Liputan6.com, Penajam Paser Utara - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) melanjutkan rangkaian Rapat Kerja Nasional di Balikpapan dengan mengikuti upacara hari kemerdekaan di Ibu Kota Nusantara. Upacara digelar di Sumbu Kebangsaan, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Kamis (17/8/2023) pagi.
Istimewanya, upacara digelar persis di depan konstruksi istana negara yang wujud pembangunannya sudah terlihat. Upacara dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tersebut dilaksanakan oleh Otorita IKN.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menjadi inspektur upacara yang juga diikuti pengurus Kadin se-Indonesia, TNI-Polri, pekerja konstruksi, dan elemen Masyarakat sebagai peserta. Lokasinya berada nyaris di tengah mega proyek rekonstruksi pembangunan IKN dengan latar konstruksi istana negara.
Baca Juga
Advertisement
Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid menyebut upacara di depan Istana Negara Nusantara merupakan sebuah sejarah karena tahun depan akan dilaksanakan kembali dan langsung dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
“Mengapa kita bersama di sini adalah bahwa pembangunan IKN ini adalah upaya gotong royong kita bersama. Di sini, Ibu Kota Nusantara ini sebagai simbol menuju Indonesia Emas di tahun 2045,” kata Arsjad kepada wartawan usai upacara.
Arsjad juga menyinggung soal pemerataan pembangunan. IKN menurutnya adalah cara pemerintah dalam pemerataan pembangunan yang tidak lagi terpusat di Pulau Jawa.
“Di IKN ini banyak simbol untuk bangsa dan negara kita. Tahun depan kita akan mengadakan detik-detik proklamasi pertama di Ibu Kota Negara Nusantara bersama presiden,” sambungnya.
Kadin sendiri dalam rombongannya tak hanya membawa pengurus dari berbagai provinsi di Indonesia, namun juga pengusaha, baik kecil hingga besar. Ini merupakan simbol gotong royong untuk menjadikan IKN sebagai momentum kebangkitan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045.
Visi menjadi gambaran ideal dan target tujuan yang harus dicapai Indonesia di usianya yang ke-100 tahun sejak kemerdekaan.
“Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang tidak dimiliki negara lain seperti pasar domestik yang besar, potensi tenaga kerja produktif dan memiliki populasi melek digital yang tinggi. Oleh karena itu, Indonesia harus mengoptimalkan segala peluang dan potensi yang ada,” ujar Arsjad.
Indonesia akan menikmati bonus demografi pada 2030 ketika jumlah penduduk usia produktif diperkirakan mencapai 68,3 persen dari total populasi. Selain itu, Indonesia juga diuntungkan dengan sumber daya alam dan biodiversitas yang melimpah, termasuk cadangan nikel yang terbesar di dunia yakni sebanyak 21 juta ton dan sumber daya energi baru terbarukan (EBT) hingga 3.600 gigawatt.
Capai Progres 38 Persen
Kendati dihadapkan beberapa tantangan, semangat untuk mengatasi biaya logistik yang tinggi dan memajukan UMKM untuk dapat naik kelas membawa harapan bagi pertumbuhan ekonomi. Terdapat tekad kuat untuk menggeser fokus dari ekspor bahan baku menjadi produk bernilai tambah melalui hilirisasi industri, sambil mendorong usaha mikro untuk naik kelas, semua bertujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Mengenai kehadiran Kadin di IKN tepat pada perayaan HUT RI ke-78 bersama dengan Otorita IKN, Arsjad menyebut ini sebagai bentuk dukungan untuk visi Indonesia Emas itu.
“IKN adalah simbol tentang indonesia yang maju dan modern 20 tahun dari sekarang. Tentunya, diperlukan semangat gotong royong dan identitas Bhinneka Tunggal Ika dalam pembangunan ekonomi dengan baik. Untuk itu, Kadin Indonesia mengajak masyarakat untuk mewujudkan cita-cita bersama Indonesia Emas 2045 melalui kolaborasi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Arsjad.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan, pembangunan IKN sebagai ibu kota negara baru akan menjadi salah satu langkah strategis dalam memastikan Indonesia muncul sebagai negara maju yang diakui dunia.
“Kami percaya bahwa, IKN dapat menjadi model pembangunan berkelanjutan yang mencerminkan nilai-nilai inklusivitas, keberlanjutan dan berbasis teknologi. Dengan intergrasi infrastruktur modern, energi baru terbarukan serta teknologi digital, IKN dapat menjadi pilar utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” kata Bambang.
Saat ditanya soal progress Pembangunan IKN saat ini, Bambang menyebut sudah mencapai angka 38 persen. Prosentase itu merupakan data dari Kementerian PUPR yang ia dapat dan merupakan pembangunan infrastruktur yang dibiayai APBN.
“Tapi ini akan bertambah lagi. Kalau bertambah tentu akan makin banyak kemudian ada bagian baru yang akan kita monitor,” ujarnya.
Advertisement