Baru Dibuka Sehari, Bursa Kembali Gembok Saham Petrindo Jaya Kreasi

Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) pada Jumat, 18 Agustus 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Agu 2023, 14:21 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) pada hari ini, Jumat 18 Agustus 2023.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) pada hari ini, Jumat 18 Agustus 2023.

Penghentian sementara perdagangan dilakukan usai saham CUAN terpantau mencatatkan peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham CUAN, dalam rangka cooling down BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham CUAN pada perdagangan tanggal 18 Agustus 2023," mengutip pengumuman Bursa, Selasa (15/8/2023).

Penghentian sementara perdagangan saham CUAN dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham CUAN.

Informasi saja, ini merupakan suspensi kedua yang dilakukan BEI atas saham CUAN. Sebelumnya suspensi dilakukan pada perdagangan Selasa, 15 Agustus 2023 atas sebab yang sama, dan kembali dibuka pada 16 Agustus 2023. Sehari diperdagangkan, saham CUAN naik 3,21 persen ke posisi 2.570 pada perdagangan Rabu, 16 Agustus 2023.

Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saat itu tercatat sebanyak 15.365 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 39,51 juta lembar senilai Rp 99,63 miliar.

Dalam sepekan, harga saham CUAN telah naik 41,60 persen. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk sendiri merupakan pendatang baru di Bursa. Saham CUAN resmi tercatat dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Maret 2023. Saat itu, harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dipatok sebesar Rp 220 per saham. Jika mengacu pada harga tersebut, harga saham CUAN saat ini telah naik 1.068,18 persen.

 

 


Saham CUAN, AUTO dan SMSM Menghijau Usai Masuk Daftar MSCI Small Cap

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Morgan Stanley Capital International (MSCI) merilis review konstituen di sejumlah indeks termasuk MSCI Global Standar Index List, MSCI Global Small Cap Indexes List dan MSCI Micro Cap Index List pada 10 Agustus 2023.

Perubahan konstituen ini dilakukan pada penutupan 31 Agustus 2023, dan efektif pada 1 September 2023. Pada MSCI Global Small Cap Indexes ada tambahan 201 saham dan 138 saham dikeluarkan dari MSCI ACWI Small Cap Index, demikian mengutip dari laman MSCI, Minggu (13/8/2023).

Di MSCI Indonesia Index ada tiga saham yang ditambahkan antara lain PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM).

Di sisi lain, ada empat saham yang dikeluarkan antara lain PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), PT Temas Tbk (TMAS), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).

Seiring pengumuman MSCI tersebut, tiga saham yang masuk MSCI Global Small Cap Index kompak menguat pada Jumat, 11 Agustus 2023.

 


3 Saham Menguat

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip data RTI, saham SMSM menguat 0,97 persen ke posisi Rp 2.080 per saham. Saham SMSM dibuka naik 60 poin ke posisi Rp 2.120 per saham. Saham SMSM berada di level tertinggi Rp 2.160 dan terendah Rp 2.050 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.337 kali dengan volume perdagangan 163.017 saham. Nilai transaksi harian Rp 34,2 miliar.

Sementara itu, saham CUAN melonjak 9,92 persen ke posisi Rp 1.995 per saham. Saham CUAN dibuka stagnan Rp 1.815 per saham. Saham CUAN berada di level tertinggi Rp 2.020 dan terendah Rp 1.815 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.167 kali dengan volume perdagangan 196.902 lot saham. Nilai transaksi harian Rp 38,3 miliar.

Saham AUTO menguat tipis setelah berada di zona merah. Saham AUTO naik 0,58 persen ke posisi Rp 3.470 per saham. Saham AUTO dibuka naik 100 poin ke posisi Rp 3.550 per saham. Saham AUTO berada di level tertinggi Rp 3.600 dan terendah Rp 3.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.895 kali dengan volume perdagangan 108.170 lot saham. Nilai transaksi Rp 37,5 miliar.

 


Petrindo Jaya Kreasi, Emiten Milik Prajogo Pangestu Jadi Pendatang Baru di BEI Hari Ini 8 Maret 2023

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/3/2023). Emiten milik Prajogo Pangestu ini mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-24 di BEI pada 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham CUAN.

Petrindo Jaya Kreasi mencatatkan saham di papan utama dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 1,69 miliar saham. Lalu, emiten dengan kode CUAN akan mencatatkan saham sejumlah 11,24 miliar saham.

Adapun, harga penawaran saham Rp 220 per saham dengan nilai nominal Rp 200 per saham. Dengan demikian, Petrindo Jaya Kreasi meraup dana segar Rp 371,80 miliar. Dalam rangka penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan telah menunjuk PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek sekaligus penjamin emisi efek.

Sementara itu, dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham ini, selanjutnya akan digunakan oleh TP sebagai modal kerja dan belanja modal yaitu termasuk untuk pembangunan intermediate stockpile (ISP) dan pembelian infrastruktur pendukungnya, seiring dengan meningkatnya produksi batu bara.

Dana hasil penawaran umum perdana perseroan digunakan untuk keperluan TP, perusahaan anak, sebagaimana disebutkan di atas dengan alasan dan pertimbangan di antaranya berkontribusi secara signifikan ke pendapatan grup dan meningkatkan kapasitas produksi TP.

 


Harga IPO Petrindo Jaya Kreasi

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang bergerak di bidang batu bara milik pengusaha Prajogo Pangestu menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 1,69 miliar saham.

Mengutip laman e-ipo, ditulis Kamis (2/3/2023), calon emiten dengan kode saham CUAN ini melepas 1,69 miliar saham dengan nilai nominal Rp 200 per saham atau mewakili 15,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Adapun, harga penawaran sebesar Rp 220 per saham. Dengan demikian, Petrindo Jaya Kreasi bakal meraup dana segar Rp 371,8 miliar.

Petrindo Jaya Kreasi menunjuk PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek. Saat ini, saham perusahaan dimiliki oleh Prajogo Pangestu 84,97 persen dari semula 99,99 persen.

Perseroan bermaksud untuk menggunakan keseluruhan dana yang akan diperoleh dari IPO saham, setelah dikurangi dengan biaya emisi yang terkait dengan IPO untuk digunakan oleh TP dalam rangka pembangunan intermediate stockpile (ISP) dan pembelian infrastruktur pendukungnya seiring dengan meningkatnya produksi batu bara.

Penyaluran dana IPO akan dilakukan melalui penyetoran modal oleh Perseroan kepada TP, di mana TP akan menggunakan dana tersebut sekitar 39,95 persen akan digunakan untuk belanja modal perusahaan anak, yaitu TP, untuk pembangunan intermediate stockpile (ISP) dan pembelian infrastruktur pendukungnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya