Liputan6.com, Jakarta Film horor berjudul Talk To Me dikabarkan akan memasuki layar lebar di seluruh Indonesia pada 23 Agustus 2023 mendatang. Film ini mendapatkan sambutan hangat dari netizen Indonesia, khususnya bagi mereka menyukai film bergenre horor dan thriller.
Hal ini dibuktikan dengan salah satu cuitan dari akun otomatis di Twitter milik Movie Menfess (@moviemenfes) pada tanggal 30 Juli 2023. Cuitan itu berisikan pesan dari sang anonim yang menginformasikan bahwa Talk To Me yang berasal dari rumah produksi film A24 akan masuk ke XXI. Cuitan tersebut ternyata menarik perhatian para warganet sehingga mendapatkan insight sebanyak 831,1 ribu.
Advertisement
Kesuksesan film ini juga dibuktikan dengan penilaian yang diberikan oleh Rotten Tomatoes, dimana sampai artikel ini ditulis, Talk To Me berhasil mendapatkan 95% tomatometer atau sekitar 269 ulasan kritikus dan 82% skor dari penonton. Film ini juga berhasil mendapatkan "Certified FRESH" dari Rotten Tomatoes, di mana status tersebut diberikan kepada film dan acara TV dengan ulasan terbaik.
Kira-kira, apa yang menjadikan film ini sangat dinanti oleh para penggemar film horor? Simak serba-serbi film Talk To Me berikut ini.
Film Horor Pertama Philippou Bersaudara Yang Dilirik Rumah Produksi Terkenal
Danny Philippou dan Michael Philippou adalah sang otak dibalik film ini. Philippou bersaudara adalah seorang Youtuber yang berasal dari Australia dengan nama RackaRacka. Laman Youtube mereka juga terkenal dengan video bergenre horor komedi dalam bentuk live action, di mana mereka sendiri yang memainkan peran tersebut. Talk To Me adalah salah satu karya mereka yang sekarang telah diangkat menjadi sebuah film layar lebar.
Dalam wawancaranya dengan Anthony Padilla, Philippou bersaudara menceritakan perasaan mereka setelah film tersebut diputar pertama kalinya dalam sebuah Festival Film Sundance 2023 pada 22 Januari 2023.
"Itu adalah pengalaman yang paling mengerikan karena saya takut mereka tidak akan menyukai filmnya. Setiap gerakan yang dilakukan oleh para penonton seperti berjalan melewati penonton yang lain, pergi ke toilet, bahkan membuka pintu hingga cahaya dari luar ruangan dapat memenuhi seluruh bioskop akan merusak seluruh pengalaman saat menonton film." ucap Philippou bersaudara dalam wawancara tersebut.
"Sampai akhirnya Jordan Peele--salah satu aktor terkenal dari Amerika--menghubungi kami dan mengatakan bahwa ia menyukai filmnya. Hal itu mebuat kami bertanya-tanya, 'Untuk apa kami kecewa sebelumnya?' Dan pemilihan pemain dan kru yang akan terlibat nantinya juga sangat luar biasa dan gila." sambung mereka dalam wawancara yang diunggah melalui akun Youtube milik Anthony Padilla pada hari Sabtu (12/08/2023).
Advertisement
Filosofi Dibalik Patung Tangan Sebagai Media Komunikasi dengan Arwah
Philippou bersaudara juga menjelaskan mengapa mereka memilih sebuah patung tangan sebagai media yang digunakan untuk berkomunikasi dengan arwah.
"Ketika saya berusia 16 tahun, saya mengalami kecelakaan mobil. Itu membuat saya memiliki luka di mata saya dan secara fisik saya tidak bisa berhenti gemetar. Para dokter datang untuk memasangkan penghangat dan segala sesuatu untuk membuat saya hangat, tetapi tidak berhasil karena saya masih tidak bisa berhenti bergetar. Sampai akhirnya saudara perempuan saya datang dan duduk di samping saya, menggenggam tangan saya dan membuat gemetarnya berhenti." ucap salah satu Philippou bersaudara, Danny Philippou.
"Hal itu yang membuat saya ingat jika kita sedang dalam kondisi yang rentan dan merasa tertekan, Anda harus memiliki seseorang yang Anda percaya untuk membantu Anda melewati hal tersebut. Jika tidak, Anda hanya akan berpegangan pada hal lain yang bisa saja membawa hal-hal negatif ke dalam diri Anda dan menolak membantu Anda untuk keluar dari masalah yang Anda miliki." sambungnya.
A24 Sebagai Rumah Produksi Yang Menaungi Karya Philippou Bersaudara
A24 merupakan rumah produksi independen yang berdiri sejak tahun 2012. Seperti yang dapat dilihat dari logo pembuka sederhana yang mereka miliki, A24 memiliki pendekatan yang sederhana terhadap para penikmat film serta industri film sampai akhirnya memenangkan banyak penghargaan. Dibalik film klasik kultus dengan plot yang nyentrik, rumah produksi ini berhasil mengesankan dan meningkatkan rasa penasaran penonton untuk mengulik dan menantikan karya sinematik tak terduga lainnya yang akan mereka sajikan.
Beberapa film ternama yang berhasil didistribusikan oleh A24 adalah Hereditary (2018), Midsommar (2019), Pearl (2022), Everything Everywhere All At Once (2022) yang memenangkan tujuh piala Oscar--mengalahkan Elvis yang juga tayang di tahun yang sama--hingga The Whale (2023) yang juga memenangkan tiga piala Oscar pada tahun ini.
Philippou bersaudara mengatakan bahwa mereka mendapatkan konfirmasi dari rumah produksi A24 untuk mengangkat karya mereka menjadi sebuah film adalah tepat setelah dua hari karya tersebut didebutkan dalam Festival Film Sundance 2023.
Advertisement
Menduduki Peringkat Ketujuh Dalam Tangga Box Office di AS
Tidak berhenti sampai di sana, dalam akhir pekan penayangannya pada tanggal 18 Agustus sampai 20 Agustus 2023, Talk To Me berhasil memasuki peringkat 10 besar tangga film Box Office di Amerika Serikat.
Dilansir dari laman IMDb, Talk To Me berada di peringkat ketujuh di bawah Meg 2: The Trench dengan pendapatan kotor akhir pekan sebanyak $6.7 juta dan total sebanyak $37 juta pada minggu keempat penayangan film tersebut.
Akting Kerasukan Sophie Wilde Yang Memukau
Dalam wawancara para aktor dan aktris pemain Talk To Me di Collider Studio, Sophie Wilde membagikan pengalamannya saat memerankan Mia yang sedang dirasuki oleh roh saat menggenggam patung tangan tersebut.
"Saya pikir ritme sangat penting, seperti pergeseran ritme. Hal yang tidak boleh dilakukan? Saya tidak tahu apakah ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Saya pikir, inti dari kerasukan adalah Anda dapat melakukan apa pun sejauh yang Anda inginkan. Semakin jauh, semakin baik." Ucap Wilde pada wawancara yang telah diunggah di Youtube Collider Interviews pada 31 Januari 2023.
Tidak hanya itu, Zoe Terakes yang berperan sebagai Hayley mengatakan bahwa ia terpukau dengan akting kerasukan yang dilakukan oleh Wilde.
"Saya merasa kami semua mengikuti jejak Soph dengan cara itu. Saya sangat takut saat membaca naskahnya dan saya seperti, 'Ya ampun, ini akan sangat memalukan'. Hari pertama saya di lokasi syuting adalah saat pertama kali [Sophie] kerasukan dan saya pikir [dia] langsung mengatur suasana. Semua orang seperti, 'Oke, ke sanalah kita akan pergi. Dan saya rasa kami membutuhkan Soph untuk berkomitmen dan kemudian semua orang melihat apa yang mereka butuhkan untuk menyamai, dan saya rasa itulah bagaimana kami semua bisa sampai di sana." ucapnya dalam wawancara tersebut.
Advertisement