Liputan6.com, Jakarta - Di tengah euforia Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, terbesit suatu pertanyaan mengenai merdeka secara finansial. Lantas, bagaimana tips agar masyarakat memiliki kondisi finansial yang sehat secara berkelanjutan?
Community Lead Indo Premier Online Technology Angga Septianus menuturkan, frasa merdeka finansial dipahami sebagai keadaan bebas dari keterbatasan keuangan dan memiliki sumber daya serta memiliki cara yang mudah untuk mendukung gaya hidup yang diinginkan tanpa bergantung pada pekerjaan tetap atau sumber pendapatan eksternal.
Advertisement
Ia menambahkan, financial freedom menurut Robert T. Kiyosaki bukan kaya dan bukan berarti memiliki harta berlimpah. Kemerdekaan keuangan itu adalah kondisi bebas alias benar-benar bebas menjadi diri sendiri dan bebas menjalankan hal-hal yang disukai tanpa terganggu dengan masalah keuangan karena sudah memiliki sumber penghasilan pasif (passive income) yang terus-menerus.
Hanya saja kemerdekaan finansial itu tidak jatuh dari langit dan hanya bisa dicapai oleh orang-orang yang mau belajar dan bekerja untuk mencapainya, karena kemerdekaan finansial adalah suatu level kehidupan di mana seseorang dapat menjalani kehidupan tanpa perlu berpikir darimana datangnya uang untuk menutup setiap pengeluaran.
Tak mengherankan, kemerdekaan finansial jadi impian semua orang. Nah, jika Anda ingin meraih kemerdekaan finansial, berikut ini 5 tips yang disarankan Indo Premier yang sebaiknya dipahami:
1. Membuat Anggaran dan Rencana Keuangan
Mulailah dengan membuat anggaran yang jelas untuk pendapatan dan pengeluaran. Ketahui berapa banyak uang yang masuk dan keluar setiap bulan. Dengan begitu, Anda dapat mengelola pengeluaranmu secara lebih efektif dan menentukan prioritas dalam pengeluaran.
2. Hindari Utang Konsumtif
Berutang untuk keperluan yang tidak produktif atau konsumtif seperti barang-barang mewah yang tidak perlu atau liburan mewah dapat menyebabkan beban keuangan yang berat di masa depan.
Usahakan untuk menghindari utang semacam itu dan fokuslah pada meminimalkan utang atau mengelola utang dengan bijak jika memang diperlukan. Kalau pun terpaksa utang sebaiknya utang yang sifatnya produktif.
Gaya Hidup Tak Boros-Belajar Investasi
3. Gaya Hidup Tidak Boros
Pembelian impulsif dan gaya hidup boros dapat merugikan kondisi keuangan Anda. Oleh sebab itu cobalah untuk hidup hemat, mengurangi pemborosan, dan memilih gaya hidup yang sesuai dengan kemampuan finansialmu.
"Pertimbangkan untuk memisahkan antara keinginan dan kebutuhan, serta fokus pada hal-hal yang memberikan nilai jangka panjang bagi kehidupanmu," kata Angga dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (18/8/2023).
4.Tingkatkan Literasi Keuangan
Meningkatkan literasi keuangan juga tidak boleh diabaikan. Pemahaman tentang keuangan dapat meningkat dengan membaca buku, mengikuti kursus, atau mengikuti seminar yang berkaitan dengan literasi keuangan.
Semakin tahu banyak tentang cara mengelola uang dan investasi, semakin baik kamu dapat mengambil keputusan yang cerdas terkait keuangan.
5. Mulai Belajar Investasi
Mulailah investasi sejak dini, meskipun dengan jumlah kecil. Investasi dapat membantu uangmu tumbuh lebih cepat daripada hanya menabung di rekening biasa. Investasi menjadi salah satu langkah ideal untuk mencapai kemerdekaan finansial.
Advertisement
Waspada, Sri Mulyani Bongkar Modus Penipuan Investasi Berwajah Malaikat
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan sejumlah pesan kepada para investor usia muda agar tidak menjadi korban penipuan. Pertama, dia meminta para investor untuk tidak gampang tergiur penawaran investasi dengan keuntungan yang terlampau tinggi dan berwajah malaikat.
"Karena orang yang mau mengambil uang Anda, pasti cerita yang bagus-bagus, and that's why you need to be literate. Keliatannya bagus, bermuka kayak malaikat, janjinya bagus semua, itu justru harus dicurigai," ujar Sri Mulyani dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (14/8).
Dengan ini, para investor muda diminta untuk tidak hanya mempertimbangkan kenaikan nilai saham sebagai penentu utama kegiatan investasi. Menurut Sri Mulyani, faktor fundamental suatu perusahaan juga menjadi hal yang perlu dicermati oleh seluruh investor.
"Pokoknya lihat angkanya, lihat datanya, lihat fundametalnya, ini yang akan terus kita giatkan," bebernya.
Sri Mulyani menambahkan, kewaspadaan investasi juga ini berlaku bagi instrumen surat berharga negara (SBN). Yakni, dengan mempelajari APBN untuk mengetahui kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
"Baca APBN tiap bulan kami laporin APBN-nya sehat enggak, bagus enggak, berati saya percaya. Jangan cuma bilang sekarang ORI tiga tahun berapa suku bunganya, kemudian Anda beli," terangnya.
Dia meminta para investor muda untuk memilih instrumen investasi dengan imbal hasil yang wajar. Menurutnya, semakin tinggi bunga yang ditawarkan maka semakin besar pula risiko kerugian yang ditanggung oleh investor.
"Tadi, kalau makin menarik (imbal hasil) kalian harus makin waspada," pungkasnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com