Sambut HUT ke-78 Kemerdekaan RI 17 Agustus 2023, Erina Gudono dan Kaesang Tampil bak Ksatria dengan Kawasaran Minahasa

Erina Gudono dan Kaesang Pangarep membagikan unggahan spesial bersama sang suami, Kaesang Pangarep, menyambut HUT ke-78 Kemerdekaan RI 17 Agustus 2023.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 17 Agu 2023, 09:44 WIB
Erina Gudono dan Kaesang Pangarep. (Instagram/ erinagudono, Foto oleh @theleonardi)

Liputan6.com, Jakarta Menyambut HUT ke-78 Kemerdekaan RI yang jatuh pada hari ini, 17 Agustus 2023, Erina Gudono membagikan unggahan spesial bersama sang suami, Kaesang Pangarep. Ia tampil dengan baju tradisional dari Minahasa, Sulawesi Utara, yang menjadi bagian dari tarian ksatria daerah ini, "Waraney."

“Kami memakai baju kawasaran sebagai lambang penghormatan kami kepada para WARANEY (ksatria) bangsa yang telah berjuang melawan penjajah. Kami nyalakan jiwa muda ksatria WARANEY untuk melanjutkan perjuangan memajukan bangsa,” tulis Erina Gudono dalam unggahannya.

Tak hanya berpose di depan kamera fotografer The Leonardi, ia menjelaskan makna Kawasaran dari Minahasa yang ia kenakan.

“Mulanya kawasaran dilakukan untuk menjalankan ritual Mahsasau. Kawasaran "kawak"yang berarti "melindungi" dan "asaran" yang berarti "sama atau berlaku seperti" artinya, Kawasaran menjadi sama seperti leluhur di masa lalu, menjadi pelindung tanah, pelindung negeri, pelindung kehidupan,” tulis Erina Gudono.


Tiga Simbol dalam Kawasaran

Erina Gudono dan Kaesang Pangarep. (Instagram/ erinagudono, Foto oleh @theleonardi)

Ada tiga simbol utama dalam Kawasaran. Yang pertama adalah "gegenang" atau ingatan, yang disimbolkan dengan porong di bagian kepala menggunakan bulu ayam jago dan kepala burung uak.

“Dimaknai sebagai melakukan kebaikan,” kata Erina.


Perasaan

Erina Gudono dan Kaesang Pangarep. (Instagram/ erinagudono, Foto oleh @theleonardi)

Yang kedua adalah "pemenden" (perasaan) disimbolkan dengan "karai" berupa kulit kayu dan kalung serta kelana dari manik-manik, taring babi rusa, atau kalung perunggu.

“Maknanya manusia harus selalu menimbang dengan perasaan tetapi jangan berlebihan.”


I Yayat U Santi!

Terakhir adalah "keketez" (kekuatan), ditampilkan dalam sejumlah ikatan di tangan, kaki, dan pinggang.

“Ikatan yang telah didoakan ke Sang Khalik dan dipercaya bisa memberi kekuatan,” kata dia lagi. Atribut penting lain adalah santi atau pedang sebagai simbol pembuka jalan kehidupan, pemelihara kehidupan dan pelindung kehidupan itu. Tengkorak merupakan simbol pemburu. Meski begitu, Erina memastikan bahwa dalam penampilannya ini, tak digunakan materi dari binatang,

Ia juga menjelaskan bahwa dalam tarian ini sering diteriakkan “I Yayat U Santi.” Maknanya, adalah sebagai penyemangat menghadapi kehidupan.

"DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA 78 Terus Melaju Untuk Indonesia Maju MERDEKA !!!" tulisnya lagi.

Aktor Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya