Liputan6.com, Jakarta - Keinginan untuk menjadikan setiap pemotretan spesial dan berbeda sering mendorong banyak orang untuk berinovasi dalam pemilihan konsep pemotretan mereka. Namun, sebuah peternakan di Inggris meminta pengunjung agar tidak berfoto dengan konsep tanpa busana di tengah kebun bunga matahari.
Berdasarkan laporan dari CNN Travel pada Jumat, 18 Agustus 2023, pemilik kebun buah Stoke, yang terletak di Pulau Hayling di pantai selatan Inggris, mengajukan permintaan khusus ini melalui media sosial mereka setelah mengetahui bertambahnya jumlah pengunjung yang memilih berfoto telanjang di tengah bunga-bunga. Mereka menegaskan melalui sebuah unggahan di Facebook.
Advertisement
"Harap diingat, kami adalah zona nyaman keluarga. Mohon tetap berpakaian saat berada di bawah bunga matahari. Kami mendapatkan banyak laporan tentang aktivitas fotografi tanpa busana, hal ini tidak diperbolehkan selama kunjungan umum. Harap mengerti."
Pertanian tersebut dikelola oleh Sam Wilson dan saudarinya, Nette Petley, sebagai warisan dari kakek mereka. Luas areanya mencapai 350 hektare dengan berbagai tanaman, termasuk bunga matahari. Wilson menginformasikan kepada CNN bahwa telah terjadi sekitar enam insiden orang tanpa busana di ladang sejak dibuka untuk umum baru-baru ini.
"Kami memang menyadari ada beberapa foto yang agak provokatif, namun tahun ini menjadi pertama kalinya menjadi masalah besar, sehingga kami memasang peringatan," ungkap Wilson.
Menurut dia, keputusan untuk memasang peringatan ditempuh setelah beberapa anak menjadi saksi kejadian tersebut. "Kami memang memiliki lingkungan yang santai dan menyenangkan, tetapi kami tidak bisa membiarkan aksi tanpa busana di area publik," tambahnya.
Cerita dibalik Kebun Bunga
Petley, saudari Wilson, menekankan pentingnya menjunjung tinggi etika saat mengunjungi tempat-tempat seperti perkebunan bunga matahari. Menurutnya, walaupun tempat tersebut sangat indah dan memberikan rasa kagum, namun tetap harus dihormati.
"Ini bukan hanya soal keindahan alam, tapi juga soal bagaimana kita menghargai dan menjaga tempat-tempat seperti ini demi kebaikan semua orang," ungkapnya.
Mengenai ukuran lahan, Petley menyebutkan bahwa kebun bunga matahari memiliki luas yang cukup untuk memberikan privasi bagi pengunjung. Namun, insiden melepaskan pakaian di tempat umum jelas bukan sesuatu yang diharapkan.
"Sebenarnya ada begitu banyak sudut tersembunyi di sini, tetapi apa yang terjadi itu sungguh di luar dugaan," lanjutnya.
Sejarah kebun bunga matahari itu dimulai dari sebuah kisah romantis antara Wilson dan tunangannya. Mereka menanam bunga matahari di belakang gereja tempat mereka akan menikah dengan harapan bunga-bunga tersebut akan mekar saat hari pernikahan tiba. Namun, alam mempunyai rencananya sendiri karena bunga mataharinya tidak mekar tepat waktu.
Ketika mereka sedang berbulan madu, Wilson mendapat kabar dari saudara perempuannya bahwa banyak orang yang ingin memetik bunga matahari mereka. Dengan cepat, mereka menyiapkan sistem pembayaran berbasis kejujuran untuk pengunjung. Siapa sangka, tempat tersebut kemudian menjadi atraksi yang begitu populer.
Wilson dengan bangga menyatakan bahwa saat ini, perkebunan mereka telah berkembang menjadi sebuah destinasi wisata megah yang menampung hampir dua juta bunga matahari. Dengan luas sekitar 50 hektare hanya untuk ladang bunga mataharinya, pengunjung diundang untuk merasakan keindahan dan kedamaian yang ditawarkan oleh lautan bunga matahari yang mempesona.
Advertisement
Penari Telanjang
Di sisi lain, ada wanita bernama Fan-Pei Koung, seorang influencer yang dikirim untuk membantu Ukraina di tengah perang berdarah dengan Rusia yang telah menemukan ceruknya membantu tentara dan sukarelawan sebagai "penari telanjang pendukungan emosional."
Mengutip NY Post, Senin, 24 Juli 2023, perempuan asal Houston, Texas, Amerika Serikat (AS) ini membuat akun OnlyFans gratis untuk tentara dan sukarelawan Ukraina. Di sana, Koung menggambarkan dirinya sebagai "pacar berkeliling dunia, sekarang jadi sukarelawan di Kharkiv."
Perempuan berusia 33 tahun, yang kontennya mencakup video striptis saat sirene serangan udara meraung dan foto bertelanjang dada dengan peluncur roket, melakukan segalanya mulai dari "mendukung emosional tentara dan sukarelawan secara gratis," hingga mendistribusikan sumbangan uang tunai pada orang Ukraina dan sukarelawan.
Menurut profil OnlyFans-nya, "keuntungan" akun tersebut digunakan untuk upaya kemanusiaan. Jadi, siapa Koung? Menurut bio akun Behance-nya, ia adalah Miss Taiwanese American Princess 2015, artis, dan model.
Ia telah menunda berkuliah di Universitas Yale dan telah mencapai prestasi penting, seperti memenangkan tempat pertama di hackathon NASA dan menerima komisi melukis 2.500 dolar AS. "Saya gadis seksi di Ukraina yang ingin jadi sukarelawan, dan mungkin akan bertahan," katanya pada The Daily Beast.
Koung pertama kali pergi ke Ukraina pada November 2022 untuk jadi sukarelawan dan membantu para pengungsi. Ia dilaporkan bekerja di tempat penampungan wanita dan panti asuhan di Lviv, sebuah kota di bagian barat negara itu, jauh dari garis depan.
Pindah ke Ukraina
Pekerjaan itu, bagaimanapun, tidak jauh berbeda dari pengalamannya di AS, yang mendorong Koung membantu militer secara langsung. Koung pindah penuh waktu ke Ukraina pada Februari 2023.
Sejak itu, ia membantu dengan jadi sukarelawan di wilayah Donbas timur yang bergejolak, membawa air bagi mereka yang masih tinggal di kota-kota yang dibom. Ia juga menawarkan dukungan emosional pada tentara berbahasa Inggris, sementara ia belajar bahasa Ukrania.
"Ini sedikit diplomasi soft core yang saya bawa,” kata Koung pada The Post. "Semua orang mengirimkan (sukarelawan) terkuat dan terbaik, saya masuk, dan berkata, 'Hei ada apa, mau bicara? Saya akan memijat Anda.'"
Melalui kerja sukarelanya di lapangan, Koung memulai berbagai hubungan romantis dengan pria yang ditemuinya. Ia saat ini "berkencan" dengan operator pesawat tidak berawak Ukraina, pekerja pembangkit listrik, dan dua pekerja teknologi informasi.
Tentara internasional juga ada di dalam daftar "pacarnya." Koung menjalin hubungan dengan seorang pejuang dari Inggris Raya yang pernah jadi anggota sekelompok tentara yang ia hibur ketika mereka jadi korban di Donbas.
Advertisement