Menteri Bahlil Minta Investor Tiru Anak Buah Laksamana Cheng Ho Jika Ingin Investasi ke ASEAN

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bercerita kisah perjalanan salah satu kapten kapal anak buah dari Laksamana Cheng Ho yaitu Wang Jinghong.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 19 Agu 2023, 20:30 WIB
Kata Bahlil Lahadalia, para Investor juga harus melakukan tindakan serupa dengan Wang Jinghong jika ingin berinvestasi di ASEAN. (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bercerita kisah perjalanan salah satu kapten kapal anak buah dari Laksamana Cheng Ho yaitu Wang Jinghong. Menurut Bahlil, perjalanan Wang Jinghong sangat menginspirasi khususnya bagi investor yang ingin masuk ke kawasan ASEAN.

Hal tersebut diungkapnya dalam AEM - 26th ASEAN Investment Area (AIA) Council yang merupakan rangkaian Pertemuan Menteri Ekonomi Negara Anggota ASEAN, di Hotel Padma, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (19/8/2023).

Kata Bahlil Lahadalia, para Investor juga harus melakukan tindakan serupa dengan Wang Jinghong jika ingin berinvestasi di ASEAN.

“Kisah Wang ini harus menjadi kisah inspirasi bagi investasi yang datang ke ASEAN, tidak datang untuk eksploitasi, tapi hadir untuk saling berkolaborasi,” kata Bahlil di Hotel Padma, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, (19/8/2023).

Di sisi lain, dengan pertemuan AIA Council ke-26 AEM dapat menjadi pendorong untuk mempererat kerjasama antar negara anggota ASEAN yang selama ini terbukti menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi global.

Melihat negara anggota ASEAN menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi global dan diharapkan pertemuan AIA Council ke-26 AEM bisa mempererat kerjasama negara ASEAN.

Ada lima poin penting agar ASEAN bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia. Salah satunya adalah ASEAN harus mendorong lebih banyak investasi bernilai tambah, terutama di hilir sumber daya alam.

“Penanaman modal harus memberikan manfaat yang menyeluruh bagi para pihak dan ASEAN harus memperbaiki catatannya dalam menarik investasi hijau dan berkelanjutan,” jelasnya.

Kesetaraan dengan negara ASEAN adalah yang utama dengan setiap anggotanya duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi.

Bahlil juga menyampaikan, harapannya agar pertemuan bisa berjalan dengan lancar dan mengapresiasi kepada kawasan negara ASEAN ,yang menyepakati dan menyusun rencana lanjutan investasi di amademen ASEAN ke-5.

“Semoga pertemuan ini dapat berjalan dengan baik dan mengantarkan kita selangkah lebih dekat menuju Asean yang lebih produktif, kompetitif, dan inklusif bagi setiap warganya,” pungkasnya.


Investasi Tembus Rp 678,7 Triliun, Terbesar di Luar Jawa

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengikuti rapat kerja bersama di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/9/2022). Rapat kerja antara Komisi VI DPR, Kementerian BUMN, dan Kementerian Investasi tersebut membahas kinerja keuangan BUMN yang terdampak utang luar negeri serta perkembangan investasi di Indonesia pada 2021 dan 2022. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mencatat realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp 678,7 triliun di semester I-2023. Investasi ini masih lebih besar penanaman modal di kawasan luar Pulau Jawa.

"Teman-teman, kalau 1 semester Januari sampai Juni kita sudah mencapai Rp 678,7 triliun, tumbuh 16,1 persen, sudah mencapai 48,5 persen dari Rp 1.400 triliun," kata dia dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II 2023, di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat (21/7/2023).

Atas capaian ini, Bahlil optimistis target investasi Rp 1.400 triliun tahun ini bisa dicapai. "Jadi alhamdulillah badan saya tak jadi pendek lagi, Insya AAllah saya kok optimis ya kita sudah lewat semester ini bisa mencapai Rp 1400 triliun, mohon doa lah," tuturnya.

Dengan capaian investasi itu, ada penyerapan tenaga kerja sebanyak 849.181 orang. Dilihat dari sisi sebaran lokasinya pun, investasi di Luar Jawa masih mendominasi dengah Rp 354,9 triliun atau 52,3 persen.

Realisasi ini tumbuh 16,1 persen. Selanjutnya, investasi ke Pulau Jawa tercatat sebesar Rp 323,8 triliun atau 47,7 persen Angka ini tumbuh 16,1 persen.

Kemudian, tingkat penaman modal asing (PMA) sebesar Rp 363,3 triliun atau 53,5 persen. Angka ini tumbuh 17,1 persen. Serta tingkat penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 315,4 triliun atau 46,5 persen. Angka ini tumbuh 15 persen.

Dilihat dari sebaran daerah, Jawa Barat memimpin realisasi investasi dengan Rp 103,7 triliun, diikuti DKI Jakarta dengan Rp 79,5 triliun, Jawa Timur Rp 61,2 triliun, Sulawesi Tengah Rp 56,4 triliun, dan Banten Rp 50,6 triliun.


Kuartal II-2023

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp 349,8 triliun di kuartal II-2023. Secara sebaran, ternyata penanaman modal masih didominasi oleh wilayah di luar Pulau Jawa.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mencatat dengan realisasi tersebut, ada peningkatan 6,3 persen dari kuartal sebelumnya. Angka ini juga lebih tinggi 15,7 persen dari kuartal II-2022 lalu.

"Berkat kerja keras kita semua target investasi kita di kuartal II itu Rp 349,8 triliun tumbuh QoQ kalau dibandingkan tumbuh 6,3 p kakau ktia bandingkan dengan tahun lalu tumbuh 15,7 persen,"ujar Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II dan Januari-Juni 2023, di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Jumat (21/7/2023).

Mengacu angka ini, jumlah penanaman modal asing (PMA) masih lebih tinggi dengan Rp 186,3 triliun atau 53,3 persen dari total modal yang masuk. Kemudian, rasio penanaman modal dana negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp 163,5 triliun atau 46 persen dari total.

Peringkat Investasi Indonesia Naik (Liputan6.com/Triyas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya