7 Orang Tewas dan 144 Lainnya Terluka dalam Serangan Rudal Rusia di Chenihiv Ukraina

Tujuh orang, termasuk seorang gadis berusia enam tahun, tewas ketika sebuah rudal Rusia menghantam sebuah teater di kota Chernihiv, Ukraina utara, pada Sabtu 19 Agustus 2023 pagi waktu setempat, kata pejabat Ukraina.

oleh Hariz Barak diperbarui 20 Agu 2023, 10:00 WIB
Ilustrasi serangan rudal Rusia ke Ukraina (Ukrainian Emergency Service via AP Photo)

Liputan6.com, Chenihiv - Tujuh orang, termasuk seorang gadis berusia enam tahun, tewas ketika sebuah rudal Rusia menghantam sebuah teater di kota Chernihiv, Ukraina utara, pada Sabtu 19 Agustus 2023 pagi waktu setempat, kata pejabat Ukraina.

Lima belas anak termasuk di antara 144 orang yang terluka, kata polisi. Setidaknya 25 orang berada di rumah sakit, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (20/8/2023).

Di antara para korban adalah orang-orang yang tengah merayakan hari libur Kristen Ortodoks di gereja.

Sebuah alun-alun kota dan gedung universitas juga rusak dalam serangan itu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah akan memberikan respons tegas terhadap apa yang disebutnya sebagai "serangan teroris".

Chernihiv terletak sekitar 50 km (31 mil) selatan perbatasan Ukraina dengan Belarus. Itu dikepung oleh pasukan Rusia dalam beberapa bulan pertama invasi skala penuh Presiden Vladimir Putin yang diluncurkan pada Februari 2022.

Teater kota dihantam langsung oleh rudal Rusia. Ledakan menyebabkan kebakaran di beberapa bangunan yang berdekatan.

Teater itu menjadi tuan rumah pertemuan produsen drone, kata penjabat walikota Chernihiv kepada BBC.

"Saya mengerti bahwa tujuan mereka adalah acara militer yang berlangsung di gedung teater drama dan itu adalah target mereka," kata Oleksandr Lomako.

"Tetapi jelas bahwa Rusia meluncurkan rudal-rudal itu dan mereka yang memberi mereka perintah di tengah hari ke kota sipil menyadari bahwa para korban terutama adalah warga sipil.

"Tidak ada cara lain untuk menafsirkannya selain kejahatan perang terhadap warga sipil, satu lagi kejahatan perang Rusia," tambahnya.

Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko kemudian mengatakan semua orang di dalam teater telah berhasil mencapai tempat berlindung tepat waktu.

Dia mengatakan bahwa "sebagian besar korban berada di kendaraan mereka atau menyeberang jalan pada saat serangan roket, serta kembali dari gereja".

 


Respons PBB

Ilustrasi (AP Photo/Andriy Dubchak)

PBB menyebut serangan itu sebagai tindakan keji.

"Sangat keji untuk menyerang alun-alun utama sebuah kota besar, di pagi hari, sementara orang-orang berjalan-jalan, beberapa pergi ke gereja untuk merayakan hari keagamaan bagi banyak orang Ukraina," Denise Brown, kepala PBB saat ini di Ukraina, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Serangan yang ditujukan terhadap warga sipil atau benda-benda sipil dilarang keras di bawah hukum humaniter internasional," katanya. "Itu harus dihentikan."

Tiga hari berkabung telah diumumkan di kota.

Moskow belum berkomentar.

Di tempat lain, Rusia mengklaim bahwa pesawat tak berawak Ukraina menghantam lapangan terbang militer di wilayah Novgorod barat laut, menyebabkan kebakaran yang dengan cepat dipadamkan.

Satu pesawat rusak tetapi tidak ada korban yang dilaporkan, tambahnya.

Ukraina belum mengomentari dugaan serangan pesawat tak berawak itu.

Sementara itu, angkatan udara Kyiv mengatakan militer Ukraina telah menembak jatuh 15 dari 17 drone Shahed buatan Iran yang diluncurkan oleh Moskow dalam serangan semalam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya