Alasan Budiman Sudjatmiko Nekat Dukung Prabowo Meski Sudah Ditegur PDIP

Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko nekat terang-terangan mendukung Prabowo Subianto, sebagai calon presiden untuk Pemilu 2024.

oleh Nila Chrisna YulikaMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 19 Agu 2023, 09:07 WIB
Dalam pertemuan itu, Budiman juga menyatakan bahwa ia datang tidak mewakili PDI-P, tetapi sebagai individu yang ingin berdiskusi dengan Prabowo. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko nekat terang-terangan mendukung Prabowo Subianto, sebagai calon presiden untuk Pemilu 2024. Menurut dia, hal tersebut adalah sebuah resiko dan dirinya sudah terbiasa akan hal itu.

“Saya Budiman Sudjatmiko, biasa mengambil resiko apapun,” ungkap Budiman seperti dikutip dari Instagram resmi Partai Gerindra, Sabtu (19/8/2023).

“Saya katakan Budiman Sudjatmiko ingin menitipkan kepada Pak Prabowo Subianto jika Insya Allah atas kehendak Allah SWT Pak Prabowo jadi presiden Republik Indonesia ke-8,” lanjut dia. 

Budiman berpesan, kepada Prabowo agar kelak bila menjadi presiden dapat semakin memajukan kesejahteraan umum dengan mengembangkan koperasi, mengembangkan BUMDes dan menata jaminan sosial untuk rakyat Indonesia.

“Tolong cerdaskan kehidupan bangsa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi,” pesan Budiman.

Deklarasi dukungan Budiman Sudjatmiko kepada Prabowo dilakukan di Semarang Jawa Tengah pada Jumat, 18 Agustus 2023. Selain dukungan secara verbal, Budiman juga menyatakan dukungan secara basis massa yang dinamakan Relawan Prabu alias Prabowo-Budiman.

Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko pernah dipanggil Dewan Kehormatan PDIP lantaran memberikan sinyal mendukung Prabowo pada akhir Juli 2023. 

Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai Komarudin Watubun mengatakan, dia mengundang langsung Budiman Sudjatmiko untuk hadir dan memberikan klarifikasi di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta.

"Pak Budiman, tadi juga saya undang beliau. Saya minta klarifikasi terhadap kunjungan beliau ke Pak Prabowo kemarin," kata Komarudin dalam keterangannya, Jumat (28/7/2023).

Saat dimintai klarifikasi, Budiman menyampaikan bahwa kedatangannya ke rumah pribadi Prabowo bukan dalam rangka menyampaikan dukungan di Pilpres 2024.

Menurut Komarudin, Budiman mengungkapkan bahwa niatnya hanya ingin melakukan konsolidasi terhadap dua sosok capres yang saat ini akan maju sebagai presiden.

Karena, kata Komarudin, Budiman melihat sosok Bacapres dari PDIP Ganjar Pranowo merupakan tokoh yang mewakili capres dari generasi reformasi. Sedangkan, Bacapres dari Gerindra Prabowo Subianto sebagai sosok capres dari generasi Orde Baru.

"Tadi saya panggil beliau, beliau menjelaskan ya niatnya dia bukan untuk dukung Pak Prabowo, sebenarnya dia ingin supaya ada konsolidasi calon yang dianggap sebagai calon reformasi, katakanlah begitu," ucap Komarudin.

"Pak Ganjar sebagai generasi reformasi, dan Pak Prabowo sabagai generasi Orde Baru, begitu kira-kira. Bagaimana rekonsiliasi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," lanjut Komarudin.


Semua Kader Harus Menangkan Ganjar di Pemilu 2024

Dalam kesempatan itu, Komarudin menegaskan bahwa dia mendapat tugas untuk memastikan seluruh kader PDIP, baik di tingkat pengurus maupun anggota partai untuk tegak lurus sesuai arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

"Tadi saya tegaskan, tapi kewajiban saya sebagai Ketua Bidan Kehormatan harus memastikan semua gerak langkah kader PDIP, baik pengurus maupun anggota partai hanya satu, menangkan Ganjar Pranowo karena itu adalah keputusan partai," tegas Komarudin.

Sementara, saat ditanya wartawan soal sanksi yang akan diberikan kepada Budiman, Komarudin menyebut hal itu tak akan dilakukan oleh partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Tidak (ada sanksi), hanya memberi warning untuk kembali ke garis organisasi," jelas Komarudin.

Infografis Nasihat PDIP ke Gibran Usai Bertemu Prabowo di Solo. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya