Dokter Berbagi 4 Makanan Penyebab hingga Rekomendasi Makanan Pencegah Peradangan

Hal ini bisa membuat rasa tidak nyaman. Bahkan peradangan kronis dapat merusak sel-sel sehat sekaligus menciptakan gejala yang tidak menyenangkan, seperti kekakuan sendi, nyeri otot, dan masalah pencernaan.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 24 Agu 2023, 17:19 WIB
Maag menyebabkan peradangan pada kerongkongan. (unsplash.com/@william_priess)

Liputan6.com, Jakarta Peradangan merupakan proses meningkatkan aliran darah ke area tubuh yang terinfeksi dan membawa sel sistem kekebalan untuk menyembuhkannya.

Hal ini bisa membuat rasa tidak nyaman. Bahkan peradangan kronis dapat merusak sel-sel sehat sekaligus menciptakan gejala yang tidak menyenangkan, seperti kekakuan sendi, nyeri otot, dan masalah pencernaan.

Sebagai ahli gastroenterologi dan profesor kedokteran di Harvard Medical School, Jacqueline Wolf, sering ditanya cara melawan peradangan. Masalah ini cukup rumit karena bisa disebabkan oleh banyak faktor tak terkendali, seperti penyakit autoimun atau paparan racun.

Namun selama beberapa tahun terakhir, Wolf telah mempelajari bahwa makanan berdampak besar pada peradangan. Beberapa makanan mengurangi bakteri antiinflamasi yang sehat di usus, sementara yang lain menghasilkan senyawa yang mengurangi peradangan dan meningkatkan penyembuhan.

Melansir CNBC, Kamis (24/8/2023), berikut ini empat makanan yang Wolf coba hindari karena bisa menyebabkan peradangan.

1. Daging berlemak

Penelitian menunjukkan bahwa daging berlemak, seperti daging sapi, babi, dan domba berhubungan dengan peradangan tingkat rendah.

Lemak hewani dan lemak jenuh dapat mengubah bakteri usus dengan meningkatkan lipopolisakarida, yang dapat memicu peradangan. Mereka juga dapat menyebabkan perubahan yang menurunkan asam lemak rantai pendek, yang bersifat anti-inflamasi dan penting untuk kesehatan usus besar.

Sebagai gantinya, lebih baik konsumsi:

a. Daging putih dari ayam dan kalkun rendah lemak jenuhnya.

b. Ikan rendah lemak jenuh dan tinggi asam lemak omega-3 dan senyawa lain yang menghasilkan zat yang mengurangi peradangan.

2. Makanan ultra-olahan

Makanan ini melalui proses, seperti ekstrusi atau pencetakan dan cenderung mengandung banyak aditif atau zat yang diekstraksi dari makanan.

Sementara itu, jumlah lemak jenuh, garam, dan gula tambahan yang tinggi dikaitkan dengan peradangan. Mereka sering kekurangan sifat antioksidan dari seluruh makanan yang mereka gantikan.

Sebagai gantinya, lebih baik Anda mengonsumsi:

a. Buah dan sayuran segar kaya akan senyawa yang disebut polifenol yang menghambat peradangan.

b. Makanan gandum mengandung antioksidan dari dedak dan kuman gandum, dan bisa menjadi anti-inflamasi.

 


3. Minuman manis

Soda dan minuman manis dikaitkan dengan diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular — yang semuanya dapat menyebabkan peradangan kronis. Jadi, Wolf selalu menyarankan untuk membatasi asupan.

Lebih baik coba mengonsumi:

a. Oolong, teh hitam dan hijau mengandung polifenol dalam jumlah besar yang menghambat peradangan.

b. Kopi telah terbukti mengurangi peradangan dalam beberapa penelitian.

4. Kelapa dan minyak sawit

Minyak ini dapat ditemukan dalam makanan olahan (seperti kue bermerek besar) dan terkadang digunakan untuk memasak.

Mereka mengandung lemak jenuh tingkat tinggi, yang dapat menurunkan keragaman usus dan asam lemak bebas, berpotensi mengakibatkan peningkatan peradangan.

Coba ganti makanan seperti:

a. Minyak zaitun extra virgin rendah lemak jenuh, dan mengandung polifenol dan zat antioksidan, anti-inflamasi lainnya.

b. Minyak biji rami rendah lemak jenuh dan kaya asam lemak omega-3 anti-inflamasi.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya