Liputan6.com, Jakarta - Beberapa tokoh menghadiri peresmian Museum dan Galeri SBY-Ani di Pacitan, Jawa Timur, Jumat, 17 Agustus 2023. Salah satunya adalah Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan
Usai diresmikan oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Anies Baswedan berkeliling mengunjungi sudut demi sudut di dalam museum. Hal itu diketahui dari unggahan di akun Instagram @aniesbaswedan pada 19 Agustus 2023.
Advertisement
"Memasuki Museum dan Galeri SBY-ANI di Pacitan seperti melintasi ruang dan waktu yang terjadi dalam beragam bingkai foto dan lukisan yang dipamerkan. Perjalanan hidup SBY-ANI dikonversi menjadi ruang tempat kita semua bisa belajar, dan tempat bagi kita untuk refleksi, membayangkan jika kita berada di masa itu," tulis Anies.
"Siapa pun yang masuk museum ini pasti akan keluar dengan pengalaman yang sangat mengesankan. Selamat buat Pak SBY, Mas AHY dan Mas Ibas, serta seluruh keluarga. Insya Allah museum ini memberi manfaat lintas waktu-lintas generasi," sambungnya.
Dalam kesempatan itu, SBY mengungkap alasannya meresmikan museum dan galeri itu di Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia. "Pertanyaan lain yang juga saya dapatkan adalah, 'mengapa peresmian ini dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus?' Saya menduga museum dan galeri ini akan diresmikan pada 9 September hari kelahiran saya, atau 30 Juli hari pernikahan saya dengan almarhumah Ibu Ani," kata SBY saat meresmikan museum dan galeri, dikutip dari kanal News Liputan6.com, 17 Agustus 2023.
"Saya katakan, ya tanggal-tanggal itu baik, tetapi tidak kah 17 Agustus juga hari yang indah, hari bersejarah. Jadi saya pilih dengan harapan saya, kita semua mendapatkan berkah hari kemerdekaan, sehingga di tengah hari yang patut kita syukuri hadir di tempat yang patut ini yang Insyaalah menjadi perjalanan bangsa kita menuju yang lebih baik," lanjutnya.
Ragam Koleksi Museum SBY-Ani
Menurut SBY, museum dan galeri tak selamanya berkaitan dengan nostalgia atau romantisme masa lalu. SBY menyebut niatnya mendirikan museum dan galeri dirinya dan sang istri ini untuk menembus dimensi waktu.
"Karena justru museum dan galeri yang saya niatkan dibangun ini bisa menembus dimensi waktu, masa lalu, masa kini, dan masa depan. Albert Einstein, seorang jenius pada tingkat dunia pernah mengatakan, menjadi tepat dan bijak kalau kita ini bisa melakukan atau bisa belajar dari masa lalu, hidup di masa kini, dan membangun harapan di masa depan," tutur SBY.
Museum dan galeri memiliki berbagai koleksi, seperti replika kamar kecil SBY, kamar kontemplasi, hingga gubuk komando yang bisa dipakai untuk spot foto pengunjung. Kemudian replika perpustakaan pribadi SBY yang berisi 15.000 buku koleksi baik dalam dan luar negeri, juga buku-buku yang ditulis SBY selama menjabat sebagai presiden RI. Ada pula lukisan-lukisan karya SBY serta fotografi karya Ibu Ani.
Advertisement
Mirip Bangunan White House di AS
Lalu ada batik, batik Pacitan, tenun, patung, kain, alat musik dan benda-benda lainnya yang memiliki nilai seni karya tinggi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. "Museum ini dipersembahkan oleh Bapak SBY untuk rakyat Indonesia, untuk TNI, serta persembahan sebagai bukti tanda cinta yang abadi bapak SBY kepada almarhumah Ibu Ani Yudhoyono," ungkap Ketua Asosiasi Museum Indonesia Putu Supadma Rudana yang ikut menghadiri pembukaan museum tersebut.
Menurut Putu, bangunan Museum dan Galeri SBY-ANI ini tergolong istimewa serta paling megah. Bangunan yang didominasi warna putih, serta tiang besar dan tinggi, sekilas mirip dengan bangunan White House di Amerika Serikat.
Putu menilai konsep serta desain Museum dan Galeri SBY-Ani terinspirasi dari sejumlah museum pemimpin negara, dari Sukarno, Soeharto hingga empat presiden Amerika Serikat yakni, George Walker Bush, Harry S Truman, Dwight D Eisenhower, dan Bill Clinton. Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat ini juga mengatakan bahwa museum dan galeri SBY-Ani bisa menjadi sumber perekonomian baru bagi masyarakat di Pacitan.
Momentum Kebangkitan Kembali Museum di Indonesia
Putu meyakini museum itu akan berdampak positif dalam berbagai aspek seperti pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial budaya dan kemajuan permuseuman di Indonesia. Putu menilai pendirian Museum dan Galeri SBY-Ani ini dijadikan momentum kebangkitan kembali museum di Indonesia.
Perhatian pemerintah daerah terhadap Museum dan Galeri SBY-Ani adalah hal yang baik dan harus dijadikan contoh bagi pemerintah daerah lainnya. "AMI bakal terus mendorong agar lembaga negara, kementerian, secara khusus Dirjen Kebudayaan untuk lebih memberikan perhatian, dukungan dan kontribusi nyata terhadap museum yang ada di Indonesia," ucap dia.
"Jadi, selain Museum SBY-Ani, ada juga museum berbagai tokoh bangsa di Jawa Timur seperti Museum HOS Tjokroaminoto, Museum WR Soepratman, dan banyak lainnya," ujar Putu.
Harga tiket masuk (HTM) museum SBY-ANI dijual bervariasi. Untuk warga Pacitan cukup hanya membayar Rp25 ribu sekali masuk, sementara untuk wisatawan lokal luar Pacitan dikenakan harga Rp50 ribu. Khusus untuk wisatawan mancanegara dikenakan tarif tiket Rp100 ribu per orang. Museum akan dibuka mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB.
Advertisement