Belum Ada Pemalsuan Rupiah Baru, BI: Ada Teknologi Canggih Tersembunyi

Dalam Uang Rupiah TE 2022 terdapat teknologi anti pemalsuan yang dimiliki tujuh uang baru rupiah kertas tahun 2022. Terdapat 3 aspek utama untuk mencegah pemalsuan.

oleh Tira Santia diperbarui 18 Agu 2023, 13:35 WIB
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim di acara Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI)  Istora GBK Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2023). Menurutnya sejauh ini belum ditemukan pemalsuan Uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2022. (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengatakan sejauh ini belum ditemukan pemalsuan Uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2022.

"Belum (ditemukan pemalsuan). Gini Kalau pemalsuan uang itu di setiap negara selalu ada, tetapi yang pertama dilihat adalah bagaimana tingkat pemalsuannya dan bagaimana jumlahnya. Semua orang yang memalsukan pasti (ada) tetapi dari sisi teknologi tidak akan pernah sama," kata Marlison saat ditemui usai acara Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI)  Istora GBK Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2023). 

Diketahui dalam Uang Rupiah TE 2022 terdapat teknologi anti pemalsuan yang dimiliki tujuh uang baru rupiah kertas tahun 2022. Terdapat 3 aspek utama untuk mencegah pemalsuan.

Pertama, penguatan desain agar semakin mudah dikenali. Kedua penguatan unsur pengaman agar semakin sulit dipalsukan. Ketiga, penguatan ketahanan bahan uang.

Uang rupiah TE 2022 memiliki miliki teknologi benang pengaman yang bernama microlenses. Benang pengaman tersebut diklaim sebagai teknologi paling tinggi dan terbaik yang pernah digunakan pada uang kertas pecahan Rp 75.000.

Teknologi selanjutnya, ada peningkatan pengamanan ultra violet. Kini pengamanan ultra violet ditambah di sejumlah sisi, misalnya pada pecahan uang kertas Rp 50.000 apabila dilihat dengan lampu ultra violet bisa terlihat unsur batik dan bunga yang ada di balik uang tersebut.

 


Masih Ada Laporan Pemalsuan

Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim di acara Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI)  Istora GBK Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2023). Menurutnya sejauh ini belum ditemukan pemalsuan Uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2022. (Tira/Liputan6.com)

Sama halnya dengan uang Rp 100.000, gambar seluruh kepulauan Indonesia akan menyala karena pahlawan di uang pecahan tersebut adalah Soekarno dan Mohammad Hatta.

Kemudian terdapat teknologi Optically Variable Magnetic (OVMI), yaitu teknologi cetak warna yang bisa bergerak-gerak pada sejumlah gambar dalam uang rupiah kertas 2022.

Kendati belum ditemukan uang rupiah TE 2022 yang dipalsukan. Namun, Bank Indonesia pernah menerima laporan dari masyarakat terkait pemalsuan tersebut.

"Kita pernah ada laporan masuk ke kita, hanya laporan setelah ditelusuri mohon maaf hanya dilaser aja itu sudah tidak bisa. Coba aja uang temen-temen difotocopy, ada teknologi terkini kalau keluar pasti semua warna hitam tidak ada warna. Karena di dalamnya ada sebuah teknologi tersembunyi," jelasnya.

 


Tinta Khusus Tak Dijual Bebas

Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim di acara Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI)  Istora GBK Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2023). Menurutnya sejauh ini belum ditemukan pemalsuan Uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2022. (Tira/Liputan6.com)

Jika ke depannya ditemukan uang rupiah TE 2022 yang dipalsukan. Marlison memastikan tingkat kemiripannya akan sangat rendah alias sulit untuk ditiru dan mudah untuk dikenali.

"(Keamanannya) tinggi. Wah ini pemalsuan, iya palsu tapi tidak akan bisa mirip dari sisi apapun karena kita punya level 3 tingkatan. Pertama level sari kasat mata diterawang dilihat itu kasat mata. Lalu pengguna uang, kasir bank yang kita lengkapi ultra violet. Ada lagi yang tertinggi, yang tahu hanya BI dan hanya saya. Di mana titik yang gak bisa orang tau," ujarnya.

Menariknya, Marlison mengungkapkan bahwa tinta yang dipakai Bank Indonesia untuk mencetak uang tersebut merupakan tinta khusus yang tak diperjualbelikan secara bebas.

"Kenapa kita tidak bisa dipalsukan? Karena bahan uang itu terbatas di belahan dunia, tintanya khusus yang tidak diperjual belikan, sehingga tidak bisa dilakukan pemalsuan. Temuan-temuan pemalsuan sebelumnya itu terjadi itu menggunakan laser printer dan kertas biasa," pungkasnya.

Infografis Beda Rupiah 1998 dengan 2018 terhadap Dolar AS. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya