Mengenal Keunikan Gaya Arsitektur Bangunan Candi Prambanan

Keunikan arsitekturnya menunjukkan kemampuan tinggi masyarakat jawa kuno dalam menggabungkan elemen-elemen seni dan agama menjadi satu

oleh Panji Prayitno diperbarui 20 Agu 2023, 13:00 WIB
KAWS: HOLIDAY mampir ke Candi Prambanan, Yogyakarta, hingga 31 Agustus 2023. (dok. AllRightsReserved)

Liputan6.com, Jakarta - Candi Prambanan, yang juga dikenal sebagai Candi Rara Jonggrang, merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia dan salah satu contoh terbaik arsitektur Hindu-Jawa kuno.

Dirangkum dari berbagai sumber, nama Prambanan ini berasal dari akar kata mban dalam Bahasa Jawa yang bermakna menanggung atau memikul tugas. Nama tersebut merujuk kepada para Dewa Hindu yang mengemban tugas menata dan menjalankan keselarasan jagat.

Terletak sekitar 18 kilometer dari Yogyakarta, candi ini telah menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan dan sejarawan yang tertarik pada warisan budaya dan sejarah Indonesia.

Keunikan arsitekturnya menunjukkan kemampuan tinggi masyarakat jawa kuno dalam menggabungkan elemen-elemen seni dan agama menjadi satu. Total candi aslinya sebanyak 240 candi.

Candi Prambanan dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu dewa Brahma sebagai dewa pencipta, dewa Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan dewa Siwa sebagai dewa pemusnah.

Candi Siwa merupakan candi utama. Keunikan terletak pada detail arsitektur setiap candi, dengan hiasan relief yang rumit dan patung-patung dewa yang mengagumkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Relief Kisah Epik

Ini mencerminkan komitmen pada keindahan dan kehalusan dalam seni arsitektur Hindu-Jawa. Candi Prambanan dikenal dengan relief-reliefnya yang indah dan rumit.

Relief-relief ini menceritakan kisah-kisah epik seperti Ramayana dan Krishna. Setiap panel relief menggambarkan cerita-cerita ini dengan detail yang luar biasa, menunjukkan kemahiran tinggi seniman Jawa kuno dalam mengukir batu.

Candi Prambanan dikenal dengan relief-reliefnya yang indah dan rumit. Relief-relief ini menceritakan kisah-kisah epik seperti Ramayana dan Krishna.

Setiap panel relief menggambarkan cerita-cerita ini dengan detail yang luar biasa, menunjukkan kemahiran tinggi seniman Jawa kuno dalam mengukir batu.

Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil

Penulis: Belvana Fasya Saad

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya