Sebut Food Estate Program Jangka Panjang, Sutarto Hadi: Untuk Ketahanan Nasional

Sutarto Hadi mengatakan bahwa food estate harus dilihat secara holistik atau menyeluruh, sebagai ikhtiar menyelamatkan pertanian serta ketahanan nasional Tanah Air.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Agu 2023, 14:40 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Kamis (6/7/2023). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Banjarmasin - Direktur Eksekutif Indonesia Strategic Forum (ISF), Sutarto Hadi, menyampaikan pandangan terkait kritik Sekjen PDIP Hasto Kristianto mengenai food estate sebagai kejahatan lingkungan. Sutarto mengatakan bahwa persoalan ini harus dilihat secara holistik atau menyeluruh, sebagai ikhtiar menyelamatkan pertanian serta ketahanan nasional Tanah Air.

"Coba lihat sekeliling kita. Kalau dulu, sejauh mata memandang, sekarang kita toleh kiri kanan isinya gedung tinggi dan bangunan. Artinya apa, jelas ada penyusutan lahan produktif karena alih fungsi lahan pertanian. Terutama untuk pemukiman dan industri. Nah food estate itu, adalah upaya untuk menyiapkan lahan produktif baru," kata Sutarto.

"Jadi ini proyek jangka panjang. Jangan dilihat setahun dua tahun. Teknologi pertanian kita juga semakin maju. Saya yakin dengan perlakuan yang benar dan dukungan Iptek pakar pakar pertanian yang mumpuni, food estate akan menjadi basis Ketahanan Pangan Nasional," tutur Guru Besar Universitas Lambung Mangkurat tersebut.

"Apalagi di food estate juga kita tahu, ikhtiar untuk memaksimalkan produksi pangan alternatif juga dilakukan. Di tengah dunia yang tengah dilanda ancaman krisis pangan, saya kira ini sangat baik," paparnya.

Oleh karena itu, Sutarto mengingatkan para elite tidak saling menegasikan kinerja satu sama lain, akan tetapi harus saling memberi solusi jika ditemukan aneka problem kebangsaan. Lebih lagi tambahnya, akan menjadi kontraproduktif jika hal tersebut justru datang dari elemen yang masih satu badan dengan pemerintah sendiri.

"Hati hati, ingat pepatah Melayu. Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri", tegasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya