Elon Musk Hapus Semua Tweet Lawas yang Diunggah Sebelum 2014

Elon Musk menghapus semua cuitan dan media yang diunggah pengguna Twitter sebelum tahun 2014. Hal ini pun dikeluhkan oleh para pengguna.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 21 Agu 2023, 20:00 WIB
Elon Musk. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)

 

Liputan6.com, Jakarta - Sejak Elon Musk mengambil alih Twitter, ada sejumlah laporan dari pengguna mengenai perusahaan ini, termasuk perubahan di dalam aplikasi.

Laporan terbaru dari sejumlah pengguna menyebutkan, semua tweet lawas berupa cuitan, gambar, dan link yang diunggah sebelum 2014 tak lagi tersedia.

Itu artinya seluruh cuitan atau link yang diunggah sebelum Desember 2014 telah dihapus dari platform tersebut.

Ahli teknologi asal Inggris Tom Coates, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Gizchina, Senin (21/8/2023), mengungkapkan bahwa Twitter telah menghapus seluruh media yang dipublikasikan sebelum 2014.

Menurutnya, media yang dihapus meliputi gambar dan cuitan Twitter. Aksi tersebut pun membuat ketidakpuasan di kalangan pengguna.

Merespon pengungkapan yang dilakukan oleh Coates, staf software engineer senior di Ripple Neil Hartner mengatakan, "Saya dapat mengonfirmasi, semua media dan cuitan yang saya unggah sebelum 2014 tidak lagi ada. Yang aneh, semua ini dilakukan tanpa pengumuman terlebih dahulu."

Neil pun mendapatkan konfirmasi setelah mengecek semua cuitan yang diunggah sebelum 2014 di akunTwitter miliknya.

Sementara itu, menambahkan pengumuman dari Coates, YouTuber populer asal Brasil @DaniloTakagi juga menemukan perubahan di Twitter. Hal ini seiring dengan dirinya yang melihat unggahan-unggahan yang dapat dilihat di akun personal sang pemilik akun.


Dibenarkan Elon Musk

Miliarder Elon Musk dinilai terobsesi dengan huruf X (foto: X @elonmusk)

Kendati demikian, masalah ini tidak berdampak pada video-video yang diunggah, tetapi hanya pada cuitan dan gambar-gambar.

Setelah adanya laporan dari dua orang ahli di bidang teknologi, tim Gizchina juga melakukan riset tersendiri. Sebuah pencarian di laman Twitter menunjukkan bahwa banyak cuitan dan link tweet yang diunggah sebelum 2014 hilang tak bersisa.

Hal tersebut sekaligus mengonfirmasi klaim kedua ahli teknologi di atas. Hilangnya cuitan yang lebih tua dari 2014 bukanlah rumor belaka, ini merupakan fakta yang terkonfirmasi.

Elon Musk yang kini merupakan pemilik Twitter mengonfirmasi hal ini melalui cuitan. "Kebenaran yang menyedihkan, saat ini tidak ada lagi "media sosial" hebat. Kami mungkin gagal, seperti yang diprediksikan oleh banyak orang, namun kami mencoba melakukan yang terbaik."

 


Pengguna X Tak Bisa Blokir Akun

Evolusi Logo Twitter: Dari Burung Biru Ikonik hingga X ala Elon Musk. (Doc: AP Photo/Susan Walsh, File | Punch Newspaper)

Sementara itu, sebelumnya Elon Musk, pemilik platform dan Chief Technical Officer X, mengatakan layanan yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter telah menghilangkan opsi untuk memblokir pengguna lain, kecuali untuk DM.

Musk, yang sebelumnya mengisyaratkan keinginannya untuk menghapus fitur tersebut, menyarankan 'tidak masuk akal' untuk memblokir pengguna lain alih-alih membisukan mereka. Opsi bisu (mute) akan tetap tersedia.

Banyak orang menggunakan fitur blokir untuk melindungi diri dari pelecehan. Ini sudah lama menjadi fitur keamanan utama dari platform. 

Menghapus fitur ini sama saja membuka pintu bagi pengguna yang mungkin melihat lebih banyak konten kebencian yang tidak ingin mereka tangani di feed dan notifikasi mereka.


Rugikan Pengguna

Beberapa jam setelah Elon Musk secara resmi meluncurkan rebranding platform media sosial Twitter dengan logo "X" yang baru, seorang pekerja terlihat mencopot sebagian papan nama di luar kantor pusat perusahaan di pusat kota San Francisco. (AP Photo/Godofredo A. Vásquez)

Selain itu, seperti dikutip dari Engadget, Minggu (20/8/2023), beberapa pengguna memblokir pengiklan dan merek yang tidak ingin mereka lihat.

Sebelumnya, pada musim semi (sekitar Juni 2023), X mematikan API gratis platform, yang 'merusak' banyak aplikasi pihak ketiga.

Satu tahun sebelumnya, Twitter (seperti yang dikenal pada saat itu) mulai merekomendasikan aplikasi pihak ketiga untuk digunakan pengguna dengan tujuan mengurangi pelecehan di platform.

Salah satu alat tersebut, Block Party, juga telah hilang di Twitter setelah perubahan API. Block Party adalah alat anti-pelecehan yang bertujuan untuk menjaga keamanan pengguna dari pelecehan yang ditargetkan di Twitter. 

Infografis Tekno Google Twitter revisi

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya