Fokus Bahas Survei Ganjar Pranowo, PDIP Batal Umumkan Sanksi untuk Budiman Sudjatmiko

Menurut Adi, pembahasan hasil survei lebih penting daripada hal lain termasuk soal Budiman Sudjatmiko.

oleh Nila Chrisna YulikaDelvira Hutabarat diperbarui 21 Agu 2023, 14:43 WIB
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Kartanegara IV, Jakarta Selatan. (Foto: Genantan Saputra/Merdeka.com).

Liputan6.com, Jakarta - DPP PDIP batal mengumumkan nasib keanggotaan Budiman Sudjatmiko pada hari ini, Senin (21/8/2023). Sebab partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu hanya akan fokus pada hasil survei dari Litbang Kompas. 

“Hari ini PDI Perjuangan sedang fokus membahas hasil survei Indikator dan Kompas yang menunjukkan kenaikan elektoral Ganjar Pranowo dan terjadi rebound. Berbeda dengan trend elektoral Prabowo yang sudah mentok dan menunjukkan tren penurunan,” kata Kepala Sekretariat DPP PDI Perjuangan, Adi Dharmo dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).

Menurut Adi, pembahasan hasil survei lebih penting daripada hal lain termasuk soal Budiman Sudjatmiko.

“Ini penting sebagai momentum politik bagi pergerakan yang semakin masif untuk Ganjar Pranowo bersama parpol pengusung dan relawan,” kata dia.

Sebelumnya, DPP PDI Perjuangan (PDIP) akan mengumumkan nasib Budiman Sudjatmiko di PDIP pada hari ini, Senin, (21/8/2023) siang.

“Sekirar jam 11,” kata Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun pada wartawan, Senin (21/8/2023).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto memastikan pihaknya akan memberikan sanksi disiplin tegas.

"Nanti, Pak Komarudin akan mengumumkan, yang jelas partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," kata Hasto dalam keterangannya, Minggu (20/8/223).


Sebut Prabowo Tak Percaya Diri

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan politisi PDIP Budiman Sudjatmiko (kanan) saat berkunjung ke Kediaman Prabowo di Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain itu, Hasto menilai kasus pembajakan Budiman Sudjatmiko oleh kubu Prabowo Subianto justru membuktikan ketidakpercayaan diri. 

“Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera," kata Hasto.

"Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo, sehingga langkah langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan," lanjut Hasto. 

Infografis Nasihat PDIP ke Gibran Usai Bertemu Prabowo di Solo. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya