Liputan6.com, Jakarta - Polres Bogor, Jawa Barat akhirnya membentuk tim gabungan untuk menangani aduan orangtua asal Ciseeng, Bogor, Siti Mauliah (37) terkait peristiwa bayi tertukar saat melahirkan di rumah sakit.
Seperti diketahui, sebelumnya, pasangan orangtua asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Siti Mauliah (37) dan Muhamad Tabrani (52) melapor ke unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor setelah mengetahui bayi tertukar di rumah sakit (RS) sejak lahir.
Advertisement
"Kami membentuk tim gabungan dari Reskrim, Intelijen, lalu patroli siber dan tim trauma healing dari Polres Bogor," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dilansir dari Antara, Rabu 16 Agustus 2023.
Menurut Rio, tim gabungan tersebut dikerahkan untuk membantu penanganan bayi tertukar secara komprehensif.
"Tim ini bisa bahu-membahu mencari agar kebenaran ini bisa tercapai dan masing-masing pihak bisa mendapatkan kejelasan satu sama lain tentang anak kandung dari masing-masing," beber dia.
Rio pun berharap, kasus bayi tertukar yang dialami oleh Siti Mauliah dapat segera terungkap. Menurut dia, hal ini menyusul pasien B yang diduga bayinya tertukar dengan bayi Siti Mauliah akan menjalani tes DNA.
"Insya Allah minggu depan, kita sudah ada titik terang. Tadi saya sudah minta bantuan sama Pak Plt (Pelaksana Tugas Bupati Bogor Iwan Setiawan) untuk menyelesaikan permasalahan yang di rumah sakit tersebut," ujar Rio dilansir dari Antara, Jumat 18 Agustus 2023.
Menurut Rio, pada kasus ini, pihaknya mengedepankan unsur kemanusiaan dibandingkan dengan kemungkinan tindak pidana yang dilakukan oleh pihak rumah sakit (RS) Sentosa, Kemang, Bogor, Jawa Barat.
Berikut sederet fakta terkini terkait kasus bayi tertukar saat melahirkan di rumah sakit di Bogor, Jawa Barat dihimpun Liputan6.com:
1. Terjunkan Intel hingga Patroli Siber
Polres Bogor, Jawa Barat, membentuk tim gabungan untuk menangani aduan orangtua asal Ciseeng, Bogor, Siti Mauliah (37) terkait peristiwa bayi tertukar saat melahirkan di rumah sakit.
"Kami membentuk tim gabungan dari Reskrim, Intelijen, lalu patroli siber dan tim trauma healing dari Polres Bogor," kata Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro dilansir dari Antara, Rabu 16 Agustus 2023.
Rio menjelaskan bahwa tim gabungan itu dikerahkan untuk membantu penangan bayi tertukar secara komprehensif.
"Tim ini bisa bahu-membahu mencari agar kebenaran ini bisa tercapai dan masing-masing pihak bisa mendapatkan kejelasan satu sama lain tentang anak kandung dari masing-masing," terang dia.
Advertisement
2. Polisi Akan Datangi Rumah Sakit
Rio menambahkan, pihaknya juga akan mengirimkan surat undangan ke pihak Rumah Sakit Sentosa untuk mengklarifikasi aduan yang dilayangkan oleh Siti Mauliah terkait kasus bayi tertukar.
Menurut Rio, surat yang dikirimkan pada Senin 14 Agustus 2023 itu ditujukan kepada direktur utama rumah sakit tempat Situ Mauliah menjalani proses persalinan satu tahun lalu.
Selain itu, Polisi juga akan mendatangi rumah sakit yang berlokasi di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, tersebut untuk melakukan penyelidikan untuk mengetahui secara pasti peristiwa yang diadukan oleh Siti.
"Semoga bisa ketahuan bayi yang tertukar itu ada dimana dan yang sekarang bersama ibu S ini adalah milik siapa. Ini sifatnya sosial, kami ingin mengedepankan hati nurani seorang ibu," kata Rio.
3. Akan Tes DNA dan Sudah Periksa Sejumlah Saksi
Rio berharap, kasus bayi tertukar yang dialami oleh Siti Mauliah dapat segera terungkap. Menurut dia, hal ini menyusul pasien B yang diduga bayinya tertukar dengan bayi Siti Mauliah akan menjalani tes DNA.
"Insya Allah minggu depan, kita sudah ada titik terang. Tadi saya sudah minta bantuan sama Pak Plt (Pelaksana Tugas Bupati Bogor Iwan Setiawan) untuk menyelesaikan permasalahan yang di rumah sakit tersebut," ujar Rio dilansir dari Antara, Jumat 18 Agustus 2023.
Menurut Rio, pada kasus ini, pihaknya mengedepankan unsur kemanusiaan dibandingkan dengan kemungkinan tindak pidana yang dilakukan oleh pihak rumah sakit (RS) Sentosa, Kemang, Bogor, Jawa Barat.
"Tentunya kita tidak bisa dengan mudah mentersangkakan seseorang. Kami harus bangun konstruksi hukumnya dengan baik sehingga legal standing-nya harus bisa tercapai untuk mencapai asas manfaat keadilan penerapan hukum," ungkapnya.
Sejauh ini, kata Rio, pihaknya telah memeriksa sebanyak sembilan saksi dalam menulusuri aduan orangtua asal Ciseeng, Bogor, Siti Mauliah (37) yang mengaku bayinya tertukar saat melahirkan di rumah sakit. Sembilan saksi tersebut berasal dari pihak rumah sakit hingga keluarga Siti Mauliah.
"Kurang lebih ada sembilan orang, dari pihak rumah sakit dan dari pihak keluarga," kata Rio.
Advertisement