Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia hanya sedikit berubah pada perdagangan Jumat pekan ini. Namun jika dihitung secara mingguan, harga emas telah mengalami tekanan selama tiga pekan berturut-turut.
Pelemahan harga emas dunia ini terjadi karena data ekonomi AS yang kuat sehingga meningkatkan kemungkinan suku bunga Acuan tetap lebih tinggi lebih lama. Suku bunga yang tinggi biasanya membuat emas tidak menarik sebagai instrumen investasi.
Advertisement
Mengutip CNBC, Sabtu 19/8/2023), harga emas di pasar spot stabil di USD 1.887,79 per ons pada pukul 14:22 ET. Namun jika dihitung secara mingguan telah turun 1,4%. Sedangkan harga emas berjangka AS menetap 0,1% lebih tinggi pada USD 1.916,5 per ons.
Membatasi kerugian pada perdagangan Jumat, nilai tukar dolar AS turun 0,2% sehingga membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
"Emas punya masalah di mana ia bersaing dengan instrumen investasi yang menghasilkan bunga sampai 5% seperti obligasi, sementara emas tidak menghasilkan apa-apa," kata Kepala Analis Blue Line Futures Chicago, Phillip Streible.
“Sebenarnya emas bukan aset investasi yang ideal di lingkungan saat ini.” tambah dia.
kepala analis komoditas Saxo Bank Ole Hansen dalam catatannya menuliskan bahwa emas mungkin terus berjuang untuk bertahan dan memiliki daya tarik bagi investor sampai ada sesuatu yang rusak, baik kredit yang bermasalah, dolar AS yang lebih lemah, atau FOMC yang mengalihkan fokusnya ke pemotongan suku bunga.
Menurut alat Fedwatch CME, palaku pasar mengharapkan Fed untuk mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25% -5,5% hingga 2024.
Premi emas fisik di China melonjak ke level tertinggi sejak Desember 2016 minggu ini karena kekhawatiran ekonomi mendorong permintaan safe-haven.
"Kami masih mengharapkan disinflasi dan peningkatan pengangguran untuk membawa pelonggaran kebijakan yang akan mendukung emas," kata analis Macquarie.
Harga Emas Dunia Sentuh Posisi Terendah 5 Bulan
Pada perdagangan sehari sebelumnya, harga logam mulia dunia tergelincir ke level terendah dalam lima bulan. Hal yang mempengaruhi harga emas kali ini seperti kenaikan imbal hasil Treasury, penguatan dolar dan pandangan hawkish pada suku bunga dari pejabat Federal Reserve membebani sentimen investor.
Melansir laman CNBC, Jumat (18/8/2023), harga emas hari ini di pasar spot turun 0,17% ke posisi USD 1.888,50 per ons, level terendah sejak 15 Maret. Emas berjangka AS turun 0,51% menjadi USD 1.918,40.
“Harga emas telah turun selama beberapa sesi terakhir karena kenaikan suku bunga dan imbal hasil obligasi,” kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.
"Kami melihat kemarin sebagai tanggapan atas risalah FOMC, pasar memperkirakan bahwa Federal Reserve mungkin masih perlu sedikit lebih agresif dari perkiraan sebelumnya dalam hal terus menaikkan suku bunga."
Risalah pertemuan Fed pada 25-26 Juli menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan terus memprioritaskan pertempuran melawan inflasi. Sementara beberapa peserta mengutip risiko ekonomi jika suku bunga didorong terlalu tinggi.
Ekspektasi bahwa suku bunga AS kemungkinan akan lebih tinggi lebih lama telah mendorong imbal hasil Treasury AS 10-tahun ke level tertinggi sejak Oktober.
Ini membuat bullion yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik bagi investor. Hal yang juga mempengaruhi harga emas dunia, adalah Dolar Amerika Serikat yang bertahan mendekati level tertinggi dalam dua bulan.
Advertisement
Harga Logam Lainnya
Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pada minggu lalu. Kondisi ini menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih ketat.
"Pasar mencari celah di pasar tenaga kerja AS untuk benar-benar mengubah lintasan saat ini dan sampai saat itu, emas batangan mungkin tetap berada di bawah tekanan," tulis analis DailyFX Warren Venketas dalam sebuah catatan.
Harga perak naik 1,3% menjadi USD 22,66 per ons, kenaikan harian terbesar sejak 31 Juli. Sementara harga platinum naik 1,2% menjadi USD 893,01. Harga Palladium naik 0,3% lebih tinggi pada USD 1.212,09.