USD Perkasa Hari Ini 21 Agustus 2023, Intip Ramalan Nasib Rupiah Besok

Indeks dolar Amerika Serikat atau USD menguat pada Senin, 21 Agustus 2023. Sedangkan untuk perdagangan besok , mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 15.310- Rp 15.370

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 21 Agu 2023, 16:38 WIB
Pegawai menunjukkan mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.616 per dolar AS pada Kamis (5/1) sore ini. Mata uang Garuda melemah 34 poin atau minus 0,22 persen dari perdagangan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 

Liputan6.com, Jakarta Indeks dolar Amerika Serikat atau USD menguat pada Senin, 21 Agustus 2023. Kekhawatiran atas kenaikan suku bunga AS, menyusul inflasi yang kuat dan data pasar tenaga kerja, telah menopang dolar dalam beberapa pekan terakhir.

“Dolar dimulai dengan pijakan yang kuat pada hari Senin, setelah kenaikan lima minggu berturut-turut, karena investor melihat ke depan ke simposium Jackson Hole Federal Reserve untuk panduan tentang di mana suku bunga mungkin menetap ketika debu dari siklus kenaikan ini hilang,” kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam paparan tertulis pada Senin (21/8/2023).

Federal Reserve baru-baru ini mengisyaratkan bahwa sebagian besar pembuat kebijakan mendukung suku bunga yang lebih tinggi, dengan analis memperkirakan penurunan suku bunga baru terjadi tahun depan.

Imbal hasil sepuluh tahun naik 14 basis poin untuk minggu ini dan menyentuh level tertinggi 10 bulan di 4,328%, sedikit lebih tinggi dari level tertinggi 15 tahun. Hasil tiga puluh tahun naik hampir 11 bps ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade.

“Pasar sekarang menunggu isyarat lebih lanjut tentang ekonomi AS dari Simposium Jackson Hole akhir pekan ini, di mana Ketua Fed Jerome Powell juga diperkirakan akan berbicara,” papar Ibrahim.

Di China, bank sentralnya yaitu People’s Bank of China memangkas LPR satu tahun sebesar 10 basis poin (bps) menjadi 3,45 persen. 

Sedangkan LPR lima tahun, yang digunakan untuk menentukan tingkat hipotek tidak berubah di 4,20 persen. Analis memperkirakan pemotongan 15 bps pada setiap penghitungan.

Karena kurangnya dukungan moneter, investor sekarang meminta pemerintah untuk meluncurkan langkah-langkah fiskal yang lebih terarah. 

Sementara itu, analis memperkirakan Beijing akan menunda langkah-langkah tersebut, dengan alasan tingginya tingkat utang pemerintah.

Kurs Rupiah

Dalam penutupan pasar sore ini, Rupiah atau IDR ditutup melemah 35 point, walaupun sebelumnya sempat melemah 50 point dilevel Rp. 15.325 dari penutupan sebelumnya di level Rp.15.290. 

“Sedangkan untuk perdagangan besok , mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang  Rp 15.310- Rp 15.370,” ungkap Ibrahim. 

 

 


Pernyataan Jokowi

Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar, selalu mengalami perubahan setiap saat terkadang melemah terkadang juga dapat menguat.

Ibrahim menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih pemimpin, khususnya pada Pilpres 2024 mendatang.

“Sebab dalam tahun tersebut RI memiliki peluang untuk terus meningkatkan perekonomian hingga masuk 5 besar ekonomi terkuat di dunia. Pemimpin ke depan sangat menentukan negara ini bisa melompat maju atau tidak,” jelasnya.

Oleh karena itu, menurut Ibrahim. pemilihan presiden nanti menjadi sangat menentukan arah kebijakan RI ke depannya. 

Salah satunya, Jokowi mencontohkan jangan sampai seperti negara-negara Amerika Latin yang gagal 'naik kelas' dan bertahan jadi negara berkembang karena gagal memanfaatkan potensi negara.

Untuk itu Jokowi kembali menegaskan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih pemimpin, khususnya pada Pilpres tahun depan. Sebab menurutnya pada masa inilah Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk berkembang jadi negara maju.

Di sisi lain, pernyataan presiden tersebut membuat kontestasi pilpres 2024 semakin memanas. 

 

 


Dampak Perlambatan Ekonomi China, Rupiah Terkapar ke 15.321 per Dolar AS

Bank Indonesia (BI) meluncurkan 11 uang rupiah Emisi 2016 dengan gambar pahlawan baru. (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Senin ini. Pelemahan nilai tukar rupiah ini disebabkan faktor eksternal yaitu perlambatan ekonomi China dan juga peluang kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau the Fed.

Pada Senin (21/8/2023), nilai tukar rupiah ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah 0,20 persen atau 31 poin menjadi 15.321 per dolar AS dari sebelumnya 15.290 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menjelaskan, isu pelambatan ekonomi China dan peluang kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) masih menjadi faktor penekan rupiah terhadap dolar AS pada Senin ini.

“Pagi ini, keputusan pemangkasan suku bunga pinjaman 1 tahun bank sentral China sebesar 10 basis poin, mungkin bisa meredakan kecemasan pasar, tapi mungkin masih belum cukup untuk membalikkan sentimen pelambatan di China,” kata dia dikutip dari Antara.

Apalagi, lanjut dia, permasalahan tersebut ditambah isu hutang atau default dua perusahaan properti terbesar China, yakni Evergrande dan Country Garden.

Untuk data ekonomi AS, adanya data tenaga kerja yang solid dan penjualan ritel masih memberikan peluang kenaikan inflasi, sehingga masih membuka potensi kenaikan suku bunga acuan AS ke depan.

“Hari ini, rupiah berpeluang melemah ke arah 15.330, dengan potensi support di sekitar Rp15.250,” ujar Ariston.

Dolar AS memulai perdagangan dengan pijakan yang kuat di awal sesi Asia pada Senin pagi, setelah kenaikan lima minggu berturut-turut, ketika investor menunggu simposium Jackson Hole Federal Reserve untuk panduan tentang suku bunga ke depan.

Dolar AS memperoleh keuntungan sebesar 0,7 persen terhadap euro minggu lalu, naik tipis terhadap yen dan melonjak lebih dari 1,0 persen terhadap mata uang Antipodean karena imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat untuk mengantisipasi suku bunga tetap lebih tinggi lebih lama.

 


Bangga, Rupiah Jadi Mata Uang Terbaik di Dunia

Pegawai memperlihatkan mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.616 per dolar AS pada Kamis (5/1) sore ini. Mata uang Garuda melemah 34 poin atau minus 0,22 persen dari perdagangan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, mengatakan kepada generasi muda bahwa Uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2022 merupakan mata uang terbaik di dunia.

Uang Rupiah tersebut terdiri dari 7 pecahan yaitu rupiah pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp 5.000, Rp2.000, dan Rp1.000 yang telah dinobatkan oleh International Association of Currency Affairs (IACA) sebagai best new banknote series pada Currency Award ke-17 tahun 2023 di Meksiko.

"Hari ini kita hadiahkan uang kertas, karena ini adalah uang kertas Indonesia The best in the world juara dunia. Tahun 2023 ini menjadi uang terbaik di seluruh dunia," kata Perry dalam acara Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI) Istora GBK Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Capaian pada posisi tertinggi dari uang Rupiah TE 2022 dalam penghargaan tingkat dunia tersebut merupakan salah satu bentuk afirmasi dunia internasional atas kualitas uang Rupiah Indonesia.

Lebih lanjut Perry menegaskan, sangat penting mengapresiasi rupiah. Dihadapan generasi muda, Perry menyampaikan terdapat tiga alat pembayaran di Indonesia.

Alat pembayaran pertama yaitu dalam bentuk uang rupiah kertas atau logam. Namun, alat pembayaran di Indonesia tidak hanya kertas dan logam saja.

Kedua, alat pembayaran selanjutnya adalah uang rupiah dalam bentuk kartu-kartu, baik debit maupun kredit atau e-money.

"Anak-anak sekarang zaman now itu ada tiga alat pembayaran di Indonesia, dengerin nih. Satu, adalah alat pembayaran uang kertas dan logam," ujarnya.

Infografis Nilai Tukar Rupiah (Liputan6.com/Trie Yas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya