Liputan6.com, Jakarta - Apel, buah segar yang banyak diminati dan menjadi simbol kesehatan, memiliki daya tarik universal yang merentang ke seluruh penjuru dunia. Dengan kulit mengkilap dan daging buah yang renyah, apel telah menjadi salah satu buah favorit manusia selama berabad - abad karena kelezatannya dan manfaat kesehatan yang dimilikinya.
Mulai dari puncak-puncak pegunungan Asia Timur hingga dataran subur Eropa, setiap wilayah memiliki ciri khasnya dalam menghasilkan beragam jenis apel. Ada apel dengan kulit merah cerah, kuning lembut, dan hijau segar, masing-masing membawa cita rasa dan tekstur unik.
Advertisement
Beberapa di antaranya memiliki rasa manis yang menjadi pilihan sehat untuk camilan, sedangkan yang lain memiliki keasaman yang menggugah selera. Namun, di balik variasi ini, satu hal tetap konsisten, yaitu apel selalu menjadi pemandangan menarik di kebun dan pasar buah di seluruh dunia.
Namun, pertanyaan yang mungkin muncul yaitu adakah varietas apel terbaik yang tumbuh di Asia, dan apakah Indonesia memiliki kontribusi dalam produksi apel di dunia?
Seperti diketahui, tanah subur dan iklim Indonesia memberikan peluang bagi pertumbuhan varietas apel yang tak hanya lezat tetapi juga bermutu tinggi. Tapi apakah buah yang tumbuh di Indonesia masuk daftar apel terbaik sedunia masih jadi tanda tanya.
Dalam artikel ini, kita akan mengenal jenis - jenis apel terbaik dari seluruh dunia. Dari ikonik apel hijau Granny Smith hingga cita rasa manis dan lezat dari varian Fuji. Kita juga akan mencari tahu apakah salah satu dari apel terbaik di dunia berakar di tanah Indonesia yang subur.
Berikut ini jenis – jenis apel terlezat dan terbaik di dunia versi Taste Atlas, yang dikutip Selasa (22/8/2023):
10. Apel Granny Smith
Apel hijau yang terkenal di seluruh dunia ini berasal dari Australia. Menurut legenda, Maria Ann Smith menemukan tunas apel dekat rumahnya pada tahun 1868. Tak lama setelah itu, apel – apel berwarna hijau terang mulai tumbuh, yang ternyata sangat cocok untuk dimakan langsung maupun dimasak.
Apel Granny Smith pertama kali ditanam secara komersial di New South Wales pada tahun 1895. Saat ini, apel jenis ini menjadi salah satu varietas apel paling populer di dunia. Apel ini memiliki kulit hijau dengan sentuhan merah muda yang lembut, daging putih cerah, dan tekstur yang padat.
Rasa unik yang dihasilkan dari apel ini adalah memiliki keasaman yang kuat seperti jeruk lemon dengan tekstur yang renyah. Ketika dikonsumsi mentah, apel ini cocok dimakan dengan parutan keju.
Apel Granny Smith juga memiliki ketahanan bentuk yang sangat baik saat dipanggang, sehingga apel ini banyak diolah ke dalam kue pai, cobbler, muffin, dan tart.
Advertisement
9. Apel Val di Non
Ditanam secara tradisional di Non and Sole valleys atau lembah Non dan Sole yang terletak di sepanjang tepian Sungai Noce, Italia.
Mela Val di Non mengacu pada apel segar varietas Golden Delicious, Renetta Canada, dan Red Delicious, yang ditanam di dalam Provinsi Trento.
Bergantung pada jenisnya, daging apel yang berair ini memiliki tekstur renyah dan terasa asam hingga lembut dan manis.
Sebagai buah yang sangat serbaguna, apel Val di Non dapat digunakan dalam berbagai resep. Varian Golden dan Red Delicious paling sering ditemukan dalam berbagai hidangan pembuka, salad, hidangan berbasis daging babi dan buruan, atau bahkan minuman, sementara varian apel Renetta menjadi bahan utama dalam banyak dessert seperti kue apel, pai, strudel, dan gorengan.
8. Apel Alcobaca
Apel Alcobaca dari Portugal merupakan apel dari varietas Royal Gala, Red dan Golden Delicious, Jonagold, Fuji, Casanova de Alcobaça, Granny Smith, dan Reineta Parda, yang ditandai oleh kualitas organoleptik yang sangat baik, rasa manis, dan lembut.
Royal Gala memiliki daging buah yang halus dan sangat manis serta harum. Red Delicious memiliki daging berwarna putih, tekstur yang padat, dan aroma yang mengingatkan pada nanas. Jonagold, Golden, dan Reineta memiliki daging yang lezat dengan rasa manis-pahit. Fuji memiliki daging berwarna putih kehijauan, rasa yang sangat manis, dan aroma harum.
Varian Casanova dan Granny Smith memiliki daging berwarna putih, tekstur yang lembut, dan rasa yang manis. Apel-apel ini terkenal dengan kandungan gula alami yang tinggi, aroma yang kuat, juga warna cerah dan berkilauan.
Apel ini juga digunakan sebagai hidangan penutup setelah makan besar atau bisa dimakan tanpa diolah sebagai camilan sehat.
Advertisement
7. Apel Fuji
Apel Fuji adalah jenis dari Jepang yang tercipta dengan menggabungkan varietas Red Delicious dan Virginia Ralls Janet pada akhir 1930-an. Nama "Fuji" berasal dari Kota Fujisaki, tempat di mana Tohoku Research Station pertama kali mengembangkan varietas apel Fuji.
Apel ini dikenal karena kulitnya yang berwarna merah-kuning yang menutupi daging putih di dalamnya. Keistimewaan apel ini adalah rasa manis yang luar biasa, tingkat keasaman yang rendah, tekstur lembut, kerenyahan dagingnya.
Apel Fuji adalah apel dengan kualitas unggul dan memiliki kemampuan bertahan lama setelah dipanen, apel yang segar dan harum ini kini termasuk dalam jenis apel yang paling umum ditanam di seluruh dunia.
Harganya cenderung tinggi karena kondisi iklim di Jepang tidak mendukung pertumbuhan apel, sehingga setiap apel perlu dilindungi dengan selofan saat masih ada di pohon.
Selain nikmat dimakan langsung sebagai camilan manis dan segar, apel ini juga cocok dihidangkan bersama dengan parutan keju, dan bisa diolah dengan berbagai cara seperti dipanggang hingga direbus.
Apel Fuji memiliki keunggulan yang luar biasa karena dapat digunakan dalam berbagai hidangan manis maupun gurih seperti pai, strudel, topping pizza, quiche, saus, sup, salad, atau kari. Namun, apel ini juga dapat diubah menjadi beragam produk seperti apel manis, jus apel, serta selai apel lezat.
6. Apel Esmolfe
Jenis apel ini memiliki daya tahan penyimpanan yang lama dan aroma yang khas. Apel ini ditanam dan dipanen di daerah - daerah Coimbra, Viseu, Guarda, dan Castelo Branco di Portugal.
Pohon-pohon dari varietas ini menghasilkan buah setelah tiga atau empat tahun, namun kualitas unik dari buah ini membuat penantian tersebut berharga. Apel ini memiliki kulit putih dengan bercak merah yang tersebar di seluruhnya, serta daging yang lembut, manis, dan berair.
Biasanya, apel-apel ini dimakan setelah makan, namun aroma intens mereka juga bisa dimanfaatkan dengan baik saat dikeringkan untuk memberikan wangi pada ruangan-ruangan kecil, seperti laci atau lemari.
Advertisement
5. Apel Lackie
Jabłka łąckie, dalam bahasa Indonesia berarti apel padang rumput merujuk pada 15 varietas apel yang berbeda yang dihasilkan di daerah Lacko, Podegrodzie, dan Lukowica di Provinsi Malopolskie, Polandia. Wilayah ini memiliki iklim yang lembut dan tanah yang padat yang berpengaruh positif terhadap pertumbuhan apel di daerah tersebut.
Apel – apel ini memiliki ciri warna kemerahan yang jauh lebih intens dibandingkan rata-rata varietas apel lainnya serta tekstur yang padat. Rasanya khas, intens, dan asam yang kuat, dengan tingkat keasaman dan rasa yang tajam. Karena itulah, apel Lackie dikenal memiliki cita rasa yang disebut 'rasa gunung hijau'.
Buah ini telah memiliki reputasi yang sangat baik sejak abad ke-13. Jenis apel ini sangat populer di daerah tersebut, bahkan ada Festival Bunga Apel, yang diadakan setiap bulan Mei sejak tahun 1947 hingga sekarang, di mana terdapat stan dan pameran dengan buah-buahan dan hidangan kuliner.
Apel ini dapat dinikmati sebagai camilan, atau siapkan selai madu dengan Apel Lackie dan madu Polandia.
4. Apel Firiki
Apel Firiki yang terkenal ini berasal dari pohon varietas Malus domestica Borkh yang tumbuh di berbagai wilayah seperti Portaria, Makrinitsa, Zagora, Agria, Artemida, Mouresi, Milies, dan Afetes. Apel ini memiliki ukuran kecil hingga sedang dengan bentuk yang agak memanjang.
Berukuran kecil, apel Firiki memiliki perlindungan alami terhadap paparan sinar matahari. Apel ini dapat dikenali dari warnanya yang kuning – hijau, dengan beberapa bercak kemerahan yang terlihat di sisi yang terkena sinar matahari. Apel harum ini berasal dari wilayah Laut Hitam dan diperkenalkan pada abad ke-19.
Buah ini dipanen dengan hati – hati secara manual untuk memastikan tidak ada kerusakan. Apel Firiki memiliki daging yang padat, aroma yang kuat, dan tekstur yang renyah, sehingga dapat disimpan dalam waktu lama.
Hal yang menarik, terdapat hidangan penutup lokal yang terkenal bernama Glyko Koutaliou me Mila Firikio yang diolah dari apel – apel ini.
Advertisement
3. Apel Grojeckie
Jabłka grójeckie atau apel Grojeckie merujuk pada 40 varietas apel yang memiliki tingkat keasaman 5% lebih tinggi daripada rata-rata untuk masing-masing varietas spesifiknya.
Semua apel ini ditanam dan dipanen di Provinsi Mazowieckie di Polandia, di mana tanah pasir dan lempung serta iklim yang lembut dan hampir kontinental mendukung pertumbuhan apel dan memengaruhi warna, ukuran, dan daging buah yang spesifik.
Oleh karena itu, wilayah ini disebut sebagai kebun apel terbesar di Eropa, di mana banyak apel telah ditanam sejak abad pertengahan. Apel - apel ini memiliki warna kemerahan yang lebih besar dari rata-rata, yaitu sekitar 5%.
Warna merah ini menunjukkan kandungan antosianin dan karotenoid yang lebih tinggi di bawah kulitnya. Untuk menciptakan hidangan lezat, sajikan apel ini dalam saus yang disiramkan di atas bebek panggang dan disertai dengan kol merah.
2. Apel Zagora Pelios
Apel Zagoras Pelios adalah apel yang berasal dari varietas Starking Delicious di Zagora, Makrirahi, dan Pouriou di sisi timur Pegunungan Pilios. Budidaya sistematis apel ini dimulai pada tahun 1960-an di bawah pengawasan Koperasi Pertanian Zagora.
Karakteristik khas apel ini diperoleh dari ketinggian tempat tumbuhnya, kondisi cuaca khusus, dan penggunaan teknik budidaya tradisional tersebut. Apel ini dipetik secara manual setelah kematangannya diperiksa. Setelah penilaian kualitas, buah ini kemudian dikemas dan disimpan di fasilitas modern.
Apel – apel ini dapat dikenali dari warna merah yang cerah dan kulit yang halus dan berlapis lilin. Dagingnya berwarna putih hingga kuning, sangat berair, dan penuh rasa.
Advertisement
1. Apel Honeycrisp
Honeycrisp atau apel madu adalah apel asli Amerika yang berasal dari University of Minnesota. Apel ini juga merupakan buah resmi negara bagian tersebut.
Apel Honeycrisp dikembangbiakkan semata – mata karena kelezatannya, bukan untuk kemudahan penyimpanan, pengiriman, atau pertumbuhannya. Apel ini memiliki rasa yang seimbang antara manis dan asam, serta tekstur yang renyah dan juicy.
Saat digigit, apel ini melepaskan kelezatan yang menyegarkan di dalam mulut karena memiliki sel – sel yang besar yang pecah dengan bersih dan membebaskan jus ketika digigit, yang menjadi ciri khas unik dari Honeycrisp.
Apel ini dapat dikonsumsi sebagai camilan sehat, mengombinasikannya dengan keju, atau menggunakan dalam salad segar, hanya saja jangan memanggangnya karena apel Honeycrisp tidak ditujukan untuk dipanggang dalam oven.