Sumber Global Energy Jual Wood Pellet, Pendapatan Bakal Bertambah USD 40 Juta

PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) melalui anak usaha memasarkan wood pellet ke Jepang.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 18 Agu 2023, 20:41 WIB
PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) merambah ke bisnis energi baru terbarukan (renewable energi) dengan melakukan penjualan hasil olahan wood pellet (pelet kayu). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) merambah ke bisnis energi baru terbarukan (renewable energi) dengan melakukan penjualan hasil olahan wood pellet (pelet kayu) berkolaborasi dengan entitas Grup Sampoerna, yakni PT Sumber Graha Sejahtera. 

Pada Mei 2023, perjanjian telah dilakukan melalui anak usaha SGER, yakni Hineni Resources Pte. Ltd selaku pembeli dan PT Sumber Graha Sejahtera selaku penjual.

Dalam perjanjian tersebut, Hineni Resources sepakat untuk membeli 250.000 ton wood pellet per tahun. Hineni Resources akan membeli Wood Pellet yang diproduksi oleh PT Sumber Graha Sejahtera untuk jangka waktu lima tahun, terhitung sejak tahun produksi pertama dengan kapasitas produksi minimal 250.000 ton per tahun.

Jumlah ini setara dengan 1.250.000 ton wood pellet yang akan dikirim merata dalam 60 bulan kalender. Kuantitas untuk setiap pengapalan (pengiriman) akan dikenakan batas volume kurang lebih 10 persen. Pengiriman pertama diestimasikan dilakukan Juni 2024, dengan volume pengiriman 20.000 ton sampai 25.000 ton per bulan.

Direktur Utama Sumber Global Energy Welly Thomas mengatakan, salah satu pasar yang dibidik Perseroan dalam memasarkan wood pellet ini adalah Jepang. Nantinya, wood pellet bisa dipasarkan baik secara langsung maupun atau tidak langsung, melalui perusahaan trader asal Jepang.

Saat ini, Sumber Global Energy dalam tahap pembahasan dengan perusahaan konglomerasi besar asal Jepang untuk menjual wood pellet dengan kontrak 15 tahun. Dari penjualan wood pellet ini, Perseroan mengestimasi angka tambahan penjualan hingga USD 40 juta per tahun.

Dia bilang, kerja sama off-take agreement untuk komoditas wood pellet dengan Sampoerna Group merupakan salah satu bentuk diversifikasi bisnis Sumber Global Energy. Welly meyakini, prospek wood pellet akan dapat mengimbangi kinerja perusahaan ketika harga batu bara melemah.

 

 

 


Bahan Bakar Alternatif

Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Wood Pellet sendiri adalah bahan bakar alternatif yang terbuat dari serbuk kayu atau bahan kayu. Bahan bakar ini digunakan oleh negara-negara dengan empat musim, sebagai salah satu alternatif bahan bakar pengganti batubara. Salah satu kelebihan wood pellet ini adalah lebih hemat biaya dibandingkan bahan bakar lainnya, serta lebih mudah didapat.

"Wood pellet adalah termasuk energi baru terbarukan (EBT), dimana emisi karbon yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada batu bara,” kata Welly dalam keterangan resminya, Jumat (18/8/2023). 

Wood pellet tersebut memiliki spesifikasi diameter 6 milimeter (mm) sampai 10 mm, dengan panjang antara 40 mm sampai 50 mm. Wood pellet ini memiliki kandungan Nitrogen 0,30 persen, Sulfur 0,20 persen, dan Chlorine sebesar 0,05 persen.

Selain wood pellet, Sumber Global Energy juga mencoba melakukan diversifikasi bisnis ke bidang lain, seperti perdagangan bijih (ore) nikel dan komoditas lainnya, seperti penambangan limestone (batu gamping).


Sumber Global Energy Raih Kontrak Jumbo di Vietnam Rp 2,87 Triliun

PT Sumber Global Energy Tbk (ISGER) kembali memperoleh kontrak penjualan batu bara di Vietnam. (Foto: Istimewa)

Sebelumnya, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) kembali memperoleh kontrak penjualan batu bara di Vietnam senilai hampir Rp 3 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Senin (14/8/2023), Sumber Global Energytelah mendapatkan kontrak kerja sama dengan Viet Phat Import Export Trading Investment Joint Stock Company yang merupakan Badan Usaha Milik Negara Vietnam untuk mensuplai batu bara di PLTU Song Hau 1. 

"Volume kontrak ini adalah sebanyak 2.500.000 metrik ton,” kata Sekretaris Perusahaan Sumber Global Energy Michael Harold dalam keterbukaan informasi, Senin (14/8/2023).

Penandatanganan perjanjian ini dilakukan langsung di Vietnam, diwakili oleh Nguyen Van Duc selaku General Director Viet Phat Import Export Trading Investment Joint Stock Company, Ho Xuan Hien yang mewakili jajaran manajemen Petrovietnam Song Hau 1 Power Project yang merupakan representasi dari Vietnam Oil and Gas Group, dan Welly Thomas selaku Direktur Utama Sumber Global Energy.

Dalam perjanjian ini, Perseroan akan menjual 2.500.000 ton batu bara untuk operasional secara komersial pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Song Hau 1 yang berlokasi di Song Hau Power Center, Phu Xuan Hamlet, Mai Dam Town, Provinsi Hau Giang, Vietnam, untuk periode tahun 2023-2024. PLTU Song Hau 1 merupakan salah satu pekerjaan vital nasional yang termasuk dalam Rencana Ketenagalistrikan VII di negara tersebut.

Adapun kontrak penjualan batu bara ini mencapai USD 187.646.250 atau setara VND 1.566.196.843.750. Jika dikonversi ke dalam rupiah, kontrak baru yang diraih SGER mencapai hampir Rp 3 triliun, yakni tepatnya Rp 2,87 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.300.

Batu bara yang dikirim adalah batu bara dengan nilai kalori minimum as accept basic Gross Air Dry (GAD) sebesar 5.743 kcal/kg. batu bara ini akan disuplai untuk operasional pembangkit listrik berkapasitas 2x600 megawatt (MW) tersebut.

 

 


Jangka Waktu Kontrak

Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jangka waktu kontrak ini akan berlangsung selama 365 hari sejak tanggal efektif perjanjian, sejalan dengan operasi secara komersial PLTU Song Hau 1. batu bara ini akan dikirim oleh SGER dalam beberapa tahapan. Pengiriman pertama akan dilakukan pada tahun ini dengan mengirim 300.000 metrik ton, kemudian disusul 500.000 metrik ton, dan 600.000 metrik ton. Kemudian dilanjutkan pada tahun depan yakni sebanyak 700.000 metrik ton dan 400.000 metrik ton.

Direktur Utama Sumber Global Energy Welly Thomas mengatakan, raihan kontrak penjualan batu bara baru ini diharapkan dapat menjadi pendorong kinerja Sumber Global Energy ke depan. Selain itu, perjanjian ini menunjukkan keandalan Perseroan sebagai leading coal trading company di Indonesia.

"Kami menyambut positif perjanjian pembelian batu bara ini, yang sekaligus membuktikan keandalan SGER sehingga mampu dipercaya untuk menyuplai batu bara untuk salah satu PLTU paling penting di Vietnam,” kata Welly dalam keterangan resminya. 

Pada 9 Agustus 2023, Perseroan juga telah meneken kontrak kerjasama dengan Perusahaan asal Vietnam lainnya, yakni Vosco Maritime Service Joint Stock Company (VOMASER). Bersama dengan VOMASER, Sumber Global Energy akan menyuplai batu bara untuk listrik di Vietnam.

Dalam perjanjian tersebut, Sumber Global Energy sepakat untuk menjual 840.000 metrik ton batu bara kepada VOMASER. Dari kontrak tersebut, SGER berpotensi meraup potential revenue hingga USD 60.631.200, dengan asumsi harga batu bara USD 72,18 per ton berdasarkan harga ICI3 dari rata-rata 4 minggu terakhir.

Ke depan, Perseroan akan terus berupaya mencari kontrak dengan pelanggan baru. Selain Vietnam, Sumber Global Energy juga berpartisipasi untuk mengikuti tender-tender di Sri Lanka, Bangladesh, dan Filipina. Perseroan juga masih rutin menyuplai batu bara ke China dan India.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya