Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini viral video di sosial media (sosmed) memperlihatkan seorang remaja yang tengah menaiki sepeda motor, tiba-tiba saja dicekik oleh pengendara motor lainnya yang berjumlah dua orang.
Tak hanya dicekik dan dibanting, korban yang mengenakan kaos berwarna hijau juga terlihat diinjak. Dalam video berdurasi 40 detik itu, peristiwa terjadi pada 19 Agustus 2023, sekira pukul 13.37 WIB.
Advertisement
Kapolsek Jagakarsa Kompol Multazam mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kejadian tersebut. Ia berharap agar bisa mengungkap kejadian itu.
"Tentunya kami akan melakukan penyelidikan segala informasi yang telah kami terima ke Polsek, mudah-mudahan bisa segera terungkap," kata Multazam saat dihubungi, Minggu 20 Agustus 2023.
"Penyelidikan dimulai, di mana lokasi tersebut kapan waktu kejadiannya, dari hal tersebut kami panggil saksi-saksi dan siapa yang terkait di dalamnya," sambung dia.
Namun, belakangan diketahui, penganiayaan di video itu terjadi pada pukul 13.37 WIB, Sabtu 19 Agustus 2023, di Jalan Lontar, Lenteng Agung, RT 004, RW 003, Jakarta Selatan.
Video rekaman CCTV itu memperlihatkan seorang remaja berinisial D (16) dianiaya oleh dua orang, satu di antaranya yakni berinisial F (14).
"Dari CCTV itu, oleh warga yang punya CCTV ditindaklanjuti kepada Ketua RT 004. Setelah mendapatkan laporan CCTV itu, RT 004 langsung bertindak mencari itu anak, ternyata belum jauh dari lokasi, dipegang lah, artinya diamankan oleh Pak RT di rumah RT 004," kata Ketua RW 003, Aswin Anwar, kepada wartawan di Sekretariat RW 003, Jakarta Selatan, Minggu 20 Agustus 2023.
Berikut sederet fakta terkait video viral remaja dicekik hingga diinjak di wilayah Jakarta Selatan (Jaksel) dihimpun Liputan6.com:
1. Video Beredar Viral di Sosial Media
Sebuah video beredar yang memperlihatkan seorang remaja yang tengah menaiki sepeda motor, tiba-tiba saja dicekik oleh pengendara motor lainnya yang berjumlah dua orang. Tak hanya dicekik dan dibanting, korban yang mengenakan kaos berwarna hijau juga terlihat diinjak.
Dalam video berdurasi 40 detik itu, peristiwa terjadi pada 19 Agustus 2023, sekira pukul 13.37 WIB. Namun, belum diketahui secara pasti berada dimana lokasi kejadian tersebut.
"Ampun enggak lu?," tanya pria berkaos hitam sambil mencekik korban.
"Lu siapa dulu ini bang, gua enggak kenal lu," ujar korban.
"Enggak kenal, enggak kenal (langsung menginjak korban) An**ng, jangan tengil lu kalau di WA," jawab pria berkaos hitam.
"Gua kagak kenal lu bang," jawab korban.
Advertisement
2. Minta Korban Lapor Agar Bisa Penganiayaan Bisa Diungkap
Kapolsek Jagakarsa Kompol Multazam mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kejadian tersebut. Ia berharap agar bisa mengungkap kejadian itu.
"Tentunya kami akan melakukan penyelidikan segala informasi yang telah kami terima ke Polsek, mudah-mudahan bisa segera terungkap," kata Multazam saat dihubungi, Minggu 20 Agustus 2023.
"Penyelidikan dimulai, di mana lokasi tersebut kapan waktu kejadiannya, dari hal tersebut kami panggil saksi-saksi dan siapa yang terkait di dalamnya," sambung dia.
Dengan melakukan penyelidikan tersebut, ia ingin agar korban maupun keluarga korban bisa melaporkan kejadian itu ke pihaknya. Hal ini agar bisa segera diungkap oleh pihaknya.
"Laporan polisi dari keluarga maupun keluarga korban belum kami terima, mudah-mudahan keluarga maupun korban bisa segera melapor, sehingga informasi bisa cepat kami terima," ujar Multazam.
"Namun, penyelidikan ini sudah kita mulai. Mohon bersabar, kami berupaya secepat mungkin sesuai dengan SOP," tambahnya.
Mantan Kapolsek Cilandak ini menegaskan, pihaknya tidak akan menolerir segala bentuk kekerasan di wilayah hukumnya.
"Segala bentuk kekerasan tidak akan kami tolelir di wilayah hukum Jagakarsa," pungkas Multazam.
3. Polisi Kantongi Identitas Pelaku
Viral rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi penganiayaan seorang remaja yang dilakukan oleh 2 pria di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Remaja tersebut dicekik hingga dibanting. Polisi kini tengah memburu pelaku penganiayaan tersebut.
"Terkait kejadian video yang beredar, kita sudah tindak lanjuti. Sekarang identitas dari dua orang yang terlibat dan satu orang saksi yang ada tertangkap di video yang sudah beredar tersebut sudah kami kantongi identitasnya, mereka semua dibawah umur, kita juga ada undang-undang perlindungan anak," kata Kapolsek Jagakarsa, Kompol Multazam dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).
Multazam mengaku belum mengetahui motif aksi penganiayaan tersebut. Namun ia menyebut saat ini korban telah membuat laporan atas penganiayaan yang menimpanya.
"(Korban) membuat laporan di Polres (Jakarta Selatan)," jelas dia.
Advertisement
4. Ketua RW di Lokasi Kejadian Angkat Bicara, Sebut Kedua Pihak Mediasi
Sebuah video rekaman CCTV yang memperlihatkan seorang remaja berinisial D (16) dianiaya oleh dua orang, satu di antaranya yakni berinisial F (14), viral.
Penganiayaan di video itu terjadi pada pukul 13.37 WIB, Sabtu 19 Agustus 2023, di Jalan Lontar, Lenteng Agung, RT 004, RW 003, Jakarta Selatan.
"Dari CCTV itu, oleh warga yang punya CCTV ditindaklanjuti kepada Ketua RT 004. Setelah mendapatkan laporan CCTV itu, RT 004 langsung bertindak mencari itu anak, ternyata belum jauh dari lokasi, dipegang lah, artinya diamankan oleh Pak RT di rumah RT 004," kata Ketua RW 003, Aswin Anwar, kepada wartawan di Sekretariat RW 003, Jakarta Selatan, Minggu 20 Agustus 2023.
Kemudian dilakukan lah mediasi antara kedua belah pihak. Mereka pun sepakat untuk berdamai atau tidak melanjutkan ke ranah hukum, namun tidak secara tertulis.
5. Mediasi Kembali Dilakukan
Namun, Minggu pagi 20 Agustus 2023, Aswin mengaku mendapatkan laporan kembali jika pihak D ingin adanya pertemuan lagi dengan pihak F. Pertemuan atau mediasi pun dilakukan pada siang hari tadi.
Pada mediasi lanjutan ini, keluarga D ingin melanjutkan kejadian tersebut ke ranah hukum atau akan dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Mediasi turut dihadiri Bhabinkamtibmas, beberapa Ketua RT setempat serta kedua belah pihak yang berselisih.
"Setelah saya mendengar langsung kronologi dari kedua belah pihak yang bertikai, ternyata memang di sini ada sedikit selisih paham. Namun setelah saya adakan mediasi lanjutan hari ini, dari pihak yang merasa dirugikan ingin meneruskan masalah ini ke ranah hukum," tutur Aswin.
"Tapi saya tadi sudah memberikan masukan juga, kalau ingin melanjutkan ke ranah hukum harus dipersiapkan segala persyaratannya, termasuk hasil visum dan sebagainya," sambung dia.
Advertisement
6. Berakhir dengan Laporan Polisi
Lalu, saat ditanyakan perihal mediasi awal yang sempat adanya kesepakatan untuk berdamai dan berlanjut kepada mediasi lanjutan.
Ternyata dari pihak keluarga D baru mengetahui dan melihat video hasil rekaman CCTV pada saat kejadian itu berlangsung. Oleh karenanya, keluarga D pun ingin agar adanya pertemuan lanjutan dengan pihak F.
"Kedua orangtua ini mengatakan, mereka belum melihat videonya. Setelah melihat itu, mereka selaku orangtua mungkin tak tega, maka timbul pemikiran untuk menindaklanjuti ke ranah hukum," jelasnya.
"Jadi niat melaporkan itu karena melihat video itu. Karena sebelum melihat video, orangtua menganggapnya ditempeleng atau gimana. Ternyata malah gitu. Namanya orangtua enggak tega," pungkas Aswin.
7. Motif Diduga soal Asmara
Ketua RW.003, Kelurahan Lenteng Agung, Aswin Anwar, mengatakan motif remaja berinisial F (14) yang mencekik dan menginjak D (16) di gang sempit diduga karena masalah asmara. Peristiwa penganiayaan ini viral di media sosial.
"Sebenarnya itu kenal, tapi tidak akrab. Kalau saya tanya permasalahannya apa, permasalahan asmara lah itu, ya remaja, anak-anak di bawah umur ini," kata Aswin kepada wartawan, Senin (21/8/2023).
Namun, tak dijelaskan secara rinci terkait permasalahan asmara tersebut. Namun, untuk kasus ini disebutnya dilanjutkan oleh pihak D ke ranah hukum.
Advertisement