Sate Kere Beringharjo, Menu Kesayangan Masyarakat Lokal dan Wisatawan

Sate kere menjadi menu santapan masyarakat yang tidak mampu membeli daging.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 19 Agu 2023, 05:00 WIB
Sate Kere (credit gambar: instagram.com/fatiyanipramesti)

Liputan6.com, Yogyakarta - Sate merupakan salah satu kuliner yang banyak ditemui di Indonesia, termasuk Yogyakarta. Salah satu sate yang banyak diburu oleh wisatawan di Yogyakarta adalah sate kere.

Mengutip dari visitingjogja.jogjaprov.go.id, dahulu, sate kere menjadi menu santapan masyarakat yang tidak mampu membeli daging. Nama sate kere diambil dari bahasa Jawa, kere yang berarti miskin atau tidak puya uang.

Namun, kini sate kere justru menjadi salah satu sajian kuliner khas yang banyak dicari wisatawan. Sementara itu, sate kere di Yogyakarta banyak ditemui di Pasar Beringharjo.

Banyak penjual sate yang menjajakan dagangannya di sekitar Pasar Beringharjo. Peminat sate kere beringharjo pun tak pernah sepi karena menjadi favorit masyarakat lokal maupun wisatawan.

Sate kere tidak terbuat dari daging seperti sate pada umumnya. Sate kere adalah sate dengan bahan dasar jeroan sapi, seperti kikil, jantung, usus, dan hati sapi. Selain itu, sate kere juga ada yang berbahan dasar tempe gambus.

Meski bahannya berbeda, tetapi sate kere diolah seperti sate pada umumnya dengan cara dibakar. Para penjual sate di Pasar Beringharjo biasanya menawarkan dua jenis saus bumbu, yaitu bumbu kecap dan bumbu kacang.

Soal harga tak perlu diragukan lagi. Kuliner Yogyakarta ini dibanderol harga yang sangat murah, yaitu hanya sekitar Rp3.000 sampai Rp5.000 saja.

Karena murah, lezat, dan gampang dicari, sate kere di Pasar Beringharjo pun tak pernah sepi peminat. Sate kere pun tak lagi melekat sebagai sajian untuk masyarakat miskin, melainkan sajian kelas atas favorit masyarakat lokal dan wisatawan. Bahkan, sate kere menjadi ikon kuliner wisata yang memperkaya khazanah kuliner nusantara.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya