Liputan6.com, Jakarta Bersamaan dengan perayaan HUT ke-78 RI, Behaestex meluncurkan program Gebyar Sarung Atlas Merah Putih. Program ini membagikan sarung ke petugas upacara bendera di ratusan pondok pesantren.
Pondok pesantren mendaftar untuk mengajukan kebutuhan sarungnya untuk petugas upacara bendera di pondok pesantrennya. Dari peserta yang mendaftar, tim Behaestex melakukan verifikasi dan memilih pondok pesantren yang mendapatkan Sarung Atlas Merah Putih.
“Melalui program Gebyar Sarung Atlas Merah putih, Behaestex mewujudkan kontribusinya kepada negeri dengan kolaborasi bersama ratusan pondok pesantren dalam memperingati HUT RI ke-78. Insya Allah kita terbuka kolaborasi-kolaborasi sejenis di masa yang akan datang. Terima kasih atas antusisme dari pondok-pondok pesantren yang mendaftar. Kami mohon maaf bagi pondok pesantren yang belum terpilih, semoga kedepannya bisa berkolaborasi,” ujar Dirut Behaestex, Najib Abdurrauf Bahasuan saat ditemui di Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN, Bekasi, Jawa Barat, seperti yang tertulis dalam siaran pers.
Baca Juga
Advertisement
Masih berkaitan dalam memperingati HUT ke-78 RI, Behaestex juga meluncurkan Songkok BHS Classic Edisi Paskibra. Songkok BHS, sudah dipercaya sejak 2019 menjadi songkok official Paskibraka di Istana Negara.
Behaestex berharap kontribusinya terhadap Indonesia dengan peluncuran produk terbarunya dapat memicu semangat masyarakat untuk terus meningkatkan kecintaannya kepada Indonesia.
Behaestex berkomitmen untuk senantiasa mempersembahkan produk-produk terbaik, bagi masyarakat Indonesia melalui brand Sarung BHS dan Sarung Atlas.
Menurut Najib, sarung kini telah menjadi salah satu pakaian bangsa Indonesia yang keberadaannya semakin eksis. Hal ini tidak lain karena sarung selain dikenal sebagai busana muslim, penggunaannya juga sebagai atribut busana yang berhubungan dengan budaya.