Meneropong Prospek Saham GOTO Setelah Pangkas Rugi pada Semester I 2023

Berikut predikasi analis terkait prospek saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) usai rilis laporan keuangan semester I 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 16 Agu 2023, 18:39 WIB
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan perbaikan pendapatan selama semester I 2023 dan menekan rugi secara signifikan. (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan perbaikan pendapatan selama semester I 2023 dan menekan rugi secara signifikan pada periode tersebut. Lantas, bagaimana prospek emiten GOTO?

Analis Henan Putihrai Steven Gunawan menuturkan, GoTo Gojek Tokopedia mendapatkan angin segar dari perbaikan kinerja selama enam bulan pertama 2023.

"GOTO mendapat sentimen positif dari pelaku pasar, karena rugi bersih yang berkurang tinggal separuhnya saja dibanding semester I 2022," kata Steven kepada Liputan6.com, Rabu (16/8/2023).

Meskipun rugi bersih pada semester I 2023 melandai. Hal tersebut belum bisa menjadi jaminan hingga akhir 2023 nanti akan mencetak laba bersih.

Rupanya, hal tersebut disebabkan oleh pembukaan ekonomi secara besar-besaran sehingga mobilitas masyarakat kembali normal dan memicu perubahan perilaku konsumen dari yang tadinya membeli online menjadi offline.

"Jadi, perlu strategi sendiri buat manajemen GOTO menghadapi peluang pergeseran selera cara belanja masyarakat ini," kata dia.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM mencermati kinerja GOTO membaik pada semester I 2023 dibanding tahun sebelumnya.

Menurut ia, membaiknya kinerja GoTo Gojek Tokopedia dari sisi pendapatan maupun laba bersih memang menjadi sentimen positif. Namun, GOTO masih belum mencetak laba bersih yang positif artinya masih menderita kerugian.

"Pada laporan riset terakhir sekitar Juni kami merekomendasikan GOTO dengan target 135 dan setelah tercapai kami belum melakukan review kembali," kata Roger.


Apakah Saham GOTO Menarik?

Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mencermati posisi saham GOTO saat ini masih cenderung 50:50, dalam artian selama masih mampu bertahan di atas supportnya di level Rp 89 per saham.

"Maka pelemahan GOTO hari ini cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali untuk menguji Rp 105-110 per saham sebagai rentang penguatan terdekatnya," kata dia. 

Pengamat Pasar Modal Desmond Wira menuturkan, kinerja GOTO tampak membaik pada kuartal II 2023.  "GOTO berhasil menekan rugi bersih menjadi rugi bersih Rp 7,16 triliun, dari semester I 2022 yang masih rugi hingga mencapai Rp 13,65 triliun," katanya.

Meski pendapatan mulai pulih, ia memilih untuk tidak merekomendasikan saham GOTO.

"Saya pribadi tidak. Untuk investasi, saya menghindari saham rugi. Hindari saja, masih banyak saham perusahaan lagi yang laba kok, kenapa harus memaksa beli GOTO," tegas Desmond.

Berdasarkan data RTI, pada penutupan perdagangan saham Rabu, 16 Agustus 2023, saham GOTO merosot 4,12 persen ke posisi Rp 93 per saham. Saham GOTO dibuka naik tipis satu poin ke posisi Rp 98 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 98 dan terendah Rp 92 per saham. Total frekuensi perdagangan 30.168 kali dengan volume perdagangan 33.350.690 lot saham. Nilai transaksi Rp 314,1 miliar.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 


GOTO Pangkas Rugi Jadi Rp 7,2 Triliun hingga Semester I 2023

Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan perbaikan pendapatan selama semester I 2023. Selain itu, perseroan juga mampu menekan rugi secara signifikan pada periode tersebut.

GoTo Gojek Tokopedia membukukan pendapatan bersih Rp 6,88 triliun hingga semester I 2023. Pendapatan GOTO meningkat 102 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,4 triliun.

Dengan demikian, GoTo Gojek Tokopedia mencatat rugi bersih periode berjalan Rp 7,21 triliun hingga semester I 2023. Rugi tersebut susut 49 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,17 triliun. Alhasil, EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar Rp 2,8 triliun hingga semester I 2023.

Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan, sesuai dengan komitmen, saat ini pihaknya berada pada jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada tahun ini, tetapi mencapai titik impas bukanlah tujuan akhir. 

"Pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkanlah yang harus kami capai. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan segera terlaksananya eksekusi yang tepat, serta meningkatkan total pasar potensial (TAM) untuk memperluas basis konsumen Perseroan," kata Patrick Walujo dalam keterangan resminya, Selasa (15/8/2023).

Setelah membangun basis konsumen yang kuat pada kategori konsumen yang memprioritaskan kenyamanan (convenience consumers), Perseroan akan terus memperluas basis konsumennya, tanpa menggunakan insentif yang tidak dapat dipertahankan untuk jangka panjang, dalam kalangan konsumen yang memprioritaskan harga yang memprioritaskan value for money.

"Kami sedang mempersiapkan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan tersebut, dan saat ini GoTo akan terus beroperasi dengan mempertahankan kedisiplinan pengelolaan beban usaha, seiring beralihnya pilihan layanan kami untuk melayani pasar lebih luas," kata dia.

 

 


Kelola Beban Usaha

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo mengatakan, pihaknya telah mencapai kemajuan dalam metrik profitabilitas utama perusahan selama enam kuartal berturut-turut seiring dengan pengurangan insentif dan program pemasaran produk yang tidak produktif, sambil tetap fokus pada konsumen profitabel.

Dia bilang, pendapatan meningkat dibanding tahun sebelumnya sebagai hasil dari meningkatnya monetisasi di seluruh lini bisnis perseroan, dengan take rate Grup mencapai 4,1 persen, atau meningkat 40 bps dari tahun sebelumnya. 

"Kami terus mengelola beban usaha secara disiplin sesuai dengan tujuan untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif dalam kuartal keempat tahun ini. Didorong pergerakan yang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, kami juga memperbarui pedoman EBITDA Grup yang disesuaikan untuk 2023 menjadi antara Rp-4,5 triliun dan Rp-3,8 triliun," katanya.

Pada kuartal II 2023, perseroan terus mengoptimalkan monetisasi dan mengurangi beban secara menyeluruh. Pendapatan bruto meningkat 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 5,8 triliun di tengah terus berlangsungnya pengurangan biaya insentif dan pemasaran produk sebesar 43 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Langkah ini menghasilkan penghematan pada kuartal ini sebesar Rp2,7 triliun. Margin kontribusi Grup tetap positif untuk kuartal kedua berturut-turut mencapai Rp1,0 triliun, yang merupakan 0,73 persen sebagai persentase dari GTV, meningkat 207 bps dibandingkan tahun sebelumnya dan 30 bps dibandingkan kuartal sebelumnya.

 

 

 

 


Kas GoTo

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

Posisi keuangan dan kas GoTo tetap solid. Dengan kas dan setara kas Rp25,4 triliun serta fasilitas kredit sekitar Rp4,65 triliun, dengan Rp3,1 triliun belum digunakan per 30 Juni 2023, perseroan mengharapkan akan mencapai arus kas operasional positif tanpa tambahan pendanaan eksternal.

Pada kuartal II 2023, EBITDA Grup yang disesuaikan mencapai Rp-1,2 triliun, atau -0,84 persen dari GTV, meningkat 72 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Grup GoTo berhasil mempertahankan pertumbuhan pendapatan bruto dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 6 persen sebagai hasil dari meningkatnya monetisasi di seluruh ekosistem GoTo, dengan take rate Grup meningkat 40 bps dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 4,1 persen.

GTV Grup untuk kuartal ini sebesar Rp 143,7 triliun, mengalami sedikit penurunan sebesar 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, terutama sebagai hasil dari pengurangan insentif dan beban pemasaran produk, tapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor musiman seperti jumlah hari libur yang lebih tinggi di Indonesia pada April dan Juni.

Pada kuartal II 2023, jumlah konsumen profitabel dan profitabilitas keseluruhan per pengguna tetap stabil dibandingkan kuartal sebelumnya, dengan konsumen profitabel berkontribusi sekitar 75 persen dari total GTV

Peningkatan keterlibatan konsumen terus meningkat, seiring tumbuhnya belanja per konsumen sebesar 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Rugi bersih pada kuartal ini mencapai Rp 3,3 triliun, berkurang sebesar 15 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, dan 56 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini didorong oleh pendapatan yang baik serta penurunan pengeluaran insentif dan pemasaran produk yang berkurang 43 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan penghematan sebesar Rp2,7 triliun pada kuartal ini.

 

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya