Liputan6.com, Jakarta - Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per 21 Agustus 2023 merilis harga pangan terbaru di tanah air. Beberapa diantaranya yang mengalami penurunan harga adalah bawang merah, bawang putih, cabai rawit hijau, cabai rawit merah, daging sapi, telur ayam, hingga minyak goreng.
Untuk komoditas bawang merah berukuran sedang mengalami penurunan sebesar 3,39% dengan kisaran harga Rp 31.350 per kg. Kemudian, bawang putih berukuran sedang juga turun sebesar 1,33% dengan kisaran harga Rp 40.900 per kg.
Advertisement
Selain itu, harga komoditas cabai rawit hijau mengalami penurunan harga 1,33% dengan kisaran harga Rp 40.800 per kg. Cabai Rawit merah mengalami penurunan harga 0,09% dengan kisaran harga Rp 53.000 per kg.
Lebih lanjut, harga daging sapi kualitas 1 mengalami penurunan sebesar 0,18% dengan kisaran harga Rp 138.500 per kg. Telur ayam ras segar mengalami penurunan harga 1,26% dengan kisaran harga Rp 31.300 per kg.
Begitu juga dengan komoditas gula pasir dan minyak goreng, harga gula pasir kualitas premium mengalami penurunan sebesar 0.31% dengan kisaran harga Rp 16.100 per kg, sedangkan minyak goreng kemasan bermerk 2 mengalami penurunan sebesar 0.25% dengan harga kisaran Rp 19.750 per kg.
Rincian Harga Pangan
Berikut rata-rata harga pangan yang dilansir dari laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional 21 Agustus 2023:
- Bawang Merah Ukuran Sedang Rp 31.350 per kg
- Bawang Putih Ukuran sedang Rp 40.900 per kg
- Beras Kualitas Bawah I Rp 12.550 per kg
- Beras Kualitas Bawah II Rp 12.200 per kg
- Beras Kualitas Medium I Rp 13.700 per kg
- Beras Kualitas Medium II Rp 13.450 per kg
- Beras Kualitas Super I Rp 15.000 per kg
- Beras Kualitas Super II Rp 14.450 per kg
- Cabai Merah Besar Rp 43.450 per kg
- Cabai Merah Keriting Rp 46.700 per kg
- Cabai Rawit Hijau Rp 40.800 per kg
- Cabai Rawit Merah Rp 53.000 per kg
- Daging Ayam Ras Segar Rp 36.350 per kg
- Daging Sapi Kualitas 1 Rp 138.500 per kg
- Daging Sapi Kualitas 2 Rp 130.150 per kg
- Gula Pasir Kualitas Premium Rp 16.100 per kg
- Gula Pasir Lokal Rp 14.850 per kg
- Minyak Goreng Curah Rp 15.400 per kg
- Minyak Goreng Kemasan Bermerk 1 Rp 21.300 per kg
- Minyak Goreng Kemasan Bermerk 2 Rp 19.750 per kg
- Harga Telur Ayam Ras Segar Rp 31.300 per kg
DPR Sebut Anggaran Ketahanan Pangan Masih Kurang
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin memandang anggaran untuk ketahanan pangan masih kurang, utamanya untuk Kementerian Pertanian. Menurutnya, untuk menjaga ketahanan pangan, dibutuhkan biaya yang lebih besar.
Hal ini menyusul alokasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk sektor ketahanan pangan sekitar Rp 108,8 triliun. Meski begitu, angka ini disebar untuk berbagai kementerian dan lembaga, termasuk untuk pengembangan food estate.
"(Anggaran) Ketahanan pangan Rp 108,8 triliun, tetapi itu dibagi dalam berbagai kementerian, kalau Kementerian Pertanian hanya Rp 14,8 triliun," ujar dia saat ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Menurut dia, alokasi untuk Kementan itu masih terlalu kecil untuk menjaga ketahanan pangan dan menopang berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Kementan. Dia bahkan mengambil contoh kalau alokasi ketahanan pangan ke Kementan lebih besar dari saat ini.
"Ya masih kurang. Pernah 2011 itu (alokasinya) Rp 23 koma sekian triliun," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalokasikan anggaran senilai Rp 108,8 triliun untuk menjaga ketahanan pangan di tahun depan.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membacakan Pidato Presiden pada Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2023 dan Nota Keuangan, Rabu (16/8/2023).
Advertisement
Menjaga Stabilitas Harga Pangan
Jokowi memaparkan, alokasi anggaran ketahanan pangan tersebut akan digunakan untuk menjaga stabilisasi harga pangan hingga penguatan cadangan pangan.
"Strategi transformasi ekonomi di bidang ketahanan pangan dialokasikan sebesar Rp108,8 triliun yang diprioritaskan untuk peningkatan ketersediaan, akses, dan stabilisasi harga pangan, peningkatan produksi pangan domestik," papar Jokowi.
"Kemudian penguatan kelembagaan petani, dan dukungan pembiayaan serta perlindungan usaha tani, percepatan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur pangan, pengembangan kawasan food estate, serta penguatan cadangan pangan nasional," imbuhnya.
Untuk mendorong agar aktivitas ekonomi bernilai tambah tinggi, Jokowi menambahkan, pemerintah bakal mendorong hilirisasi sumber daya alam. Tak hanya untuk urusan pangan, tapi juga program kendaraan listrik yang tengah digencarkan.
"Dukungan fiskal telah diberikan berupa insentif perpajakan dan berbagai insentif fiskal lainnya. Selama ini telah diberikan dukungan terhadap pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)," kata Jokowi.