Liputan6.com, Jakarta - Batuk adalah cara tubuh Anda untuk melindungi paru-paru. Kadang-kadang ketika batuk, Anda dapat mengeluarkan lendir, yang juga disebut dahak. Ketika hal ini terjadi, dokter menyebutnya sebagai batuk 'basah' (wet) atau 'produktif' (productive).
Batuk berdahak dapat terjadi karena infeksi atau kondisi kesehatan lainnya. Mengutip WebMD pada Selasa 22 Agustus 2023, ada beberapa kondisi yang dapat memunculkan gejala batuk produktif atau berdahak.
Advertisement
Kondisi yang dimaksud, antara lain:
1. Asma
Asma adalah penyakit menahun yang juga sering menyebabkan penderitanya mengalami batuk disertai sesak napas. Batuk pada asma biasanya muncul saat gejala asma kambuh, dan lebih sering terjadi di malam hari.
2. Flu
Batuk yang disertai dengan nyeri tubuh dapat menjadi tanda penyakit yang lebih serius. Flu, yang disebabkan oleh virus influenza, dapat memiliki gejala yang mirip kondisi pilek.
Namun, Anda biasanya akan merasa jauh lebih buruk saat terserang flu. Anda bisa saja mengalami demam, menggigil, nyeri otot, dan kelelahan yang serius.
3. Bronkitis Akut
Bronkitis adalah peradangan pada lapisan dalam dinding brokus, yaitu saluran di bawah tenggorokan yang menyambung ke paru-paru.
Fungsi bronkus adalah membawa udara dari dan paru-paru. Orang yang menderita bronkitis sering mengeluarkan dahak yang tebal dan berwarna.
Bronkitis akut biasanya berlangsung sekitar 3 minggu. Ini membuat Anda batuk karena saluran udara di paru-paru membengkak dan menghasilkan banyak lendir.
Peradangan semacam ini biasanya muncul setelah infeksi virus. Tetapi bakteri juga dapat menyebabkan bronkitis. Anda mungkin mengalami beberapa gejala lain, termasuk:
- Nyeri dada
- Sakit kepala atau tubuh ringan
- Kelelahan dan kekurangan energi
- Demam
- Suara mengi saat bernapas
- Sakit tenggorokan
Penyebab Batuk Berdahak, Ada Pneumonia dan PPOK
4. Pneumonia
Pneumonia merupakan peradangan pada paru-paru akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur. Batuk yang muncul awalnya tidak berdahak, tapi setelah beberapa hari akan menjadi batuk berdahak yang bisa bercampur darah.
Infeksi paru-paru pneumonia dapat membuat kantung udara Anda terisi cairan. Anda mungkin batuk dengan banyak lendir. Bahkan mungkin ada darah di dalamnya.
Biasanya, bakteri yang menyebabkan pneumonia. Tetapi infeksi jamur atau virus seperti flu dan COVID-19 juga dapat berujung pada pneumonia.
Gejala yang Anda alami mungkin ringan atau serius, misalnya demam yang sangat tinggi, dan sulit bernapas.
5. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah penyakit yang menyebabkan kesulitan bernapas, akibat paparan zat iritan dalam jangka waktu yang lama. Iritan tersebut bisa berupa polusi udara, asap rokok, atau asap kimia.
Salah satunya adalah batuk yang disertai banyak dahak dan sesak napas.
Anda mungkin menghasilkan lebih banyak lendir daripada biasanya bila Anda menderita PPOK. Kondisi ini terjadi karena saluran pernapasan terluka atau meradang.
Merokok adalah penyebab paling umum PPOK. Tetapi dapat juga terjadi karena polusi udara dan asma.
Tanda-tanda lain PPOK yang perlu diwaspadai berupa mudah kehabisan napas dan melakukan sesuatu yang aktif membuat terengah-engah.
Advertisement
Kondisi Batuk Berdahak yang Lebih Parah
Pilek dan alergi dapat menghasilkan lendir yang mengalir ke bagian belakang tenggorokan (drainase postnasal).
Kondisi ini ditandai dengan adanya dahak pada saluran napas bagian atas, seperti hidung dan rongga sinus yang turun ke tenggorokan, sehingga menyebabkan gangguan pernapasan yang bisa berupa batuk berdahak.
Post nasal drip bisa disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari iritasi saluran pernapasan atas, infeksi, alergi, kelainan bawaan pada hidung, hingga efek samping obat-obatan seperti KB hormonal dan obat tekanan darah tinggi.
Perawatan di rumah mungkin merupakan satu-satunya yang diperlukan untuk meredakan batuk produktif dan drainase postnasal, namun tidak memiliki gejala lainnya.
Batuk produktif pada orang yang merokok sering kali merupakan tanda kerusakan paru-paru. Bagi perokok, cara yang paling efektif untuk mengobati batuk adalah dengan berhenti merokok.
Perubahan pada batuk atau warna atau jumlah dahak dapat berarti infeksi paru-paru akibat bakteri, dikutip dari Columbia Doctors.
Perlu juga diperhatikan, kondisi batuk produktif atau berdahak yang lebih serius, jika mengalami hal berikut:
- Menghasilkan dahak dari paru-paru (bukan drainase postnasal)
- Dahak mengandung darah merah terang
- Berlangsung lebih dari 10 hari
Terjadi dengan gejala lain termasuk:
- Demam dan menggigil
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Berkeringat di malam hari
- Penurunan berat badan
- Diketahui pernah terpapar tuberkulosis
Penyebab Batuk Berdahak
Batuk produktif disebut sebagai batuk efektif karena mengeluarkan mukus atau dahak dari paru-paru. Batuk produktif kebanyakan adalah akut dan sering disebabkan infeksi bakteri dan virus.
Pada batuk berdahak, batuk juga bertujuan mendorong lendir dari sistem pernapasan sehingga Anda dapat bernapas lebih mudah.
Batuk yang memproduksi dahak hampir sepanjang hari selama 3 bulan untuk 2 tahun berturut, memenuhi diagnosis bronkitis kronis. Batuk dikatakan produktif jika menghasilkan dahak lebih dari 30ml per hari.
Merujuk informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), batuk yang berkaitan dengan bronkitis kronis sebaiknya jangan dihentikan karena infeksi rekuren dan konstan tetap ada dan jika dihentikan maka tidak ada mekanisme untuk mengeluarkannya.
Oleh sebab itu, dipilih pengobatan untuk mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan melalui batuk.
Advertisement