Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan Menteri ASEAN ke-55 atau The 55th ASEAN Economic Ministers Meeting (55th AEM) digelar di Semarang, Jawa Tengah. Dalam pertemuan ini akan ada sesi diskusi dengan Rusia dan India yang akan berlangsung pada Senin 21 Agustus 2023.
Nantinya, dengan adanya agenda ini bisa diharapkan menjawab isu ketahanan pangan dalam dari rangkaian Keketuaan Indonesia di 55th AEM yang berlangsung dari 17 hingga 22 Agustus 2023 ini.
Advertisement
Ketua Association of Southeast Asian Nations-Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023 Arsjad Rasjid menjelaskan, para pengusaha dan pebisnis yang berada dalam ASEAN-BAC berkomitmen mendukung ketahanan pangan guna mendorong kesejahteraan masyarakat di negara ASEAN.
“Kita mendukung apapun upaya yang dilakukan karena itu akan membantu, balik lagi kepada manusia,” kata Arsjad kepada wartawan, dikutip pada Sabtu (19/8/2023).
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan, Rusia dan India bakal hadir dalam 55th AEM. Namun kehadiran kedua negara ini tidak akan secara spesifik membahas isu ketahanan pangan.
“Isu ketahanan pangan secara spesifik tidak dibahas di sini,” kata Djatmiko dalam media briefing 55th AEM di Hotel Padma Semarang, Jawa Tengah, yang berlansung pada Kamis 17 Agustus 2023.
Untuk diketahui, Rusia mengambil keputusan untuk menarik diri dari kesepakatan Laut Hitam mengenai ekspor gandum dan biji bijian. Laut Hitam sendiri menampung hampir 33 juta metrik ton gandum, jelai, jagung, dan tepung bunga matahari dari Ukraina.
Sedangkan India melarang ekspor beberapa kategori beras seiring kenaikan harga domestik dan kekhawatiran akan kekurangan hasil panen.
Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid Yakin ASEAN Jadi Pusat Stabilitas dan Ekonomi Dunia
Sebelumnya, Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid mengungkapkan, ASEAN akan menjadi pusat stabilitas dan ekonomi dunia, pada tahun 2045 mendatang.
Proses ke arah itu akan dituangkan dalam roadmap demi mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan yang berinovasi menuju inklusivitas yang lebih besar, seperti memperkuat sentralitas, memanfaatkan solusi inovatif, dan memberikan advokasi inklusivitas bagi peningkatan ketahanan wilayah.
“ASEAN-BAC bersama para mitra terus berinovasi dalam penyusunan roadmap sehingga akan mewujudkan ASEAN sebagai kawasan yang stabil, damai, dan menjadi pusat stabilitas dan ekonomi dunia pada tahun 2045 mendatang,” kata Arsjad Rasjid pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42, dalam sesi ASEAN Leaders’ Interface with Representatives of ASEAN Business Advisory Councildi Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/05/2023).
Arsjad mengungkapkan, berdasarkan hasil KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Timor Leste secara prinsip telah diterima sebagai anggota baru ASEAN. Roadmap keanggotaan penuh sedang dipersiapkan.
Sebagai mitra strategis pemerintah mewakili sektor bisnis regional, ASEAN-BAC terus berupaya menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang menjunjung tinggi nilai-nilai inklusif bagi siapapun untuk terus bertumbuh bersama. “No one left behind, seluruh ASEAN akan tumbuh bersama tanpa terkecuali, untuk dapat menjadi bagian dalam perjalanan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia,” kata Arsjad.
Selain itu, ASEAN-BAC juga konsisten memberikan berbagai masukan strategis dan umpan balik dari sektor swasta kepada para pemimpin ASEAN. Ini dalam rangka mendorong integrasi ekonomi regional yang lebih kuat, mempromosikan legasi proyek-proyek yang berdampak langsung, dan jangka panjang.
Advertisement
Ekonomi Kawasan
ASEAN-BAC terus mendorong untuk mewujudkan ekonomi kawasan yang sangat terintegrasi dan kohesif, mendukung pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan perdagangan, investasi, dan penciptaan lapangan kerja, meningkatkan kapasitas kawasan untuk menyikapi tantangan dan perubahan global.
“Kami terus berupaya memajukan agenda pasar tunggal melalui komitmen yang tinggi di bidang perdagangan barang, dan melalui suatu penyelesaian efektif hambatan non-tarif, integrasi lebih mendalam di bidang perdagangan jasa, serta melalui pergerakan investasi, pekerja terampil, pelaku usaha, dan modal secara lebih lancar,” jelas Wakil Ketua ASEAN-BAC, Bernardino Vega.
ASEAN-BAC menyampaikan rekomendasi isu kepada pemerintah seperti, transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, ketahanan pangan, serta fasilitas perdagangan dan investasi.
5 Fokus
Melalui isu yang ada dikembangkan berbagai legacy project seperti ASEAN QR Code, Marketplace Lending Platform, Wiki Entrepreneur, ASEAN Net Zero Hub, Carbon Center of Excellence, ASEAN One Shot Campaign, Inclusive Closed-Loop Model for Agricultural Product, dan ASEAN Business Entity.
“Lima area fokus utama dan delapan legacy project ini yang memiliki relevansi signifikan dan berdampak luas bagi komunitas ASEAN. Ini yang pada akhirnya ASEAN-BAC dorong saat bertemu dengan para kepala negara ASEAN.,” kata Gil Gonzales selaku Sekretariat ASEAN-BAC.
Dalam pertemuan ini, representatif dari ASEAN-BAC bertemu dengan berbagai kepala negara ASEAN, yaitu Indonesia, Filipina, Kamboja, Laos, Vietnam, Sekretariat ASEAN, dan Timor Leste sebagai undangan. Beberapa kepala negara yang tidak dapat hadir diwakili oleh menteri-menterinya. Untuk kepala negara atau perwakilan dari Myanmar, tidak dapat hadir dalam pertemuan tersebut.
Advertisement