Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). Pidato Presiden dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Dalam acara yang digelar secara langsung di Gedung DPR RI itu, Presiden Jokowi tampak hadir dengan mengenakan baju adat Tanimbar, Maluku. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Presiden Jokowi pun disambut langsung Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Dalam pidato kenegaraan, Jokowi menyampaikan berbagai isu mulai dari permasalahan rakyat hingga perekomonian, hilirisasi, serta perkembangan penanganan stunting di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Di Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI, Jokowi menyinggung budaya santun budi pekerti luhur di Indonesia yang mulai memudar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
"Apapun bisa sampai ke Presiden. Mulai dari masalah rakyat di pinggiran sampai kemarahan, ejekan, bahkan makian dan fitnahan. Bisa dengan mudah disampaikan," kata Jokowi dalam pidatonya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
"Tapi yang membuat saya sedih budaya santun budi pekerti luhur bangsa ini, kok kelihatannya mulai hilang? Kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah. Polusi di wilayah budaya ini sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia.. Memang tidak semua seperti itu," ungkapnya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Jokowi pun meyerukan masyarakat untuk menjaga mentalitas sekitarnya, sehingga Indonesia bisa tetap melangkah maju, menjalankan transformasi menuju Indonesia Emas 2045. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
"Ini yang bolak balik saya sampaikan di setiap kesempatan. Bahwa Indonesia saat ini punya peluang besar. Untuk meraih Indonesia Emas 2045 meraih posisi jadi 5 besar kekuatan ekonomi dunia dan tidak hanya peluangnya saja. Tapi strategi untuk meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan. Tinggal apakah kita mau memfokuskan energi kita untuk bergerak maju atau justru membuang energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif, yang memecah belah," tambah Jokowi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyoroti peluang besar dari bonus demografi terhadap perekomonian di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Selain itu, Jokowi juga memuji persiapan sumber Daya Manusia Indonesia, di mana salah satunya berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6 persen di 2022, menaikkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 72,9 di 2022, menaikkan Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5 di 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Di saat yang sama, Jokowi menambahkan, SDM yang dipersiapkan Indonesia harus mendapat lapangan kerja untuk bisa menghasilkan produktivitas nasional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)