Liputan6.com, Demak - Pada masa lalu, Kabupaten Demak dikenal dengan Demak Bintoro, sebuah kerajaan Islam di tanah Jawa.
Kerajaan Islam ini menjadi barometer makin menguatnya pengaruh Islam di Nusantara. Kala itu, Demak menjadi pusat politik sekaligus dakwah Islam. Tak aneh jika di Demak para wali kerap berkumpul.
Bahkan, Masjid Agung Demak dibangun bersama-sama oleh para wali. Pada masa selanjutnya, Demak juga dikenal sebagai kota wali.
Baca Juga
Advertisement
Ada pula wali yang dimakamkan di Demak. Paling terkenal adalah Sunan Kalijaga. Lokasinya berada di Kadilangu. Ada pula makam Syekh Jumadil Kubro dan Raden Patah.
Di luar itu, masih ada makam sejumlah wali. Salah satunya adalah makam Mbah Abdullah Mudzakir, atau Syekh Abdullah Mudzakir.
Barangkali, nama wali ini kalah popuer dengan Sunan Kalijaga atau sunan lainnya. Namun, makam Mbah Mudzakkir unik karena berada di tengah laut.
Anehnya lagi, meski pesisir utara Jawa berhadapan dengan bahaya 'tenggelam' karena penurunan muka tanah dan naiknya permukaan laut, makam wali ini aman-aman saja.
Simak Video Pilihan Ini:
Karomah Mbah Abdullah Mudzakir, Makam Terapung di Laut
Lazimnya wali, Mbah Mudzakkir juga memiliki keistimewaan. Bila Sunan Kalijaga dikebal membuat pilar kayu tata yang menjadi soko guru Masjid Agung Demak, maka Mbah Mudzakkir dikenal dengan sosoknya yang menguasai ilmu kanuragan.
Usai meninggalpun, Mbah Mbah Abdullah Mudzakkir masih meninggalkan tanda karomah. Makamnya berada di sebuah pekarangan kira-kira seluas 30 meter persegi yang dikelilingi air laut.
Seperti dilansir dari Laduni.id, makam itu dianggap karomah lantaran tidak pernah tenggelam meski air rob sedang besar pasang air laut sedang tinggi).
Berkembang mitos bahwa makam Mbah Abdullah Mudzakkir itu mengapung sehingga tidak akan tenggelam kendati pasang air laut tinggi.
Advertisement
Sosok Mbah Abdullah Mudzakkir
Mbah Abdullah Mudzakkir, pejuang yang dicintai masyarakat. Selain seorang ulama, Mbah Abdullah Mudzakkir juga dikenal sebagai seorang “pejuang” yang selalu menentang penjajahan Belanda.
Dengan ilmu kanuragan yang dimiliki, beliau selalu lolos ketika akan ditangkap oleh Belanda.
Mbah Abdullah Mudzakkir juga dicintai masyaraka karena ketika masih hidup beliau dapat mengobati berbagai penyakit tanpa minta imbalan.
Berdasarkan pengabdian beliau untuk agama, negara dan masyarakat itu, maka sangat patut bila Mbah Abdullah Mudzakkir dikenang hingga sekarang. Wallahua'lam.
Tim Rembulan