Liputan6.com, Bandung - Penyakit jantung kerap dikaitkan dengan usia lanjut oleh sebagian besar masyarakat pada umumnya. Namun, ternyata diketahui penyakit jantung atau lebih tepatnya serangan jantung dapat menyerang anak muda.
Penyakit jantung dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal usia. Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2019 sendiri ada sekitar 17,7 juta orang di dunia yang meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Advertisement
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yang diprakarsai Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat bahwa jumlah penderita penyakit jantung di Indonesia kian meningkat setiap tahunnya.
Setidaknya ada 15 dari 1.000 orang atau lebih kurang 2,7 juta penduduk Indonesia yang menderita kondisi ini. Sebagian dari jumlah penderita penyakit jantung tersebut adalah orang dewasa muda yang masih produktif.
Mencuplik laman Alodokter, Sabtu, 19 Agustus 2023, meningkatnya jumlah kasus penyakit jantung pada kelompok dewasa muda disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pola makan tidak sehat, jarang olahraga, kebiasaan merokok, hingga penyakit tertentu seperti kolesterol tinggi, obesitas, hipertensi, dan diabetes.
"Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian di Indonesia, bahkan di seluruh dunia," ujar dr. Kevin Adrian dalam keterangan tertulis di laman Alo Dokter.
Penyakit jantung dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal usia. Oleh karena itu, penting bagi seluruh kelompok masyarakat untuk mengenali apa saja ciri penyakit jantung di usia muda agar dapat terdeteksi sejak dini dan penanganan dapat dilakukan secepatnya.
Kevin menjelaskan penyakit jantung dapat menimbulkan berbagai gejala dan setiap orang dapat mengalami gejala yang berbeda.
Namun, ada enam ciri penyakit jantung di usia muda yang mungkin jarang disadari atau kerap disalahartikan, antara lain:
1. Tubuh mudah lemas
Tubuh lemas setelah beraktivitas, apalagi setelah melakukan aktivitas fisik berat seharian, merupakan kondisi yang wajar terjadi.
Namun, jika Anda tiba-tiba merasa mudah lemas atau napas terengah-engah setelah melakukan aktivitas ringan yang sebelumnya tidak membuat Anda cepat lelah, bisa jadi hal tersebut menandakan adanya gangguan pada jantung.
2. Nyeri dada yang menjalar ke leher atau lengan
Salah satu ciri khas dari penyakit jantung di usia muda maupun usia tua adalah munculnya nyeri dada berat secara mendadak yang dapat menjalar ke lengan, leher, atau rahang.
Sebagian orang menggambarkan bahwa sensasi nyeri tersebut dirasakan sebagai nyeri tajam, berat, dan kuat. Nyeri dada akibat penyakit jantung terkadang juga bisa menyebar hingga ke bahu.
3. Pusing
Ada banyak hal yang bisa membuat Anda pusing, misalnya kurang makan atau minum, dehidrasi, stres, hingga kelelahan.
Hanya saja, jika pusing muncul secara tiba-tiba dan disertai rasa tidak nyaman, nyeri, atau sesak di dada, Anda perlu waspada dan sebaiknya segera hubungi dokter. Gejala pusing yang demikian bisa jadi merupakan salah satu gejala penyakit jantung yang sedang Anda alami.
4. Nyeri ulu hati
Nyeri ulu hati disertai mual sering kali disebabkan oleh gangguan pada lambung atau masalah pencernaan. Namun, gejala tersebut terkadang bisa juga muncul akibat penyakit jantung.
Jika Anda memiliki faktor risiko untuk terkena penyakit jantung, sebaiknya jangan abaikan gejala nyeri ulu hati yang muncul secara mendadak karena bisa jadi gejala tersebut merupakan salah satu ciri penyakit jantung di usia muda.
5. Sakit pada rahang atau tenggorokan
Salah satu ciri penyakit jantung adalah nyeri dada yang menjalar ke bagian tubuh lain. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, nyeri dada tersebut bisa menjalar ke leher, rahang, atau bagian di sekitarnya seperti tenggorokan.
Jika Anda merasakan keluhan nyeri yang demikian, segera ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan pengobatan.
6. Keringat dingin
Ketika mengalami penyakit jantung, seseorang dapat mengalami keringat dingin atau keringat berlebih secara tiba-tiba.
Ciri penyakit jantung di usia muda ini bisa muncul bahkan saat Anda sedang tidak melakukan aktivitas atau sedang berada di dalam ruangan yang sejuk.
Apabila Anda masih berusia muda namun pernah mengalami gejala-gejala di atas, segera ke dokter untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
Hal ini penting dilakukan untuk memastikan apakah gejala yang Anda alami merupakan ciri penyakit jantung di usia muda atau bukan.
Gejala dan Tips Mencegah Serangan Jantung
Setelah diagnosis penyakit jantung dipastikan oleh dokter, Anda akan mendapatkan penanganan agar terhindar dari komplikasi penyakit jantung yang berbahaya.
Terlepas dari ciri penyakit jantung di usia muda yang jarang terjadi, penyakit jantung juga bisa menimbulkan beragam gejala lainnya, yaitu:
- Sesak napas
- Dada berdebar
- Detak jantung menjadi lebih cepat atau melambat
- Pembengkakan di kaki, perut, atau sekitar mata
- Muncul rasa cemas atau gelisah
- Pucat
- Pingsan
- Mata berkunang-kunang
Penyakit jantung merupakan kondisi berbahaya yang perlu ditangani secepatnya oleh dokter. Semakin lambat penanganan dilakukan, semakin tinggi risiko terjadinya komplikasi seperti kerusakan jantung permanen atau bahkan kematian.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala-gejala yang merupakan ciri penyakit jantung di usia muda, segera periksakan diri ke dokter.
Jika memang Anda menderita penyakit jantung, dokter akan memberikan penanganan agar kondisi tersebut tidak berkembang dan menimbulkan komplikasi.
Dengan mengetahui penyebab serangan jantung pada usia muda, sebenarnya hal ini bisa membantu Anda dalam mencegah berkembangnya gangguan kesehatan tersebut.
Salah satu penyebabnya, yakni penyakit arteri koroner, umumnya berkaitan erat dengan gaya hidup yang buruk. Oleh sebab itu, perubahan gaya hidup bisa membantu Anda menurunkan risiko serangan jantung.
Berikut ini merupakan beberapa tips untuk mencegah serangan jantung yang bisa Anda lakukan dicuplik dari laman Hello Sehat:
1. Olahraga rutin
Rajin berolahraga setidaknya 150 menit per minggu bisa membantu menurunkan tekanan darah, menstabilkan kadar kolesterol, dan menjaga berat badan tetap sehat.
Sebaliknya, malas bergerak berisiko menyebabkan kenaikan tekanan darah, kadar kolesterol, dan berat badan. Kesemua hal inilah yang jadi faktor risiko dari serangan jantung.
2. Berhenti merokok
Kandungan bahan kimia rokok bisa menganggu kesehatan jantung dan pembuluh darah sekitarnya. Maka dari itu, Anda wajib berhenti merokok bila ingin mencegah serangan jantung.
Anda tidak harus berhenti merokok secara mendadak. Akan tetapi, lakukan secara perlahan agar gejala penarikan nikotin yang muncul tidak begitu mengganggu Anda.
3. Jaga pola makan
Konsumsi makanan berlemak dan tinggi garam cenderung menaikkan berat badan dan dapat merusak jantung.
Itulah sebabnya Anda perlu membatasi jenis makanan ini. Selain itu, Anda perlu meningkatkan asupan sayuran dan buah-buahan yang kaya vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya.
4. Kelola stres
Langkah lainnya yang dapat Anda terapkan untuk mencegah serangan jantung dan menjaga kesehatan jantung yakni dengan tidak berlarut-larut saat stres.
Cobalah mencari cara untuk mengurangi stres yang paling ampuh untuk Anda, seperti olahraga bersama, menulis, berkebun, maupun pergi liburan.
5. Periksa kesehatan rutin
Serangan jantung pada usia muda juga dapat Anda cegah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check up) secara rutin, setidaknya satu tahun sekali.
Tak hanya penyakit jantung, prosedur medis ini juga bisa membantu mengetahui risiko dan mencegah masalah kesehatan lain yang Anda alami ke depannya.
Selanjutnya, tentu saja berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Berdoa dapat menebalkan kesehatan jiwa seseorang selain merawat diri secara fisik.
Faktor psikologis ini sering kali menjadi benteng terakhir kesehatan jiwa dan raga seseorang. Dengan jiwa yang tenang, dapat memutuskan tindakan yang baik bagi tubuh kita. Tetap semangat menjalani hari Anda!
Advertisement