Liputan6.com, Jakarta Bisa memiliki rumah pribadi tentu menjadi keinginan banyak orang. Terlabih, rumah juga menjadi salah satu investasi yang cukup menjanjikan.
Namun, nyatanya kini banyak pula masyarakat yang cukup kesulitan untuk mendapatkan rumah pribadi. Tak hanya itu saja, bisnis di sektor real estat sendiri juga terbilang menjanjikan. Namun, ada pula bisnis real estat tersendat. Hal ini pun membuat proses pembangunan menjadi lamban bahkan dihentikan.
Advertisement
Begitu pula yang terjadi di sebuah kawasan yang berada di Tiongkok. Dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Senin (21/8/2023) sebuah perusahaan properti bernama Greenland Group diketahui membeli berhektar-hektar tanah di sekitar kaki bukit Shenyang. Perusahaan tersebut pun mulai membangun ratusan tempat peristirahatan bagi orang kaya dan berkuasa yang berada di kawasan tersebut.
Sedikitnya 260 vila bergaya Eropa dibangun di kawasan tersebut. Bahkan, berbagai fasilitas konstruksi bangunan pun tampak mewah. Namun, karena alasan aneh dan tak terungkap pembangunan pun terpaksa dihentikan pada 2018. Lima tahun berlalu, kawasan tersebut kini justru dikenal sebagai kota hantu.
Dibiarkan terbengkalai
Berhentinya pembangunan sebuah kompleks perumahan mewah ini menyita perhatian banyak netizen. Terlebih, rumah-rumah yang dibangun pun diketahui telah siap huni hingga menyisakan pembangunan fasilitas umum lainnya.
Namun, sejak 2018 pembangunan di kawasan tersebut dihentikan. Hal ini pun membuat kawasan tersebut tampak terbengkalai hingga disebut bak kota hantu.
“Semua yang ada di sini dibiarkan terbengkalai. Semuanya terasa sangat menyeramkan." ujar salah seorang warga yang berada di sekitar kawasan tersebut, seperti yang dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Senin (21/8/2023).
Advertisement
Kerap dijadikan sebagai kota wisata misteri
Alasan mengenai penghentian pembangunan kawasan perumahan mewah tersebut pun masih belum diketahui. Namun, dugaan mengenai pemotongan pendanaan dan tindakan pekembangan yang tak terkendali karena belum adanya orang kaya yang membeli rumah tersebut juga disebut-sebut sebagai alasannya.
“Terus terang, itu karena korupsi pejabat. Mereka memotong pendanaan dan menindak perkembangan yang tidak terkendali, sehingga dibiarkan setengah jadi. Ini akan terjual jutaan, tetapi orang kaya bahkan belum membeli salah satunya. Mereka tidak dibangun untuk orang biasa.” lanjutnya.
Kompleks perumahan mewah terbengkalai ini sendiri diketahui berada sekitar 400 km dari Beijing. Bahkan, perumahan tersebut juga sempat digadang-gadang sebagai pasar perumahan China.
Bertahun-tahun setelah ditinggalkan, rumah-rumah mewah yang belum selesai perlahan-lahan telah direklamasi oleh alam. Bahkan, tak sedikit pula ternak-ternak dari warga sekitar yang membiarkan hewan peliharaannya berkeliaran di kompleks tersebut. Mulai dari halaman, garasi hingga bagian dalam rumah.
Tak sedikit pula para penggemar wisata hantu atau misteri sering berkunjung ke lokasi tersebut. Kota hantu ini juga disebut mirip dengan Burj al Babas, sebuah kota terbengkalai yang berada di Turki dan kerap dijadikan sebagai wisata misteri.