Liputan6.com, Indramayu Dalam rangka mendorong hilirisasi produk perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kementerian Koperasi UKM (Kemenkop UKM) meluncurkan Susu Ikan. Produk inovatif tersebut berbahan dasar ikan yang diproses dengan teknologi modern hingga menghasilkan Hidrolisat Protein Ikan (HPI).
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa produk ini akan menjadi faktor penting dalam mendorong hilirisasi perikanan.
Advertisement
"Dengan diluncurkannya Susu Ikan, akan menjadi pengungkit daya saing produk perikanan, baik di pasar dalam negeri maupun global," ungkapnya.
"Produk ini merupakan produk inovasi yang menggabungkan antara manfaat protein ikan untuk kesehatan dengan diversifikasi produk olahan sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk, sejalan dengan program prioritas KKP," jelas Trenggono.
Sebagai informasi, Susu Ikan karya anak bangsa ini memiliki beragam keunggulan, seperti mengandung EPA DHA dan Omega 3 yang tinggi, bebas alergen, dan mudah dicerna tubuh karena memiliki tingkat penyerapan protein mencapai 96%, serta diproduksi dari ikan dalam negeri.
Pastikan Sumber Daya Perikanan
Sakti pun menegaskan, Susu Ikan menjadi langkah penting guna memastikan kekayaan sumber daya perikanan dengan nilai tambah yang terkandung di dalamnya serta dapat dinikmati oleh masyarakat saat ini dan generasi mendatang.
"Saya sangat bangga dan bersemangat untuk berbicara tentang produk perikanan yang memiliki banyak manfaat sebagai sumber protein utama untuk mencetak generasi unggul yang cerdas," tegasnya.
Trenggono juga memastikan bahwa KKP berupaya meningkatkan konsumsi ikan dengan mengenalkan ragam diversifikasi produk kepada seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini dilakukan agar masyarakat, terutama generasi penerus bangsa terhindar dari stunting.
"Susu Ikan ini minuman sehat yang cocok dikonsumsi untuk semua usia," ujarnya.
Advertisement
Minimalisir Impor
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengapresiasi hilirisasi produk perikanan berupa Susu Ikan. Menurutnya, kebijakan hilirisasi sangat penting untuk meminimalisir impor sekaligus menunjukkan kemampuan kita dalam mengolah sumber daya lokal menjadi produk bernilai tambah serta memiliki nilai ekonomi tinggi.
"Hilirisasi berbasis ikan ini perlu dikembangkan, Indonesia punya ikan, rumput laut, sawit, kelapa, umbi-umbian, dan berbagai sumber daya alam lainnya, ini semua yang akan dihilirisasi dan sudah dimulai di Indramayu," ucapnya.
Selaras dengan itu, Bupati Indramayu, Nina Agustina berharap dengan hadirnya Susu Ikan, turut meningkatkan konsumsi ikan di wilayahnya. Ia pun menilai, sebagai daerah yang memiliki pesisir laut yang cukup panjang, Indramayu memiliki modal untuk berperang melawan stunting.
"Terima kasih kepada KKP dan Kemenkop UKM yang telah memilih Indramayu sebagai tempat lahirnya Susu Ikan," ujarnya.
(*)