Ragam Hoaks Seputar Pfizer, dari CEO seorang Reptil hingga Vaksin Covid-19

Sayangnya, hoaks seputar Pfizer masih saja beredar di masyarakat.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 19 Agu 2023, 18:18 WIB
Ilustrasi hoaks

Liputan6.com, Jakarta - Pfizer menjadi salah satu produsen vaksin covid-19 yang terbanyak dipakai di seluruh dunia saat ini. Sayangnya, hoaks seputar Pfizer masih saja beredar di masyarakat.

Lalu apa saja hoaks seputar Pfizer? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar Karyawan Pfizer Dapat Vaksin Covid-19 Khusus

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim karyawan Pfizer mendapat vaksin covid-19 khusus berbeda dari masyarakat biasa. Postingan itu beredar sejak awal bulan ini.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 5 Agustus 2023.

Dalam postingannya terdapat video berdurasi 20 detik dengan narasi:

"Pejabat Pfizer, pada sidang Senat di Australia, mengatakan karyawan mereka diberi vaksin khusus, bukan vaksin yang diluncurkan ke publik.

Tidak heran, ingatkan dulu malah tidak diberikan dengan alasan mereka sedang genjot produksi, demikian salah seorang petinggi saat dicecar."

Lalu benarkah postingan yang mengklaim karyawan Pfizer mendapat vaksin covid-19 khusus berbeda dari masyarakat biasa? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Tidak Benar Pfizer Dapat Paten Lacak Orang yang Sudah Divaksin

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Pfizer mendapat paten melacak orang yang sudah divaksin. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 24 Mei 2023.

Klaim Pfizer mendapat paten melacak orang yang sudah divaksin, berupa tangkapan layar dokumen bertuliskan sebagai berikut.

"United States Patent

Ehrlich et al

METHODS AND SYSTEMS OF PRIORIYIZING TREATMENTS. VACCINATION, TESTUNG ANDOR ACTIVITIES WHILE PROTECTING THE PRIVACY OF INDIVIDUALS"

Pada tangkapan layar tersebut terdapat tulisan sebagai berikut.

"The Pfizer patent application approved, August 31st, 2021, and is the very first patent that shows up in a list of over 18,500 for the purpose of remote contact tracing of all vaccinated humans worldwide, who will be or are now connected to the "internet of things' by aquantum link of plsating microwave frequencies of 2.4 gHz or higher from cell towers and satellites directly to the graphene oxide hels ind the fatty tissues of all persons who've had the deadht-shot."

Tangkapan layar tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Tidak sulit untuk menemukan kebenaran saat ini, yang harus Anda lakukan, adalah riset.

Bangkit❗---+Semua V1rus Adalah Buatan Manusia

Dr. Otto Heinrich Warburg

Pemenang Hadiah Nobel Fisiologi 1931Menemukan Penyebab Kanker pada (1923)"KANKER tumbuh di jaringan ASAM yang Kekurangan Oksigen"

"PENYAKIT tidak dapat bertahan dalam TUBUH ALKALI" "Sedangkan jaringan kanker bersifat asam jaringan sehat bersifat basa"

Menghilangkan sel 35% dari cxygen selama 48 jam dan dapat menjadi kanker.

---

Pf1z3r diberikan paten pertama pada tahun 2021 untuk koneksi menara seluler dan komunikasi dengan graphene oxide yang disuntikkan ke manusia di seluruh dunia untuk tujuan pelacakan dan eliminasi kontak dengan kedok v1rus palsu dan pandemi palsu."

Benarkah klaim Pfizer mendapat paten melacak orang yang sudah divaksin? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Tidak Benar Video CEO Pfizer Adalah Reptil

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video CEO Pfizer Albert Bourla adalah reptil. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 25 April 2023.

Unggahan klaim video CEO Pfizer Albert Bourla adalah reptil menampilkan Albert Bourla dengan jakun yang berdenyut disandingkan dengan sosok bermata besar dengan jakun berdenyut.

Dalam video tersebut terdapat tulisan sebagai berikut. "Shocking video: Ther Director of Pfizer is Reptilan or something other.."

Benarkah CEO Pfizer Albert Bourla adalah reptil? Simak dalam artikel berikut ini...


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya