Liputan6.com, Jakarta - Banyak di antara kita menggunakan air untuk wudhu dan mandi wajib dengan air yang banyak. Tanpa ukuran yang jelas.
Kita perlu paham seberapa banyak air yang seharusnya digunakan untuk menghilangkan hadas.
Wudhu melibatkan mencuci beberapa bagian tubuh tertentu, seperti tangan, wajah, lengan, kepala, dan kaki. Tujuannya membersihkan diri secara fisik dan spiritual sebelum melakukan ibadah, misalnya sholat.
Selama melakukan wudhu, penting untuk menggunakan air dengan hemat dan tidak berlebihan. Prinsip utamanya adalah mencukupkan untuk membersihkan bagian yang diwajibkan tanpa pemborosan.
Namun, dalam praktik sehari-hari, banyak yang menggunakan air lebih dari yang sebenarnya dibutuhkan. Ini tergantung pada kebiasaan individu dan kondisi lingkungan tempat seseorang berada.
Misal berada di daerah dengan akses air yang terbatas, mungkin lebih cenderung menggunakan air dengan hemat.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Salah Kaprah Soal Banyaknya Air
Mengutip hidayatuna.id, ada kesalahkaprahan di masyarakat tentang makna wudhu dan mandi ibadah (mandi wajib atau sunah). Banyak orang yang menganggapnya sebagai kegiatan mencuci tubuh dari kotoran sehingga namanya saja mencuci tentu harus memakai air yang banyak.
Makin banyak airnya maka makin bersih. Itulah letak salah pahamnya. Wudhu dan mandi wajib adalah kegiatan ibadah sehingga teknisnya diatur oleh Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan wudhu dan mandi wajib bukan kegiatan bersih-bersih menghilangkan kotoran, meskipun lumrahnya jadi bersih juga, tetapi merupakan kegiatan menghilangkan hadas.
Hadas adalah status seseorang yang tidak diperbolehkan shalat. Agar status hadas ini hilang, maka wajib berwudhu atau mandi wajib, tergantung jenis hadasnya.
Hadas tidak ada hubungannya dengan kondisi badan sedang bersih atau kotor.
Sebab itu, menghilangkan hadas tidak memerlukan banyak air sebab memang bukan untuk membersihkan kotoran tetapi hanya sekedar mengubah status dari berhadas menjadi tidak berhadas.
Advertisement
Jumlah Air yang Digunakan Nabi Muhammad SAW Mandi
Jumlah air yang diperlukan telah diatur, dan itu sangat sedikit. Bila memakai air terlalu banyak maka dianggap makruh alias jelek. Perhatikan hadis berikut:
كانَ النَّبِيُّ ﷺ يَغْسِلُ، أوْ كانَ يَغْتَسِلُ، بِالصّاعِ إلى خَمْسَةِ أمْدادٍ، ويَتَوَضَّأُ بِالمُدّ
Artinya:“Nabi Muhammad SAW mandi wajib dengan satu sha’ (4 mud) hingga lima mud air. Beliau berwudhu dengan air satu mud.” (HR. Bukhari).
Satu mud adalah satu cangkir takar zaman dulu yang bila dikonversi menjadi liter hasilnya diperselisihkan antara 2 – 3,5 gelas air standar. Itu adalah kadar standar jumlah air wudhu.
Dengan demikian 4 mud (1 sha’) yang dipakai untuk mandi adalah antara 2,5 hingga 3,5 liter air saja.
Sedikit sekali bukan? Ingat, tujuannya memang hanya sekedar menghilangkan status berhadas.
Kalau ingin mandi bersih atau cuci muka bagaimana? Silakan lakukan itu sepuasnya sebelum atau sesudah wudhu atau mandi ibadah.
Jadi misalnya anda ingin mandi puas pakai sabun dan pakai air banyak, silakan lakukan itu dulu dengan cara sesuka anda.
Setelah Anda selesai barulah niat mandi wajib atau sunah dengan cara mengambil sedikit air untuk anda alirkan ke seluruh badan. Demikian pula kalau mau cuci muka pakai sabun dan bersih-bersih tangan dan kaki yang kotor, silakan lakukan itu dulu sepuasnya, lalu lanjutkan dengan wudhu memakai air sedikit.
Alirkan Air ke Seluruh Tubuh
Dengan demikian terhindar dari kemakruhan sebab memakai air wudhu atau mandi secara berlebihan. Jumlah yang sedikit ini tidak terkait sama sekali dengan kondisi air yang tersedia.
Jangan dikira penggunaan sedikit air ini hanya karena dulu syariat Islam menyesuaikan dengan iklim gurun pasir, tidak sama sekali.Aturan memakai sedikit air ini tetap berlaku meskipun berwudhu atau mandi di tengah laut sekali pun.
Jadi, yang penting seluruh tubuh sudah dialiri air, meskipun sedikit yang penting airnya mengalir atau menetes, maka itu sudah cukup untuk mandi wajib. Demikian pula untuk kasus wudhu, yang penting airnya sudah mengalir dan menetes maka cukup.
Silakan praktikkan dengan memakai air sesedikit mungkin dengan cara menuangkan air sedikit demi sedikit lalu diusapkan ke bagian yang harus dibasahi.
Dalam praktiknya, bahkan berwudhu dengan air satu gelas pun sudah cukup dan sah. Dengan mengetahui ini, maka anda tak perlu repot tatkala berwudhu di perjalanan sebab tinggal membawa sebotol kecil air atau bahkan segelas air minum kemasan sudah cukup.
Jangan pernah berpikir untuk tayammum dengan alasan tidak ada air lagi sebab sekarang air tersedia di mana saja dan warung atau toko tersebar luas di seluruh tempat.
Bahkan di toilet pewasat pun tersedia cukup air untuk berwudhu sehingga buang jauh-jauh pikiran untuk tayammum di pesawat atau apalagi di kereta api dengan alasan tidak ada tempat wudhu.
Penulis: Nugroho Purbo
Advertisement