualitas Udara Jakarta Semakin Tak Sehat
Sandiaga sendiri juga mengakui bahwa kualitas udara di Jakarta semakin tidak sehat. Hal ini dirasakan Sandiaga karena dirinya hampir setiap hari melakukan aktivitas lari pagi di ruangan terbuka.
Advertisement
Gejala Batuk Bisa Jadi Tanda ISPA
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) Mohammad Syahril turut berkomentar terkait gejala batuk yang dialami Jokowi.
Menurutnya, batuk yang dialami Presiden dapat dikatakan sebagai salah satu gejala dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
ISPA adalah infeksi pada saluran napas atas akut, yang mana saluran napas bagian atas meliputi hidung, tenggorokan, faring, laring dan bronkus. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh virus, tetapi dapat juga disebabkan oleh bakteri.
"Jadi seperti Pak Jokowi kemarin yang batuk-batuk, ISPA juga kan salah satu bentuknya. ISPA ditandai dengan batuk-batuk, kadang-kadang pilek," terang Syahril saat berbincang dengan Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Selasa, 15 Agustus 2023.
Menandakan Reaksi Tubuh
Disampaikan Mohammad Syahril, gejala batuk seperti yang dialami Jokowi menandakan reaksi tubuh. Tubuh berupaya keras mengeluarkan zat yang dianggap polutan.
"Itu menandakan reaksi tubuh secara otomatis untuk mengeluarkan zat yang masuk ke tubuh kita, yang dianggap polusi tadi, yaitu dengan reaksi batuk, bersin-bersin," terangnya.
Adapun gejala ISPA yang harus diperhatikan, antara lain:
- Batuk
- Pilek
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat
- Sakit kepala
- Demam
- Bersin-bersin
- Kelelahan
Gejala ini sering muncul 3 hari setelah paparan dan bertahan antara 7-10 hari. Walau begitu, pada beberapa orang bisa bertahan hingga tiga minggu, sebagaimana informasi dari laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI.
Advertisement