Liputan6.com, Jakarta - Nama Pasar Kue Subuh Senen tentu tidak asing bagi para pemburu ragam jajanan pasar dan camilan. Mereka rela berdesakkan dengan pengunjung lain untuk mendapat jajanan yang murah, baik dikonsumsi sendiri ataupun dijual kembali.
Pasar Kue Subuh Senen awalnya berada di blok 5 yang kemudian dipindah ke Senen Jaya 1 dan 2 per 10 Februari 2023. Pasar Kue Subuh Senen kini dapat ditemui di area luar utara gedung Senen Jaya 1 dan 2, serta buka dari pukul 18.00 hingga 05.00 esok paginya.
Advertisement
Ketika memasuki lokasi, jejeran sajian pencuci mulut terlihat sejauh mata memandang. Para pedagang pun sibuk melayani pengunjung, yang datang sekadar bertanya harga sampai akhirnya jadi membeli.
Salah seorang pedagang yang juga pemilik Ayas Snack bernama Iis berbagi sepenggal cerita mengenai usaha di dunia camilan yang sudah digeluti selama 10 tahun. Terkhusus di Pasar Kue Subuh Senen, perempuan yang juga akrab disapa Teh Iis ini berjualan sekitar lima tahun lamanya.
"Kuenya saya enggak bikin sendiri, saya belanja. Kue-kue paling banyak dijual lagi," kata Iis kepada Liputan6.com, Sabtu, 19 Agustus 2023 di Pasar Kue Subuh Senen, Senen, Jakarta Pusat.
Iis menjual aneka jajanan pasar, mulai dari onde-onde, kue putu ayu, lemper, bolu kukus, dan masih banyak lagi. Harga kuenya pun bervariasi dan ramah di kantong, yakni mulai dari Rp1.000 hingga paling tinggi Rp3.500 untuk muffin.
Camilan Favorit
Selama berjualan di Pasar Kue Subuh Senen, Iis mengatakan tak menemui kendala yang berarti. Namun, ia tak menampik bahwa lokasi jualan saat ini dirasa lebih nyaman dari yang sebelumnya.
"Masalah saingan itu sama saja, rezeki sudah ada yang ngatur. Si sini lebih enak, lebih teratur," lanjut Iis.
Ia juga menyebut sisi positif jualan di lokasi saat ini, "Enaknya partainya banyak, orangnya banyak yang lewat, banyak yang datang, masalah beli enggaknya tergantung rezeki yang penting orang banyak datang dulu."
Di antara sederet camilan yang ia jajakan, gorengan selalu menjadi primadona dan dilirik oleh pengunjung. "Tergantung, ada yang cari manis, kadang besoknya cari gorengan, tapi paling banyak diminati yang gorengan," terangnya.
Di sisi lain, meski Pasar Kue Subuh Senen bukan hingga pukul 05.00 WIB, ia tak berada di sana hingga waktu tersebut. "Saya sampai jam 12 (malam) saja, karena saya dagang lagi di Detos (Depok Town Square), selesai dari sini langsung ke Margo, di sana sampai jam 07.30. Dari situ saya pindah ke toko, di toko sudah ada karyawan," terangnya.
Advertisement
Ragam Roti
Selain jajanan pasar, Pasar Kue Subuh Senen juga dibanjiri dengan pedagang yang menjajakan roti. Salah seorang yang terjun dalam usaha tersebut adalah Peppy.
Perempuan yang juga pemilik Rosi (Roti Sisir) tersebut sudah berjualan di Pasar Kue Subuh Senen selama 1,5 tahun. Ia juga sudah pernah berjualan di pasar lama, blok 5, hingga di Senen Jaya 1 dan 2 saat ini.
Senada dengan Iis, Peppy pun merasa lebih nyaman berjualan di lokasi Pasar Kue Subuh Senen kini. Peppy menjual ragam varian roti yang diproduksi sendiri.
"Kita produknya bikin sendiri, sebenarnya produk kita standar mal. Di sini kita jual Rp5.000, mereka jualnya terserah mau jual berapa," kata Peppy kepada Liputan6.com di Pasar Kue Subuh Senen, Jakarta Pusat pada Sabtu, 19 Agustus 2023.
Roti standar mal, dikatakan Peppy, adalah roti yang berkualitas baik, harga leih mahal dari pedagang lain. "Harga beda dari orang lain yang biasa jual Rp2,5 ribu--Rp3,5 ribu, kita Rp5 ribu per produk. Semua rata Rp5 ribu," jelasnya.
Roti sisir menjadi produk utama usaha Peppy. Meski begitu, ia menjajakan sederet roti lainnya.
"Ada roti sisir original, cokelat keju, cokelat, srikaya, nanas, stroberi, roti boy, roti buaya, dan roti pizza. Paling favorit yang roti sisir," lanjutnya.
Didominasi yang Akan Dijual Kembali
Peppy menjelaskan alur dari produksi hingga membawa dagangan ke tempat berjualan. "Kita masaknya pagi karena ada karyawan produksi, nanti ada karyawan toko, lapak kita ada di sana. Pagi produksi, habis magrib kita jalan ke sini, Insya Allah semuanya habis," ungkapnya.
Di Pasar Kue Subuh Senen, ia memiliki dua tempat berjualan. "(Jualan) dari magrib sampai jam 10 malam, tinggal sedikit lapak selanjutnya yang meneruskan," ungkapnya.
Peppy melanjutkan, "Di atas suasananya terlalu panas, di sini sudah lumayan, semua ada di sini, tertuju ke satu tempat orang-orang belanja, kemarin itu ada di bawah dan di atas."
Ia juga menerima pesanan berbagai acara. Mereka yang membeli roti kepada Peppy umumnya untuk dijual lagi. "Ada para tamu yang datang misalnya dari luar daerah, banyak juga langganan dari luar kota," lanjutnya.
Bicara soal tantangan, Peppy menyebut "Kendala bagian produksi misalnya baru beberapa orang, orderan lagi banyak kita agak keteteran, kita batasi saat ini belum terlalu besar, masih homemade. Kita punya toko di Rumah Sakit Tarakan."
Advertisement