Liputan6.com, Caracas - Tragedi berdarah tercatat hari ini dalam sejarah negara Venezuela. Kerusuhan akibat baku tembak di salah satu penjara memakan korban jiwa.
Diumumkan oleh pejabat Venezuela pada Senin, 20 Agustus 2012, lebih dari 20 orang tewas dalam kerusuhan di penjara ketika dua kelompok narapidana bentrok dengan tembakan di dalam lembaga pemasyarakatan tersebut. Namun jumlah pastinya tak disebutkan.
Advertisement
Kekerasan terjadi di penjara Yare I di selatan Caracas sehari sebelumnya, Minggu 19 Agustus. Salah satu korban tewas adalah kerabat seorang narapidana lainnya, kata Iris Varela, menteri urusan penjara Venezuela. Namun, dia tidak memberikan rincian tentang bagaimana kerabat narapidana tersebut meninggal.
Melansir dari CBS News, diketahui bahwa tragedi itu merupakan insiden terbaru dalam serangkaian bentrokan berdarah yang telah pecah di penjara-penjara Venezuela yang penuh serta sesak dan menjadi masalah besar bagi pemerintahan Presiden Hugo Chavez.
Menteri Varela mengatakan melalui televisi nasional bahwa lebih dari 20 orang tewas, tetapi tidak memberikan jumlah kematian yang pasti atau menjelaskan bagaimana kerusuhan tersebut bermula.
Kendati demikian Menteri Vareta mengindikasikan bahwa situasinya sudah stabil pada keesokan harinya, Senin pagi dan mengatakan bahwa pihak berwenang berencana untuk berbicara dengan narapidana, "untuk mencoba menegakkan ketertiban di sana," Ibu dari seorang narapidana mengatakan bahwa masih ada narapidana bersenjata yang menguasai fasilitas tersebut.
Carlos Nieto, seorang aktivis yang memantau hak asasi manusia di penjara Venezuela, mengatakan bahwa kerabat seorang narapidana yang berada di dalam penjara memberitahunya bahwa tembak-menembak tersebut dimulai selama jam kunjungan keluarga.
Pertempuran Terjadi Sekitar 4 Jam
Pertempuran dengan senjata api berlangsung sekitar empat jam dan melibatkan kelompok-kelompok yang berjuang untuk mengendalikan situasi.
Yajaira Morroy, ibu dari seorang narapidana (27) di penjara tersebut, mengatakan bahwa anaknya mengalami luka tembak di kaki dan telah berusaha membantu narapidana lain yang terluka namun kemudian meninggal. Anaknya berhasil mencapai pos penjagaan dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Morroy menyatakan selama wawancara telepon, situasi di dalam penjara sudah mereda dan beberapa kerabat yang terjebak di dalam sudah berhasil keluar. Tetapi dia mengatakan bahwa narapidana bersenjata masih mengendalikan fasilitas tersebut dan pasukan Garda Nasional belum masuk.
Kerusuhan ini menunjukkan bahwa masalah penjara paling serius, yaitu senjata yang dimiliki oleh narapidana, belum terselesaikan. Morroy mencatat bahwa kurang dari sebulan yang lalu, kerusuhan berdarah lainnya juga pecah di penjara lain di negara bagian Merida.
Kekerasan merajalela di dalam penjara-penjara Venezuela, di mana narapidana seringkali memperoleh senjata dan obat-obatan dengan bantuan penjaga yang korup.
Kelompok pemantau Venezuelan Prisons Observatory mengatakan bahwa 560 orang tewas di penjara-penjara Venezuela tahun 2011 lalu. Mereka juga mengatakan bahwa tingkat kekerasan meningkat selama paruh pertama tahun ini, dengan sedikitnya 304 narapidana tewas.
Advertisement
Sistem Penjara Mulai Diperbaiki
Pada 2012, Venezuela tercatat memiliki 33 penjara yang dibangun untuk menampung sekitar 12.000 narapidana, tetapi pejabat mengatakan bahwa populasi penjara tersebut sekitar 47.000 orang. Ratusan di antaranya berada di Yare I.
Setelah pemberontakan bersenjata mematikan tahun 2011 di penjara El Rodeo I dan El Rodeo II, di luar Caracas, Chavez mengumumkan rencana perubahan untuk sistem hukuman pidana negara yang bermasalah, termasuk membangun penjara baru, memperbaiki kondisi, dan mempercepat persidangan bagi narapidana yang belum dihukum.
Sejak itu, Chavez telah menyetujui dana untuk memperbaiki dan merenovasi penjara-penjara. Iris Varela, menteri urusan penjara Venezuela mengatakan bahwa pemerintah telah memulai kegiatan bagi narapidana, memungkinkan mereka menghadiri kelas dan mempersiapkan makanan yang mereka jual.
Lawan politik Chavez dan kelompok yang memantau hak narapidana telah mengkritik respons pemerintah sebagai tidak memadai, dan kerusuhan kekerasan terus berlanjut, menjadi isu kampanye menjelang pemilihan presiden pada 7 Oktober 2012.
Dianggap Kebohongan Besar
Kandidat presiden oposisi, Henrique Capriles, menghujat upaya pemerintah dalam pesan di Twitter pada Senin, 20 Agustus 2012, mencatat bahwa ratusan narapidana telah tewas sejak Chavez mendirikan kementerian baru untuk mengawasi masalah penjara tahun 2011 lalu.
Capriles menyebut janji-janji Chavez untuk memperbaiki sistem penjara sebagai "kebohongan besar lainnya.”
Dalam satu kasus pada bulan Mei 2012, pemerintah menutup penjara La Planta di Caracas dan memindahkan narapidana ke penjara lain setelah pemberontakan selama tiga minggu yang melibatkan narapidana bersenjata melawan pasukan.
Pejabat mengatakan bahwa dua orang tewas dalam tembak-menembak tersebut, termasuk seorang pria yang tinggal di dekat penjara dan terkena peluru nyasar, dan lima orang lainnya terluka.
Advertisement