Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan mantan Ketua MPR Amien Rais dan mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mendatangi Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Kedatangan Amien Rais dan Rizal Ramli hendak melaporkan kasus dugaan korupsi, namun pengaduan urung dilakukan.
Advertisement
"Amien Rais, Rizal Ramli, dan kawan-kawan betul siang ini datang ke KPK. Mereka bermaksud menyampaikan aduan. Mereka sudah ditemui petugas, namun pada akhirnya tidak jadi menyampaikan aduannya," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).
Ali mengatakan, KPK membuka ruang bagi setiap masyarakat yang ingin menyampaikan aduan dugaan tindak pidana korupsi. Namun tentunya sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.
"Sehingga layanan publik ini dapat berlangsung dengan tertib. Dalam mekanismenya, KPK pun akan melindungi identitas para pelapor, sebagai bentuk perlindungan, kecuali justru pelapor sendiri yang mempublikasikan identitasnya," kata Ali.
Sebelumnya, mantan Ketua MPR Amien Rais dan mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia Rizal Ramli mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (21/8/2023). Rizal Ramli dan Amien Rais membawa rombongan saat mendatangi markas antirasuah.
Rizal Ramli mengaku kedatangannya ke KPK karena prihatin kasus korupsi di Indonesia bukan menghilang, malah makin menjadi-jadi di era Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
"Tadi kita bahas perkembangan situasi termasuk ada Pak Amien, tokoh reformasi, Letjen Soeharto, jenderal marinir 1998. Kenapa kami datang KPK, karena 25 tahun lalu kami berjuang supaya Indonesia bebas dari KKN. Ternyata hari ini kok KKN-nya lebih gawat, selama pemerintahan Jokowi KKN makin ganas berlipat ganda, makin parah dan vulgar," ujar Rizal di gedung KPK.
Singgung Dinasti Politik Jokowi
Rizal menyeret-nyeret nama anak menantu Jokowi yang mengikuti jejak sang ayah berada di pemerintahan. Rizal menduga Jokowi ingin membuat kerajaan keluarga di Indonesia.
"Hari ini Jokowi, anaknya itu menantunya diaturlah, dia mau bikin kerajaan, mau bikin dinasti, lupa bahwa dulu raja-raja di Nusantara menyerahkan hartanya untuk gabung bikin Republik. Hari ini Jokowi bercita-cita jadi raja di Indonesia, lihat aja dandanannya. Kalau pakai pakaian daerah, pakai pakaian rakyat biasa dong, ini raja-raja, Raja Amangkurat pula pengkhianat nomor 1 di Indonesia," kata Rizal.
Rizal yang merupakan mantan pembantu Jokowi di pemerintahan ini mengaku sempat tertipu dengan sikap Jokowi. Dia menyebut Jokowi tak seperti yang terlihat.
"Kita semua, termasuk saya bekas menterinya itu ketipu dengan tampangnya yang merakyat, yang lugu, kita kena prank. Tampangnya merakyat, gayanya merakyat, jujur, tapi ternyata nggak. Hatinya untuk oligarki," kata Rizal.
Senada, Amies Rais juga mengatakan demikian. Atas dasar itu Amien mengaku dirinya tergerak untuk menyampaikan kepada KPK secara langsung. Amien berharap KPK bergerak dan tak pandang bulu dalam memberantas korupsi.
"Pengamatan saya menyimpulkan bahwa korupsi zaman Jokowi makin menusuk ke dalam. Rumah Jokowi itu bersemayam korupsi yang luar biasa. Enough is enough. We have to do something," kata Amien.
Advertisement