Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani membuka Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan Tahun 2023-2024 dalam rangka Pidato Presiden pada Penyampaian KeteranganPemerintah Atas Rancangan Undang-Undang Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2023 beserta Nota Keuangan.
Dalam pidatonya, Puan maharani mengatakan bahwa tugas membangun bangsa dan negara ke depan tidaklah mudah. Terdapat sederet tantangan harus dihadapi oleh bangsa ini. Ia pun menjabarkan m,ulai dari situasi eksternal seperti geopolitik, geo-ekonomi, disrupsi teknologi dan informasi, globalisasi nilai budaya dan lain sebagainya.
Advertisement
Tak terkecuaki juga dengan situasi internal dalam negeri, antara lain permasalahan Sumber Daya Manusia, middle-income trap, pemerataan pembangunan, produktivitas, hilirisasi industri, pengelolaan sumber daya alam, kerentanan pangan, energi, kemiskinan ekstrim, pengangguran, bencana iklim, dan degradasi lingkungan, serta berkembangnya ideologi transnasional yang bertentangan dengan Pancasila sebagai jati diri bangsa.
"Oleh karena itu kita harus memiliki Politik Pembangunan Indonesia, yaitu kegiatan politik berencana, kegiatan ekonomi berencana, kegiatan sosial berencana, kegiatan kebudayaan berencana, kegiatan karakter bangsa berencana, kegiatan pembangunan daerah berencana, dan semua kegiatan berencana strategis lainnya," jelas dia.
Keseluruhan rencana kerja itu, harus dapat dituangkan dalam desain politik pembangunan yang cakrawala-nya menjangkau masa depan, serta menjawab berbagai permasalahan bangsa dan negara.
"Kita juga harus dapat memahami dan mampu melihat perkembangan dan kecenderungan pada 25 sampai 30 tahun mendatang, baik dari isu demografi, geopolitik, geo-ekonomi, energi, sumber daya alam, teknologi dan lain sebagainya, jelas dia.
Jokowi Pakai Baju Adat Tanimbar Maluku dan Maruf Amin Adat Betawi di Sidang Tahunan MPR DPR DPD
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Gedung DPR dan MPR Jakarta untuk menghadiri Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPR RI, Rabu, 16 Agustus 2023. Turut mendampingi Ibu Iriana yang mendapatkan pengawalan ketat.
Dari pantauan Liputan6.com, Jokowi dan Ibu Negara Iriana tiba di gedung DPR/MPR sekitar pukul 08.35 WIB. Presiden dan Ibu Iriana tampak mengenakan baju adat seperti tahun sebelumnya. Berdasarkan informasi menyebutkan kali ini Jokowi memakai baju Adat Tanimbar, Maluku.
Presiden disambut langsung Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti. Tampak pula Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin yang memakai baju adat Betawi beserta istrinya, Wury Estu Handayani.
Usai bersalaman dengan beberapa pejabat, Jokowi langsung menuju Gedung Nusantara untuk menghadiri Sidang Tahunan MPR yang langsung didampingi Bambang Soesatyo.
Biasanya dalam pidato, Presiden Jokowi menyampaikan strategi yang akan ditempuh bersama APBN pada tahun depan. Namun, untuk tahun ini belum ada bocoran terkait hal tersebut.
Jika berkaca pada penyampaikan Nota Keuangan dan RUU APBN 2023 tahun lalu. Pemerintah memfokuskan kepada 5 agenda utama. Pertama, masih terkait dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
APBN 2023 difokuskan pada penguatan kualitas SDM unggul yang produktif, inovatif, dan berdaya saing melalui peningkatan kualitas pendidikan dan sistem kesehatan, serta akselerasi reformasi sistem perlindungan sosial.
Pada pidatonya di DPR setahun yang lalu, selain penguatan SDM, sama seperti fokus APBN di tahun-tahun sebelumnya, pemerintah juga hendak mempercepat pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Tanah Air.
Advertisement
Pembangunan Infrastruktur
Menurut Jokowi, sangat perlu melakukan akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, khususnya pembangunan infrastruktur di bidang energi, pangan, konektivitas, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Selanjutnya, fokus APBN 2023 ketiga, pemantapan efektivitas implementasi reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi. Kemudian, fokus keempat yakni pelaksanaan revitalisasi industri, dengan mendorong hilirisasi untuk meningkatkan aktivitas ekonomi yang bernilai tambah tinggi dan berbasis ekspor.
Terakhir, Jokowi juga mendorong pembangunan dan pengembangan ekonomi hijau yang kini gencar dilakukan banyak negara, tak terkecuali Indonesia.