Liputan6.com, Jakarta - Upacara bendera jadi salah satu agenda wajib dalam perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, dan dari tahun ke tahun, ada saja momen yang menarik perhatian. Pada perayaan HUT ke-78 RI, aksi heroik seorang pria memanjat tiang bendera sukses jadi sorotan online.
Awalnya, kejadian ini dibagikan melalui video yang diunggah di Instagram Story @rgeidyapp, Kamis, 17 Agustus 2023, namun akhirnya jadi ramai setelah dibagikan ulang sejumlah akun, termasuk @awreceh.id. Disebutkan bahwa pria tersebut memanjat tiang karena pengait tali benderanya putus.
Advertisement
Peristiwa ini diketahui terjadi di lapangan Rempoa, Gintung, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Upacara pengibaran bendera awalnya berjalan seperti biasa, hingga saat pembentang bendera hendak membentangkan bendera, tali pengait terlihat terlepas dan langsung melesat naik.
Mereka "diselamatkan" seorang pria berbaju hitam yang berlari mendekat, dan langsung memanjat tiang bendera untuk mengambil tali pengait tersebut. Tanpa pengaman, ia dengan luwes memanjat tiang bendera yang kabarnya setinggi 12 meter tersebut, sementara beberapa orang memegangi tiang dari bawah, mencoba menjaga keseimbangan benda tersebut.
"Awalnya talinya di tengah doang, tapi pas manjat naik," tulis akun tersebut. Setelah tali pengait berhasil dibawa turun, pria itu kembali berlari ke tepi lapangan, dan disambut beberapa orang yang tampak memuji aksinya.
Di kolom komentar, warganet juga memuji apa yang dilakukan pria tersebut. Salah satunya menulis, "Kalo enggak ada yang inisiatif naik kaya yang baju item, gue yakin bisa semingu tuh warga berdiri pada bengong ngeliatin tali putus doang."
Kejadian Tidak Terduga
Ada juga pengguna Instagram yang berkomentar, "Bro pasti juara klo lomba panjat pinang. Respect." "Nilai inisiatif abangnya A+ nih," sahut yang lain.
"Deg-degan banget pasti jadi paskibranya, dan thanks buat abang yang manjat," seorang warganet menanggapi. "Perasaan jadi tren tiap tahun selalu ada yg begini," timpal pengguna berbeda.
Kejadian tidak terduga pun sempat terjadi di Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis. Sepatu Pembawa Baki Paskibraka Nasional 2023 wakil Papua Pegununganan, Lilly Indiani Suparman Wenda, copot di tengah lapangan, lapor kanal Health Liputan6.com.
Tragedi "sepatu copot" terjadi ketika Lilly bersama seluruh pasukan dari Tim Indonesia Maju hendak menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melaporkan bahwa Sang Merah Putih telah dikibarkan. Alhasil, Lilly harus menghadap orang nomor satu di Republik Indonesia dengan membawa baki tanpa sepatu di kaki kirinya, dan berjalan kembali ke daerah persiapan (DP) tanpa sepatu.
Meski harus menghadapi tragedi sepatu copot, Lilly Indiani terlihat begitu tenang. Tidak tampak sedikit pun raut panik di wajahnya.
Advertisement
Angkat Topi untuk Lilly Indiani
Melihat Lilly yang tetap tenang meski harus berjalan tanpa satu sepatu, pujian pun diberikan Pembawa Baki dari Paskibraka Nasional 2016, Nilam Sukma Pawening. Menurut Nilam, tidak ada yang salah dan tidak ada pula yang bisa disalahkan dalam tragedi "sepatu copot" yang menimpa Paskibraka 17 Agustus wakil Papua Pegunungan.
Nilam mengatakan, kesalahan dalam melaksanakan tugas adalah sesuatu yang wajar. Yang bisa dinilai adalah bagaimana cara Lilly menyikapi kondisi tersebut.
"Bisa dilihat dari banyak video yang beredar, walau terjadi kesalahan, sepatu copot, Lilly enggak terkecoh sama sekali. Dia tetap tenang, enggak panik menghadapi itu, justru benar-benar terlihat smooth dan berjalan begitu saja," kata Nilam saat berbincang dengan Diary Paskibraka Liputan6.com melalui sambungan telepon, 17 Agustus 2023.
Nilam benar-benar angkat topi untuk Lilly yang tetap profesional dan menjalankan tugas sebagai Pembawa Baki hingga akhir. "Meski aku yakin dalam hatinya pasti ada rasa sedih, rasa kecewa, takut, bersalah, tapi hal itu justru membuat orang lain jadi menilai cara dia meyikapi masalah yang terjadi," kata Nilam.
Tidak Hanya Fisik, tapi Juga Kuat Mental
Dari tragedi sepatu copot Lilly Indiani, kata Nilam, itu mencerminkan mengapa jadi seorang Paskibraka 17 Agustus berarti bertanggung jawab besar dan harus bermental kuat. "Di sana kita dilatih enggak cuma fisik saja, tapi mental juga. Kenapa gitu? Ya tujuannya untuk menghadapi hal-hal seperti ini," kata Nilam.
"Jadi, kita diajarkan bagaimana harus tetap tenang menghadapi segala masalah, tetap tenang melaksanakan hal-hal di bawah tekanan. Kita harus tetap tenang karena kita membawa nama baik Paskibraka, juga nama baik daerah," ia menambahkan.
Karenanya, Nilam pun memuji sikap tenang yang ditunjukkan Lilly ketika tragedi sepatu copot terjadi. "Menurutku dia tetap profesional," ujarnya. Warganet yang menyaksikan tragedi sepatu copot pun turut memberikan pujian untuk Lilly.
"Sepatu pembawa baki copot satu terus teman-temannya nahan ketawa wkwkwk enggak apa-apa banget sayang kalian sudah keren," tulis seorang warganet. "Kirain sepatu siapa itu di lapangan Istana, sepatu (pembawa) bakinya copot. Tapi keren tetap senyum enggak panik," kata yang lain.
Advertisement